Jen-39

644 96 31
                                    

Typo
.
🌺🌺🌺
.
Happy Reading!!
__________
______________

"Jadi Joshua memang akan pindah kampus?"

"Iya samchon."

Seunghyun mengangguk mengerti, siang ini keluarga kakaknya datang untuk menjenguknya. Setelah makan siang bersama tadi kini mereka sedang berada di teras samping mengobrol sambil melihat para wanita yang sedang berada di taman bunga entah apa yang dilakukan.

"Jadi kampus mana yang menjadi pilihanmu?" Tanya Seunghyun lagi.

"Kampus yang sama dengan Jennie. Aku juga sebenarnya dulu ingin mendaftar disana."

"Dan karena appa memintamu kuliah di LA kau tak jadi mendaftar?"

Joshua mengangguk menjawab pertanyaan ayahnya itu. Siwon menggeleng dan menepuk pelan bahu putranya itu.

"Appa memang memintamu kuliah di LA, appa juga keras dan tegas pada kalian. Tapi appa tak akan mau terlalu memaksa jika memang permintaan appa sangat memberatkan kalian. Kenapa kau tak jujur pada appa dulu?"

"Dia terlalu takut pada appa, dia pikir mungkin selama ini aku bisa melakukan apapun kemauanku karena aku juga keras seperti appa. Padahal jika dia mau mendengar nasehatku saat itu aku yakin dulu dia akan bisa mendaftar di kampus pilihannya sendiri." Saut Minho.

"Hyung tak mengatakannya dengan jelas. Kau hanya mengatakan jika aku harus jujur pada appa." Balas Joshua sedikit kesal dengan kakaknya itu yang sudah tersenyum mengejeknya.

"Aku benar kan? Kau harus jujur, tapi baru melihat wajah tegas appa saja kau sudah menciut." Balas Minho dengan ledekannya.

"Aku hanya patuh." Balas Joshua tak mau kalah.

"Appa."

"Iya sayang? Kenapa?" Tanya Seunghyun dengan lembut pada putri bungsunya yang menghampiri mereka dengan tangannya yang kotor dan memegang setangkai bunga yang sudah layu.

"Heum,, di taman kota ada busking dari grup musik kampus sore ini. Jennie boleh izin keluar? Hanya sebentar, Jennie ingin melihat teman Jennie yang akan menjadi vokalisnya."

"Kenapa baru izin? Bukankah kamu masih membantu eomma dan imo mamanen bunga?"

"Hmm itu,, Jennie baru mengingatnya saat eonni mengatakan ada konser nanti malam di daerah Hongdae."

"Bagaimana appa? Boleh kan? Aku janji akan pulang lebih cepat." Jennie duduk dihadapan sang ayah dengan wajah memohonnya.

Sebenarnya tak apa jika ia tak melihat pertunjukan itu, tapi karena Rosé yang akan menjadi vokalis utama hari ini dan juga memintanya untuk datang Jennie jadi tak enak. Sudah beberapa kali Rosé mengikuti kegiatan busking itu tapi Jennie sangat jarang melihat pertunjukannya.

"Kenapa harus begini sayang, bangun."

Jennie hanya menurut saat ayahnya memegang bahunya dan memintanya untuk berdiri.

"Appa tak akan melarang, tapi kamu harus pulang sebelum makan malam ya. Dan bawa supir."

"Benar? Tapi aku bisa naik bis saja appa, aku sudah beberapa kali melakukannya dan mulai mengingat jalan pulang dengan baik."

"Tidak sayang, appa akan merasa aman jika kamu bersama seseorang. Atau kamu ajak saja eonnimu? Dia pasti tak keberatan."

"Tidak appa, biarian eonni menikmati weekend-nya, eonni sudah lelah bekerja hampir setiap hari." Tolak Jennie tak ingin mengganggu waktu libur kakaknya.

"Bagaimana denganku saja samchon?" Timpal Joshua membuka suaranya.

"Oppa juga mau kesana?" Tanya Jennie dengan nada cerianya.

Not The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang