Tata Cara Menjadi Raja Iblis

Chapter 23

Berita akan kematian 30 kultivator pengelana menyebar dengan cepat, beberapa kultivator pengelana yang bijak mulai mengumpulkan banyak orang atau bergabung dengan sekte besar. Namun ada juga dari mereka yang pongah dan sombong.

Di atas tahtanya, Lianfan Jun menyesap teh, mendengar laporan dari anak buahnya dan sesekali mengernyitkan alis.

Monster akar duri itu tanpa diduga juga bisa membangkitkan mayat hidup, hanya siapa sebenarnya makhluk itu. Bahkan Zewu Jun gagal dua kali untuk menangkapnya.

"Aku akan mengadakan pertemuan dengan Zewu Jun dan Chifen Jun. Tolong kabari mereka untuk datang ke Koi Tower."

Kultivator Jin mengangguk mengerti dan segera pamit dari sana.

Mungkin ini saatnya dia bertemu dengannya dan memikirkan tawaran yang dia janjikan.

Wei Yu berjalan tenang dengan topi jerami yang menghalangi wajahnya, melirik singkat pada aktivitas warga dan hiruk-pikuknya.

"Gongzi, apa anda tidak ingin mampir ke kedai kami? Kami baru saja membuat menu baru, ini di jamin makanan paling pedas di Yunmeng."

Langkah Wei Yu terhenti. Daerah ini, Yunmeng, masih ramai dan sibuk. Kehancuran Sekte Yunmeng Jiang tidak membuat tempat ini langsung terpuruk, apalagi reputasi yang sekte itu dapatkan setelah Kampanye Menembak Matahari dan Tragedi Burial Mound. Tempat ini pula lah ibunya menghabiskan masa remajanya.

Wei Yu menoleh pelan pada pemilik kedai, tersenyum tipis, Wei Yu mengangguk dan masuk kedalam kedai.

"Baiklah."

Xue Yang tengah mengawasi pria yang dibawa Wei Yu tidak lama ini saat Mo Xuanyu berdiri gugup di ambang pintu, tampak ragu untuk masuk atau memanggil Xue Yang.

"Kau mencariku?"

Bahu Mo Xuanyu tersentak, dia menggeleng keras lalu menunduk lagi, "Tidak, aku hanya. Apa kau tahu kapan Yu zhiong pulang?"

Alis Xue Yang terangkat satu, "Kau tanya itu padaku pun percuma, dia bisa pergi dan tiba sesuka hatinya."

Ada raut kekecewaan di wajah Mo Xuanyu. Xue Yang menghampirinya dan menunduk untuk bertatapan muka dengan Mo Xuanyu.

"Kau bisa bicarakan padaku, bukankah Yu gege sudah bilang kalau kau butuh sesuatu dan tidak menjumpainya, kau bisa bergantung padaku."

Mo Xuanyu ragu mendengar pernyataan Xue Yang. Memang benar apa yang dikatakan pemuda ini, tapi soal ini dia ingin mengungkapkan langsung pada Wei Yu.

"Baiklah kalau kau tidak ingin memberitahu ku." Xue Yang menarik kembali tubuhnya dan berbalik, kembali melihat perkembangan tahanan milik Wei Yu.

Wei Yu datang tidak lama kemudian dan disambut oleh gestur Mo Xuanyu yang gelisa, dia menaikan satu alisnya dan diam-diam mendengar apa yang pemuda didepannya ini inginkan.

Sungguh, ini bukan waktu yang Wei Yu tetapkan, tapi tidak salahnya juga memulai lebih awal. Terlebih pergerakan orang itu semakin gencar akhir-akhir ini.

"Kau mau bicara dengan ku?"

Mo Xuanyu menggigit bibir bawahnya, gugup tersirat jelas dari gestur tubuh dan raut wajahnya.

"Aku sudah memperlajari semua yang kau beri dan bahkan ikut dengan Xue Yang, lalu, maksudku."

