Kenapa bikin cerita baru sementara yang lain belum selesai?
》Karena kalo lagi nggak ada kegiatan banget, mood sama pikiran aku tuh suka random, jadi kadang suka aja tuh kepikiran jalan cerita baru. Tapi biasanya aku tahan aja dulu ampe udah mentok banget baru deh aku tulis daripada mubazir kan mending berbagi cerita random dan nggak jelas ini sama kalian,😁Nggak tau kenapa bisa kepikiran cerita kayak gini, dan juga keknya pelet Jenjen tuh kuat banget, jadi mau buat cast utama yang lain tuh susah, feelnya nggak sekuat kalo bikin cerita tentang Jen, lebay sih, tapi ya udahlah ya emang segini adanya😂
Jadi harap maklumin aja ceritaku dipenuhi sama sigembul Jenjen😸
Coba baca dulu ya, oke selamat membaca😉
Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!"Pagi appa, pagi eomma." Sapa putri bungsu keluarga itu dengan ceria saat memasuki ruang makan.
"Pagi sayang, anak appa udah cantik aja, udah siap kampus ya?" Tanya sang ayah Kim Seunghyun. (Marganya diubah aja ya, lebih enak pake Kim)
"Hehe iya dong, hari ini kan hari pertama setelah libur panjang dan Jennie akan jadi mahasiswa baru. Jadi Jennie harus semangat dong." Jawabnya disertai gummy smilenya yang menggemaskan.
"Eomma mau selai stroberry aja." Ucapnya pada sang ibu Chaerin.
"Iya ini selai strawberry buat kesayangan eommaa, mau tambah lagi?" Tanya Chaerin setelah mengolesi selai pada roti yang akan diberikan pada putrinya itu.
"Udah eomma, nanti Jennie bisa tambah sendiri." Jawabnya langsung mengambil roti tersebut.
"Pagi." Suara yang terdengar dingin itu menyapa, jika tadi sapaan yang ceria, kali ini sapaan yang terkesan datar dengan disertai wajah tanpa ekspresinya.
"Pagi sayang, mau makan apa?" Tanya Chaerin pada putri sulungnya itu.
"Aku bisa ambil sendiri, udah gede juga masa masih diambilin juga." Ucapnya tersenyum tipis pada eommanya.
"Ya nggak apa-apa kali eonni, appa juga tuh udah tua, masih aja diambilin sama eomma." Saut Jennie sedikit cemberut merasa jika sang kakak menyindirnya.
"Ya nggak tua juga dong sayang, appa masih muda ini, belum lima puluh tahun malah." Ucap Seunghyun tak terima dikatai tua oleh putrinya sendiri.
"Ih appa ambekan." Sautnya sambil mengunyah rotinya.
"Sudah sudah, makan cepat, nanti bisa telat loh." Chaerin menyudahinya. Lalu ikut duduk dan sarapan bersama suami dan kedua putrinya yang sangat berbeda sifat itu.
~*~
"Irene eonni, Jennie boleh nebeng nggak?" Jennie mengahampiri sang kakak yang hendak masuk mobilnya.
"Nggak bisa." Singkat dan jelas.
"Kenapa? Eonni please boleh ya, ini hari pertama Jennie masuk kampus baru. Jadi Jennie nggak tau harus naik bis apa." Jennie memohon pada sang kakak yang menatap malas padanya.
"Aku ada banyak pekerjaan pagi ini dan nggak mau terlambat, jadi no." Tolaknya tanpa pikir panjang.
"Tapi eonni.."
Kim Irene, putri sulung Kim itu menghela nafasnya jengah karena sang adik yang hendak protes.
"Kim Jennie, hari ini hari pertamamu ke kampus kan? Jadi seharusnya kamu berangkat sama appa, bukan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Same
RandomMereka saudara satu ayah dan satu ibu, itu sebabnya wajah mereka ada sedikit kemiripan satu sama lain, namun perbedaan itu tetap ada...