Lan Wangji mendapat julukan Hanguang Jun selama Kampanye Menembak Matahari, tapi Lan Wangji sendiri merasa tidak pantas mendapat julukan mulia ini.
Dipandangan semua orang, Lan Wangji adalah sosok murni yang memiliki banyak potensi. Tapi bagi dirinya, Lan Wangji hanyalah sosok monster yang mungkin lebih mengerikan dibanding Yiling Laozu yang mereka takuti dan caci.
Mata emas Lan Wangji menatap perpustakaan Relung Awan, pikirannya melayang saat dirinya masih menjadi siswa dan orang itu masih di sini. Duduk di depannya dengan berbagai rengekan dan bualan.
Hidup Lan Wangji yang awalnya sunyi menjadi ramai akan kehadirannya, kini orang itu telah pergi dan Lan Wangji jatuh dalam kesepian yang lebih dalam.
Mata Lan Wangji menatap lembar kertas di tangannya, itu adalah lukisan dirinya dengan bunga yang tersemat di rambutnya. Semua hal konyol yang orang itu berikan dan lakukan di sini, Lan Wangji simpan dengan rapih.
"Wei Ying." Suara Lan Wangji lirih dan penuh putus asa, andai saja Lan Wangji lebih kuat, dia pasti sudah membawa orang itu ke kediamannya.
Kalau saja dunia kultivasi tahu ambisi tidak senono milik Hanguang Jun, dia akan lebih dikecam atau mungkin orang itu malah yang akan lebih banyak mendapat caci maki. Lan Wangji ingin terkekeh miris, tapi tidak ada apapun yang keluar dari wajahnya, dia masih susah mengekspresikan perasaannya.
Besok adalah acara pernikahan putra pemimpin sekte Jin dan putri Jiang. Lan Wangji yang awalnya ingin menolak datang, berpikir kalau mungkin Wei Ying juga akan diundang, mengingat betapa dekatnya Wei Ying dengan putri Jiang.
Lan Wangji akan memakai kesempatan apapun untuk bertemu barang sejenak dengan sang terkasih.
Tapi Lan Wangji hanya menelan kekecewaan. Wei Ying tidak menampakan batang hidungnya di sini.
Pernikahan ini begitu mewah dan menjadi sesuatu yang membahagiakan di tengah masa kembangkitan dunia kultivasi dari cengkraman sekte Wen. Terlebih, Lanlin Jin adalah sekte yang terkenal akan kekayaannya, tentu saja perayaan ini harus megah dan mewah.
Lan Wangji menarik diri setelah memberi selamat, dia enggan berlama-lama bersama mereka dan memilih mengasingkan diri. Sang kakak, Lan Xichen tidak mempermasalahkannya, semua orang tahu sifat Hanguang Jun yang satu ini jadi mereka memaklumi dengan senyum.
Mata emas Lan Wangji tanpa sengaja menangkap pria berbaju ungu, itu Jiang Wanyi yang dulunya sangat akrab dengan Wei Ying. Lan Wangji ingin bertanya alasana kenapa Wei Ying tidak hadir, tapi ia urungkan saat mengingat munkin Jiang Wanyi menjadi semakin tidak menyukai Wei Ying setelah dia (Wei Ying) menyelamatkan sisa-sisa Wen.
Lan Wangji mungkin akan mengambil misi ke daerah Yiling dan mampir ke bukit Luan Zhang, memastikan kalau Wei Yingnya baik-baik saja.
Ya, untuk saat ini hanya kesempatan seperti itu yang bisa Lan Wangji manfaatkan.
Sementara itu Wei Wuxian memutar mainan kertas di tangannya, tidak lama dia mendapat kunjungan tidak terduga dari dua orang yang paling ia hindari. Jiang Yanli dan Jiang Cheng.
Jiang Yanli datang dalam balutan baju merah pernikahan dan sangat cantik, kakak angkatnya memang selalu cantik setiap saat. Keduanya tahu kalau Wei Wuxian tidak mungkin hadir dalam pernikahan Jiang Yanli dan Jin Zixuan, karena itulah mereka kemari lebih awal.
Wei Wuxian tersenyum melihat Jiang Yanli yang sangat bahagia dan Jiang Cheng yang masih bersikap seperti sebelumnya. Itu saja membuatnya sedikit lega, setidaknya Jiang Cheng tidak akan merasa kesepian dan sedih seumur hidupnya.
Jiang Yanli datang bukan hanya untuk itu, tapi juga meminta Wei Wuxian memberi nama resmi untuk calon anaknya.
Wei Wuxian hampir menangis mendengar permintaan wanita itu, kebaikan Jiang Yanli adalah sesuatu yang mahal dan tidak terbayar yang didapat Wei Wuxian. Menerimanya adalah suatu berkah san Wei Wuxian selalu merasa bersalah setiap kali Jiang Yanli menatapnya dengan tatapan teduh.
Mata itu terlalu mirip dengan Jiang Fengmian, dan perasaan bersalah Wei Wuxian semakin dalam dan dalam.
Jin Rulan adalah nama yang Wei Wuxian berikan, Jiang Yanli tersenyum makin lebar mendengarnya. Jiang Cheng menghardik seperti biasa, berkata kalau nama itu sangat Lan sekali. Tapi walaupun nadanya sengit, Wei Wuxian dan Jiang Yanli tahu, Jiang Cheng juga menyukai nama itu.
Keduanya pergi setelahnya, meninggalkan Wei Wuxian yang menatap dengan senyum di matanya. Dia tidak boleh terlihat tidak pantas di hari penting kakak angkatnya.
Wei Wuxian kembali ke tempatnya, kembali berkutat dengan hal yang akhir-akhir ini tengah ia lakukan.
Wei Wuxian menatap peti kayu yang baru saja ia buat, dia hanya diam saat Wen Qing menatapnya, sebenarnya tidak ada satupun Wen yang akan mempertanyakan apa yang akan dilakukan atau tengah dilakukan oleh Yiling Laozu, dan Wei Wuxian tidak ingin membagi hal ini pada siapapun. Setelah ini berhasil, Wei Wuxian akan menghancurkan catatan ini agar tidak disalah gunakan nanti.
Ini sama seperti menumbuhkan fetus, janin akan terbentuk dan akan terus tumbuh sesuai banyaknya darah yang diterima. Wei Wuxian harus menunggu sampai dirinya benar-benar sendiri saat melakukan hal ini.
Ada banyak pertanyaan di dalam kepala Wen Qing, soal tindakan aneh Wei Wuxian akhir-akhir ini dan fakta kalau Wei Wuxian semakin menarik diri, tapi Wen Qing lebih tahu untuk tidak mengusik Wei Wuxian, dia bukan siapa-siapa, hanya orang asing yang tidak sengaja diselamatkan oleh Yiling Laozu.
Wen Ning walaupun telah berubah menjadi mayat hidup, yang dilakukannya hanyalah menanan lobak dan menjualnya di pasar, tentu setelah dirinya dibalut dengan berlembar kain. Warga biasa bakal ketakutan melihat mayat hidup berjalan dan menjual lobak di pasar.
Wei Wuxian mengumpulkan material dengan mudah, dia memanfaatkan tumpukan mayat hidup miliknya sebagai bayaran.
Wei Wuxian mengiris dagingnya sedikit dan membasahi array dengan darahnya yang mengalir deras. Tidak ia pedulikan sakit dan pusing yang ia derita, Wei Wuxian pernah mengalami yang lebih buruk dari ini sebelumnya, dia juga pasti bisa melewatinya kali ini.
Tumpukan mayat hidup itu terpercik darahnya, Wei Wuxian mundur dan berada di luar array. Tubuhnya tersungkur dan rasa dingin merayap, Wei Wuxian harus mati-matian mempertahankan kesadarannya.
Malam ini dia harus berhasil membuatnya dengan sempurna karena Wei Wuxian tidak tahu apa dia masih punya kesempatan dilain waktu.
Hujan lembat disertai petir dan guntur datang membawa hawa dingin yang mencekam. Di kabin kecil itu, Wei Wuxian melihat dengan mata kepalanya sendiri, tumpukan mayat hidup terkoyak dan menyatu membentuk makhluk baru. Angin kencang keluar dari sana dan Wei Wuxian bertahan untuk tetap menyentuh array dan melanjutkan ritual.
Tubuh Wei Wuxian tersentak, detik sebelumnya dia masih berada di kabin dan detik berikutnya dia berada di depan sebuah gerbang.
Gerbang itu besar dan tinggi, terlihat berat dan mengerikan, ada ukiran potongan tubuh di pintu dan hawa yang dibawanya meneriakan kematian.
Wei Wuxian terpaku beberapa saat menyadari hal yang jauh lebih mengerikan dari perkiraannya.
=============
To be continue
=============Fyuu kira-kira pertukaran macam apa yang balal Wei Wuxian berikan saat berada di gerbang?
Tangan kah? Kaki kah? Atau sesuatu yang lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tata Cara Menjadi Raja Iblis
Fiksi PenggemarJudul : Tata Cara Menjadi Raja Iblis Status : on-going Deskripsi cerita : Wei Wuxian dibangkitkan dengan yang cara paling aneh dan oleh sesuatu yang paling tidak terduga. Dunia kultivasi yang selama belasan tahun berada dalam bayang kedamaian palsu...