Mo Xuanyu sedikit menebak kalau Wei Yu entah bagaimana bisa menebak niatnya dengan tepat, tapi begitu enggan dan acuh tak acuh. Kecuali kalau Mo Xuanyu membicarakannya, Wei Yu baru akan membahas dan mempertimbangkannya.

Ini bahkan lebih merepotkan ketimbang berprovokasi dengan Xue Yang, setidaknya anak itu akan blak-blakan dengan niat busuknya.

Lagi pula Mo Xuanyu tidak mengharapkan jawaban memuaskan dari Wei Yu.

"Baiklah, tapi kau harus melakukan ini terakhir kali dan aku akan membantumu melenyapkan setiap orang yang tidak kau sukai." Ini tentu saja diluar harapan Mo Xuanyu

"Hah? Tapi aku belum ...?" Mo Xuanyu menatap Wei Yu yang hanya memberinya senyum miring.

"Kau bisa?"

"Iya, lagi pula aku sudah tidak peduli dengan apapun selain membalas dendamku."

Mo Xuanyu tidak memahami apa maksud dari tugas yang diberikan oleh Wei Yu. Dia (Wei Yu) menyuruhnya untuk menggambar lingkaran transmutasi di seluruh Desa Mo dan lagi Mo Xuanyu tidak pernah melihat lingkaran transmutasi seperti ini.

Butuh waktu lama untuk mengukirnya memutari Desa Mo, tapi siapa peduli. Mo Xuanyu akan melakukan apapun yang diperintahkan Wei Yu.

"Kau bisa memulainya dari titik ini, aku akan datang kalau kau sudah selesai."

Dengan begitu, Wei Yu pergi meninggalkan Mo Xuanyu.

Tempat ini terlihat seperti gorong-gorong dengan air yang hanya mencapai mata kaki, gelap dan lembab. Setiap langkahnya menciptakan riak air ringan, suara air menetes menggema bersama suara kayu terbakar.

Api obor yang terpasang dibeberapa titik dinding memercikan abu kecil, dia terus melangkah tanpa memperdulikan sekitar. Terus melangkah sampai di ujung gorong-gorong di mana sebuah jeruji besi besar terlihat.

[Grrrrrrr]

Heraman berat dan mengancam terdengar dari dalam jeruji besi, tanpa kenal takut, kakinya melangkah semakin dekat.

Geraman itu semakin keras bersama suara rantai bergemerincing.

"Kau benar-benar menakjubkan, asal kau tahu saja sebanyak apa yang aku korbankan untuk sampai disini."

Suara pria yang begitu tenang dan tenang keluar dari mulutnya, dari balik kegelapan, wajah halusnya terlihat.

"Menurutlah, karena aku adalah tuanmu mulai sekarang."

Makhluk didalam jeruji menggeram dan melolong, kakinya menghentak-hentak tanah dan rantai yang menjerat leher dan kakinya bergemerincing semakin keras.

"Kilin."

Wei Yu menatap langit, gemuruh terdengar begitu aneh dan dia lebih dari tahu apa yang tengah terjadi.

Sosok mengerikan telah dibangunkan secara paksa dari tidur panjangnya, sepertinya dia telah bergerak secara diam-diam. Seperti dugaanya, tikus satu ini perlahan memancing lebih banyak bencana dan drama.

Tapi tidak ada predator yang senang saat mangsanya terlalu mudah, malah semakin menatang sebuah perburuan, predator akan melakukan banyak cara untuk memangsa dan menikmati hasilnya.

[Jumlah jiwa : 10.867
Persentase kebangkitan : 92%]

Sebantar lagi, hanya sebentar lagi aku akan bertemu ibu.

==============
To be countinue
==============

Iya tahu chapter kali ini pendek, tapi aku benar-benar bingung harus memotong dimana, jadi aku menggantungkannya disini.

Maaf sekali kalau aku sering menghilang dan update sangat lambat 🙏

Aku senang dan berterima kasih pada kalian yang masih setia membaca dan memvote bahkan komen.

Itu membuatku senang dan terhibur 🥰🥰🥰

Pokoknya sampai jumpa di chapter depan.