Jen.16

902 122 56
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

"Oke sudah mengerti kan dengan jadwal terbaru kita?"

Seluruh mahasiswa yang berkumpul diruangan itu mengangguk mengerti, pemuda itu mundur dan membiarkan pembina mereka yang bertanggungjawab untuk kelas musik ini kembali maju untuk menyampaikan sesuatu yang lainnya.

"Oke, saya sangat berterimakasih untuk ketua, dan juga pada kalian semua. Meski kelas ini hanya kegiatan ektrakurikuler di bidang seni tapi kita harus tetap semangat, jangan mau kalah juga dengan anak Fakultas Seni dan Musik. Tapi tetap jangan menganggap persaingan hingga kalian malah bermusuhan dengan mereka. Kita disini hanya kegiatan tambahan untuk mengisi waktu kosong dan juga menyalurkan bakat dann hobby kalian."

"Dan saya mau kasih kabar baik untuk kalian semua bahwa kita diizinkan kembali oleh rektor untuk ikut berpartisipasi di acara festival musik yang akan diadakan kampus dua minggu lagi." 

"wah benarkah?"

"Tentu saja, tadi pagi kami sudah bertemu dengan pihak kampus dan mereka mengizinkan kembali. Meski ada beberapa syarat, tapi saya yakin kita tak akan membuat kesalahan lagi seperti dua tahun lalu." Ucap si ketua.

"Benar, kalian ingat ya, jangan membuat kekacauan nanti, jangan mengulangi apa yang pernah terjadi. Cukup saja tahun kemarin kita tidak diizinka ikut, jangan sampai mengulangi kesalahan lagi." 

Semuanyan mengangguk meski sebagian dari mereka tak mengerti apa yang dimaksud si ketua dan pembina mereka tentang 'kesalahan' dua tahun lalu. Setelah selesai mereka pun bubar, hanya sebagian saja yang masih stay diruangan itu.

"Apa yang terjadi ya dua tahun yang lalu sehingga kelas musik ini nggak diiznin ikut festival tahun kemarin?" 

"Itu adalah sebuah kesalahan yang hampir membuat kelas ini tutup, dan rasanya tak perlu dibahas, tapi sepertinya kalian yang tak tau apapun sangat penasaran. Jadi..."

Mereka semua menunggu apa yang akan dikatakan ketua mereka, pemuda itu memperbaiki kaca matanya yang sedikit bergeser, lalu melanjutkan kata-katanya. "Jika kalian sangat ingin tau, Yuta akan menjelaskannya. Saya permisi dulu." Setelahnya si ketua yang tegas itu pergi meninggalkan mereka yang kepo kini sudah memusatkan perhatian pada senior mereka yang bernama Nakamato Yuta yang berdarah Jepang-Korea itu."

"Yak Moon Tae Il kenapa aku?" Yuta panik memanggil temannya yang juga ketua mereka.

"Ceritakan saja, kau kan senang bergosip, jadi ceritakan pada mereka. Fighting, aku pergi dulu." Ucap Johnny ikut menyusul Taeil yang sudah pergi. 

"Yak kau kenapa juga juga pergi, aish."

"Ayolah sunbae, ceritakan, jangan membuat kami sangat penasaran begini." Salah satu dari mereka mendesak.

"Iya sunbaenim, janga sampai aku menahan lapar hanya karena penasaran." Itu Rose, dan ucapannya itu hanya membuat mereka menatapnya tak percaya, sementara Rose sih biasa saja, begitupun Jennie, ia sudah paham betul jika temannya yang satu ini doyan makan.

"Bisa begitu ya?, Huh Oke, aku akan ceritakan, tapi dengarkan dan jangan menyela, awas saja kalau menyela." Ancamnya yang membuat semuanya mengangguk seketika.

"Maaf sunbaenim." Jennie mengangkat tangannya, membuat mereka memperhatikannya.

"Ya, kau Kim Jennie kan? Mahasiswi baru yang ditaksir si ketua yang sok tampan dan tegas itu?" Ceplos Yuta membuat mereka semua terkejut akan ucapan senior mereka itu sementara Jennie hanya bisa tersenyum canggung mendengarnya.

Not The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang