Typo Sih
🌺🌺🌺
Happy Reading!!
__________
______________Hari ini adalah hari dimana Chaerin akan kembali ke Jepang karena tak terasa sudah enam hari ia berada di Seoul menemani anak-anaknya. Ia mengambil penerbangan sore nanti, jadi masih ada waktu sekitar 2 jam-an untuknya menghabiskan sisa waktu di Seoul bersama kedua putrinya.
"Kalian berdua baik-baik disini ya, jaga kesehatan." Ucap Chaerin pada kedua putrinya.
"Ne eomma." Jawab anak tertua
"Sayang kenapa? Kok cemberut aja sih?" Chaerin bertanya pada putri bungsunya yang sedari tadi hanya diam dengan sedikit cemberut.
Jennie tak menjawab tapi gadis itu beringsut beranjak untuk duduk lebih dekat dengan sang ibu lalu langsung memeluknya erat.
"Jennie masih kangen tau eomma, tapi eomma udah pergi lagi." Ucapnya manja.
"Maaf ya eomma tak bisa lama, kasihan appa disana kalau eomma lama disini." Chaerin mengusap sayang kepala putri manjanya ini, ia juga masih rindu dengan anak-anaknya, tapi jika lama disini bagaimana dengan suaminya.
"Iya gak apa-apa kok, Jennie ngerti, kasihan appa disana sendiri. Tapi eomma, nanti kalau ada waktu luang ajak appa pulang ya, atau kalau nggak Jennie sama eonni yang kesana, kalau bisa sih." Jennie agak ragu mengatakannya mengingat bagaimana selama ini kedua orangtua dan kakaknya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.
"Jangan sedih, nanti kalau ada waktu kita susul appa sama eomma. Eonni akan coba cari waktunya." Ucap Irene yang juga sudah mengusap kepala sang adik.
"Kalau nggak bisa jangan dipaksa eonni, Jennie gak apa-apa kok. Yang penting ada kabar aja dari eomma sama appa, udah cukup kok." Balasnya melepas pelukan pada sang ibu dan sekarang sudah menampilkan senyum manisnya.
"Gitu dong dari tadi senyum, kan eomma jadi tenang mau pergi lagi." Chaerin mencubit gemas pipi mandu Jennie yang mengembang karena tersenyum.
Jennie hanya memberikan cengirannya, sebenarnya ia memang masih sangat rindu tapi tak mau juga menahan ibunya, kasihan ayahnya sendiri disana.
.
.
.
.
.Kini ketiga wanita kesayangan Kim Seunghyun itu sudah berada di bandara untuk mengantarkan sang ibu pergi ke Jepang.
Sedari tadi Chaerin hanya bisa menggeleng karena kelakuan kedua putrinya, jika tadi hanya putri bungsunya yang nampak ingin menahannya maka sekarang putri sulungnya juga melakukan hal demikian.
Tak jauh berbeda dengan sang adik, Irene juga sedari tadi menempel pada Chaerin semenjak mereka berangkat dari rumah untuk mengantarkan ibunya ke bandara.
Meski Irene tak selengket Jennie tapi Chaerin merasa sekarang ia akan membujuk kedua anak gadisnya yang masih kecil dimana keduanya tak bisa ia tinggal karena tak bisa jauh darinya.
Irene memang tak banyak bicara seperti Jennie yang selalu mengatakan sesuatu berharap Chaerin menunda keberangkatannya, tapi dilihat dari tingkahnya Chaerin tau jika putri sulungnya juga masih tak begitu rela jika ia pergi sekarang.
"Eomma jadi ngerasa mau ninggalin anak-anak eomma yang masih kecil tau." Ujar Chaerin terkekeh lucu.
Kedua gadis di kedua sisinya itu menoleh secara serempak saat mendengar ucapan sang ibu.
"Ya kalau gitu eomma jangan pergi dulu kalau emang belum rela ninggalin kita." Sahut Jennie cepat.
"Tidak, kami sudah besar kok eomma, jadi eomma tak perlu terlalu memikirkan kami disini." Ucap Irene tak mau membenarkan ucapan ibunya yang mengatakan jika ia masih kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Same
RandomMereka saudara satu ayah dan satu ibu, itu sebabnya wajah mereka ada sedikit kemiripan satu sama lain, namun perbedaan itu tetap ada...