chapter 12

472 69 3
                                    

Tawaran

Jin Guangyao memijat hidungnya, Ini entah kali keberapa mereka mengadakan pertemuan. Hanya saja kali ini Jin Guangyao lah yang memimpin karena ayahnya, Jin Guangsha, tewas saat penyerangan di bukit Luan zhang bersama ratusan kultivator lain.

Kebanyakan menuntut keadilan dan mempertanyakan tindakan dua orang tertentu, Lan Wangji dan Jiang Cheng yang tidak hadir dalam pertemuan.

Sesaat setelah cahaya merah yang melenyapkan tubuh Wei Wuxian dan akar pembunuh, Lan Wangji seketika juga hilang dan ini sudah 5 hari. Gusu Lan bahkan dibuat uring-uringan oleh kejadian ini.

Sementara Jiang Cheng berada di Yunmeng Jiang bersama kakaknya dan lebih memilih mengurus keponakannya, Jin Ling, dibanding memikirkan tanggapan orang lain terhadapnya.

Lan Qiren mencoba sebisa mungkin untuk tenang dan menyuruh anggota sektenya untuk mencari Lan Wangji ke berbagai sudut.

Pertemuan kali ini pun tidak membawa hasil apapun, Jin Guangyao dibuat kembali lebih pusing.

Lan Xichen, "Apa kau sudah mendapat respon dari Jiang Souzu?"

Jin Guangyao, "Belum, dia bahkan menutup semua akses. Dan sekte Jin tidak bisa berbuat lebih jauh karena Jin Furen masih ada, dan beliau sangat menyayangi nona Jiang."

Setelah pertemuan, Lan Xichen dan Jin Guangyao duduk berhadapan. Mereka kembali membahas dan mendiskusikan tentang fenomena yang terjadi, bahkan mencari catatan kesegala tempat. Mereka memeriksa bukit Luan Zhang sehari setelah penyerangan, tapi tempat itu sudah hancur lebur, tidak meninggalkan sedikitpun tanda-tanda adanya kehidupan.

Mereka juga melakukan inquiri dan tidak berhasil sama sekali.

Jin Guangyao, "Lalu keberadaan Tuan Lan Kedua."

Lan Xichen menggeleng pelan, dia masih tidak percaya akan tindakan nekad yang dilakukan adiknya. Apa sebegitu berharganya Tuan Wei di mata adiknya, sampai-sampai membuat Lan Wangji mengabaikan peraturan sektenya sendiri.

Mata kuning cerah Lan Wangji menatap bocah laki-laki di depannya, memincing saat ia ingat dengan jelas kalau bocah itu juga memiliki warna mata yang sama seperti dirinya, tapi sekarang mata kirinya telah berubah semerah darah.

Waktu itu, saat akar misterius muncul dan melubangi para kultivator, Lan Wangji yang masih kebingungan akan hilangnya Wei Wuxian tidak sengaja bertemu sepasang mata dwiwarna yang menatap dari kegelapan. Perasaan akrab seketika muncul dan entah apa yang Lan Wangji pikirkan saat itu, kakinya dengan sigap menghampirinya, menghilang dalam diam saat para kultivator lainnya tengah berjuang lepas dari jerat akar.

Lalu di sinilah Hanguang Jun berada, di dalam sebuah gua yang kemungkinan masih disekitar bukit Luan Zhang bersama anak kecil yang dulu sempat ia lihat selalu berada disekitar Wei Ying.

"Hanguang Jun memang hebat, dengan luka sebanyak dan sedalam itu kau berhasil sembuh hanya dalam waktu singkat."

Lan Wangji menatap bocah itu yang tengah menimang-nimang A Yuan dengan seekor anak kucing hitam.

Wei Yu meletakan A Yuan yang sudah terlelap dan anak kucing ikut meringkuk tepat disamping balita itu.

Wei Yu, "Aku punya permintaan untuk anda, Hanguang Jun."

Mata keduanya bertemu, saling menatap dalam diam.

Wei Yu, "Bisakah kau merawat  A Yuan, aku memang tidak percaya pada sektemu, tapi aku percaya kau. Kau akan menjamin anak ini tumbuh dengan sehat."

Lan Wangji memincing, menatap heran pada permintaan anak itu, "Wei Ying?"

Wei Yu, "Dia tewas, kau melihat abunya kan."

Tata Cara Menjadi Raja IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang