Chapter 11

477 72 3
                                    

Pembantaian di Bukit LuanZhang

3 hari sebelumnya atau selama Wei Wuxian pingsan, ke empat sekte besar dan beberapa sekte kecil mengadakan pertemuan. Ini membahas tindakan Wei Wuxian di jalan Qiongqi, dan tentang kematian Jin Zixuan dan Jin Zixun.

Jin Guangsha memainkan peran ayah yang tidak terima akan kematian putranya dengan amat sangat baik, pria itu bahkan berhasil menghasut banyak pemimpin sekte kecil untuk menghancurkan Wei Wuxian dan para sisa Wen.

Ada beberapa perdebatan dan itu datang dari 3 sekte besar lainnya. Gusu Lan nampak enggan terlibat masalah seperti ini dan Qinghe Nie menuntut penyelidikan lebih lanjut, sementara Yunmeng Jiang memilih bungkam.

Pertemuan berakhir dengan persyaratan, apabila Wen Qing dan Jendral Hantu menyerahkan diri maka Wei Wuxian dan sisa Wen lainnya akan diampuni.
Tapi banyak dari mereka tahu kalau itu hanyalah bualan, karena mau bagaimana lagi, entah Wen Qing dan Jendral Hantu menyerah kan diri atau tidak, mereka akan tetap menyerang Yiling Laozu dan melenyapkan sisa Wen yang ada.

Lan Wangji ingin pergi ke bukit Luan Zhang, tapi pamannya terus mendelik kearahnya, membisikan dengan tajam untuk berhenti berhubungan dengan Yiling Laozu. Menggeram pelan, Lan Wangji sekali lagi merutuki ketidak mampuan nya.

5 hari berlalu sejak perkumpulan terakhir dan para kultivator kini tengah berkumpul di tanah Bu Ye Tian. Mereka tengah mengadakan upacara dan mengikat sumpah untuk melawan Wei Wuxian.

Jin Guangsha menyebar abu Wen Qing dan Wen Ning sebagai pembuka dan dia berkata akan melenyapkan semua Wen di permukaan bumi.

Wei Wuxian menatap langit gua dengan pandangan hampa, Wei Yu telah memberitahukan apa yang tengah terjadi di luar. Tentang Wen Qing dan Wen Ning yang musnah dan kumpulan kultivator yang akan menyerang ke bukit Luan Zhang.

Wei Wuxian, "A Yu, apa kau bisa membawa mereka pergi?"

Wei Yu yang duduk di samping Wei Wuxian dengan santai mengusap punggung tangan pria itu, "Kalau itu perintahmu, aku akan mengusahkannya. Tapi apa kau yakin mereka akan menurut begitu saja?"

Wei Wuxian mengernyit saat melihat nenek dan paman ke empat bahkan Wen yang lainnya berkumpul disampingnya.

Hanya ada 30 Wen di sana dan kesemuanya bukanlah kultivator, mereka hanya tua renta, anak-anak, dan petani juga pedagang.

"Tuan Wei, kau tidak perlu mencemaskan kami. Kami akan di sini bersama mu."

Mata abu Wei Wuxian bergulir dan menatap wajah para Wen satu persatu, tidak ada gurat resah disana, hanya ada rasa terima kasih dan lega, dan itu tidak membuat suasana hati Wei Wuxian menjadi tenang.

"Aku hanya akan menyeret kalian ke pintu kematian, kenapa kalian bersikeras berada disisiku?" Suara Wei Wuxian parau, mendengar itu nenek maju dan tersenyum begitu lembut.

"Tuan Wei, kemana lagi kami akan pergi kalau itu bukan berada disisi Tuan. Tidak ada yang mau menerima kami seperti Tuan."

"Lagi pula, kehidupan ini adalah berkah yang tidak pernah kami bayangkan. Kami tidak keberatan sama sekali."

Wei Wuxian merasa hatinya nyeri, dia awalnya berniat untuk menolong mereka dari siksaan sekte Lanlin Jin, tapi Wei Wuxian terlalu pongah dan angkuh, lalu pada akhirnya dia tetap membawa kesialan bagi siapapun.

Perkataan Nyonya Yu kembali terngiang di kepalanya. Kenapa mereka begitu keras kepala?

"Apa kau pikir aku akan membiarkan kau mati begitu saja?"

Wei Wuxian mendongak saat suara Wei Yu menggema di dalam gua. Ditatap oleh mata dwi warna homunculus itu membuat tubuh Wei Wuxian bergetar.

Wei Yu, "Malam ini mungkin mereka akan mengepung bukit Luan Zhang, apa kau masih ingin merahasiakan keberadaanku?"

Tata Cara Menjadi Raja IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang