Jen-40

672 97 47
                                    

Typo
.
🍁🍁🍁
.
Happy Reading!!
__________
______________

"Irene tunggu!"

Irene tak menyahut bahkan semakin mempercepat langkahnya agar bisa segera menghampiri mobilnya yang sialnya terparkir cukup jauh dari taman yang sekarang ia datangi.

Niat hati ingin menikmati waktu istirahat sejenak sebelum pulang setelah meeting selama beberapa jam, Irene malah dibuat bad mood karena kehadiran Park Bogum yang entah kenapa tak pernah menyerah untuk mengganggunya.

Sreet...

Belum sempat Irene membuka pintu mobilnya pria itu sudah lebih dulu meraih tangan Irene dan membalikkan badannya dengan sedikit kasar sehingg Irene terhempas kebelakang dan punggungnya membentur mobilnya sendiri. Tentu saja hal itu membuat Irene meringis.

"Rene maafkan aku, aku tak bermaksud menyakitimu."

Irene menepis kasar saat pria itu ingin memegangnya, tatapan dinginnya sangat kentara menandakan jika ia sangat tak menyukai kehadiran pria itu dihadapannya.

"Kau tak berubah, selalu kasar dan seenaknya." Ucapnya dingin pada pria itu.

"Maafkan aku Rene, aku hanya ingin kau mendengarku. Kau selalu menghindariku setiap kali bertemu." Park Bogum mengatakan dengan wajah memelasnya namun itu tak membuat Irene tersentuh ataupun merasa iba. Pria ini pandai berkata dengan mulut manisnya, tentu Irene masih mengingat bagaimana prilaku pria ini padanya dulu.

"Rene aku hanya ingin kau mendengarku, aku akan menjelaskan semuanya. Aku tak mau kau salah paham terus dan membenciku."

"Aku tak membencimu, hanya saja jangan muncul dihadapanku dan mengganggu hidupku lagi. Bahkan semua yang terjadi bukanlah salah paham. Kau jangan coba mencari simpatiku atau ingin menipuku."

"Aku dan dia sudah berpisah, kami-"

"Lalu urusannya denganku? Kau tak perlu mengatakan omong kosong apapun lagi denganku, kehidupanmu bukan urusanku lagi dan begitupun sebaliknya."

"Tapi aku masih mencintaimu Rene. Aku akui aku salah, aku tak sengaja menghianatimu. Aku bersumpah aku tak bermaksud begitu dan aku tak pernah mencintainya, aku hanya mencintaimu. Aku terpaksa dekat dengannya karena kedua orangtua kami, aku tak bisa menolak karena saat itu perusahaan orangtuaku diambang kehancuran dan mereka yang membantu appa untuk mempertahankan semuanya."

Irene tersenyum sinis mendengarnya, Irene tau itu, memang tak ada pilihan lain untuk keluarga Park saat itu selain menerima bantuan itu dan membuat anak mereka Park Bogum yang dulu masih menjadi kekasih Irene harus menjalin hubungan dengan anak dari orang yang membantu mereka. Padahal saat itu mereka juga tau jika anak mereka tengah menjalin hubungan dengan Irene dan bahkan mereka akan bertunangan.

Tapi Irene rasa itu bukan alasan yang bisa diterima juga, apapun itu tetap saja Irene dihianati. Bahkan hubungan Bogum dengan wanita itu terjalin selama setahun sebelum akhirnya Irene mengetahui semua itu setelah Minho yang mengatakan padanya.

"Cih,, cinta? Omong kosong."

"Aku berkata jujur Rene!" Teriak Park Bogum tak terima Irene meragukannya ucapannya.

"Jika kau tak mencintainya saat itu, tidak mungkin kau bisa membodohiku selama setahun dengan menjalin hubungan dengannya dibelakangku. Bahkan kau bisa membuat wanita itu hamil anakmu, hasil buah cinta kalian yang bahkan terjadi saat kalian belum terikat pada sebuah pernikahan." Irene mengatakannya dengan menahan emosinya, matanya sudah berkaca-kaca.

Sakit, tentu saja, meskipun ia sudah mulai bisa menata hidupnya kembali tapi luka itu tetap ada bahkan kembali terbuka saat pria yang memberikan luka itu kini kembali muncul dihadapannya. Bahkan bersikap seolah kesalahannya dulu bukanlah masalah besar bagi Irene.

Not The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang