Jen.13

982 133 58
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

Akhir pekan, adalah hari yang selalu ditunggu oleh mereka yang lelah dengan aktivitas dihari-hari sebelumnya. Dua hari terakhir di penghujung minggu ini banyak dimanfaatkan untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga.

Ada juga yang menghibur diri dengan pergi berbelanja atau bahkan ke tempat hiburan berharap agar lelah segera hilang.

Tapi dibalik semua kesenangan yang ditawarkan tetap ada saja yang tak bisa menikmatinya dengan baik, seperti kedua saudari Kim putri dari Kim Seunghyun dan Chaerin.

Sabtu pagi ini, memasuki pukul tujuh pagi terlihat keduanya sudah rapih dan sekarang tengah menikmati sarapan pagi dengan keadaan sunyi seperti biasa.

Selesai sarapan mereka langsung bersiap pergi, bibi Ahn pun langsung membereskan meja makan setelah keduanya beranjak keluar area dapur.

"Nanti pulang jam berapa?" Suara dingin khas Irene menyapa pendengaran Jennie yang berjalan disisinya.

"Jam 12 siang mungkin?." Jennie juga tak begitu yakin dengan jawabannya.

"Kamu beneran ambil kelas vokal? Tapi nggak bilang sama eomma?"

Jennie menghentikan langkahnya saat mereka sudah didekat mobil, gadis itu menggigit kecil bibir bawahnya dengan jemari yang saling bertautan.

Ia gugup, merasa membohongi sang eomma karena tak meminta izin mengenai kelas vokal. Rasa bersalah itu kian merebak, matanya memerah, rasanya ia menjadi pembohong ulung jika tetap berangkat hari ini.

Ya memang hari ini Jennie akan ke kampus untuk mengikuti pertemuan di kelas vokal, jika memungkinkan mereka juga akan melihat pertunjukan busking jam sepuluh nanti di taman kota.

"Kenapa? Kok masih diam? Nggak takut terlambat?" Irene berbalik melihat sang adik yang terdiam menunduk.

Jennie menggeleng, "Nggak jadi eonni, aku dirumah saja." Jawabnya lirih.

Irene kembali mendekati sag adik dan memegang dagunya untuk ia angkat agar bisa melihat wajahnya, Irene terkejut saat melihat mata Jennie yang sudah memerah siap menumpahkan cairan bening itu.

"Kenapa nangis? Apa eonni ada buat salah?" Tanya Irene, takut saja tadi ada kata-katanya yang tak sengaja menyakiti sang adik.

Jennie menggeleng lagi.

"Lalu kenapa? Katakan." Tegasnya

"Jennie nggak mau pergi ke kampus, Jennie belum izin sama eomma, maafin Jennie."

Irene paham sekarang, tadi ia hanya bertanya, tak ada maksud memojokkan sang adik, tapi ia tak tau jika pertanyaan itu akan membuat adiknya merasa bersalah seperti ini.

"Udah nggak apa-apa, nanti  kan bisa ngomongnya." Irene mengusap kepalanya dengan pelan berharap Jennie sedikit tenang.

"Nggak, eonni pergi aja, Jennie dirumah aja."

"Seharian? Terus kelas vokalnya? Nggak apa-apa kalau ggak datang?"

"Nggak apa-apa karena hari ini hanya membicarakan tentang pembaruan jadwal dan itu juga yang penting pengurus aja, dan juga cuma akan lihat pertunjukan busking trainee idol nanti di taman kota."

"Yakin nggak apa-apa?"

"Ne, eonni pergi aja, Jennie dirumah aja belajar."

Irene diam sebentar menatap bersalah pada sang adik, lalu menghembuskan nafasnya dan menarik tangan Jennie pelan.

Not The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang