48: Disaster Juice

2.7K 403 132
                                    

Nampan yang terbuat dari kayu berada di kedua tangan Alyssa. Jus tomat, jus apel dan sup jagung sudah matang. Untuk pembuatan jus, Alyssa agak bergidik ngeri menyaksikan pembuatannya. Buah-buah tersebut dimasukkan ke dalam alat yang terbuat dari batu seperti cobek, dan mereka menghancurkannya sampai sari-sari buah itu keluar, cukup menghabiskan banyak buah hanya untuk segelas, karena jus yang mereka sebut benar-benar asli sari dari buah, tanpa ditambah air dan gula.

Ewh, Alyssa tidak bisa membayangkan akan jadi seperti apa rasa tomat yang mereka hancurkan–terlihat menjijikkan.

Pintu kamar Zephran sudah di depan mata, Alyssa yang membawa nampan dan satu pelayan lagi yang menemani Alyssa. Pintu diketuk pelan oleh pelayan wanita di samping Alyssa, lalu membuka pintu itu tanpa berderit. Kamar Zephran terlihat simpel tapi mewah dan megah, membuat Alyssa terperangah. Pangeran itu sedang duduk di balkon kamarnya yang luas, duduk terdiam tidak melakukan apa-apa.

Dua pelayan–salah satunya Alyssa–menghampiri Zephran dengan pelan, lalu menaruh nampan yang berisi pesanan dari Zephran di meja—yang sebelumnya sudah disiapkan oleh pelayan satunya. "Selamat menikmati," ucap Alyssa bak pelayan rumah makan padang.

"Kau boleh pergi," tutur Zephran dengan tertuju ke makanannya, bukan pelayan yang ada di depannya.

Alyssa mengikuti gerak pelayan di sampingnya, yang mengangguk pelan dan hendak keluar dari balkon. Dua langkah kaki yang baru Alyssa lewati, beberapa kata terlontar dari bibir pangeran yang membuat bingung dua pelayan itu, "Kenapa kau pergi?"

Kernyitan terlihat di dahi Alyssa, kenapa pria sangat rumit sekali, bukankah selama ini yang rumit hanya para wanita?

"Tadi kau suruh pergi, sekarang malah bertanya kenapa kami ingin pergi," sosor Alyssa yang membuat pelayan di sampingnya terkejut dengan ucapan Alyssa yang tidak mencerminkan pelayan.

"Aku hanya menyuruh dia," cetus Zephran sembari matanya menunjuk pelayan di samping Alyssa. "Kau ... gadis bodoh, aku tidak menyuruh kau pergi," tangkasnya sembari menatap Alyssa.

Pelayan satunya pun langsung keluar tanpa berkata lagi, sedangkan Alyssa dengan lesu berdiri di samping Zephran yang hendak mencicipi makan siangnya.

Sup jagung itu terlihat enak, tapi Zephran makan tidak ada ekspresi sama sekali, datar—seperti tidak ada semangat untuk hidup. Tujuh sendok sup jagung sudah masuk ke dalam tenggorokan Zephran, sepertinya dia sudah selesai memakannya. Sari tomat yang kental itu ada di genggaman pangeran di depannya. Pangeran itu menghirup aroma dari tomat, Alyssa bergidik sembari menahan muntah. Sangat terlihat menjijikkan.

Zephran menengok ke arah Alyssa dengan raut wajah yang terlihat menahan jijik. Smirk dari wajah Zephran terlihat, oh astaga sepertinya Alyssa merasakan perasaan tidak enak.

"Kau boleh meminum ini," suruh Zephran sembari menyodorkan segelas sari kental berwarna merah.

Oh tidak, jangan tomat.

Alyssa sedari dulu memang tidak suka dengan tomat. Tomatnya saja ia tidak mau memakannya, apalagi ini, pure sari dari tomat tidak ada perbandingan air sama sekali!

Alyssa menggeleng cepat menandakan ia tidak ingin meminumnya.

Zephran berdiri di depan Alyssa. "Ini perintah," tukas Zephran menyodorkan gelas itu lagi.

"Tunggu sebentar, mungkin kau ingin mendengar ini." Alyssa menepis pelan gelas yang disodorkan. "Apakah kau tahu tomat terkandung vitamin A di dalamnya?" Pertanyaan Alyssa hanya mendapat wajah datar dari Zephran. "Nah, manfaat vitamin A salah satunya adalah untuk kekebalan tubuh! Karena kau adalah seorang pangeran, dan kau harus berstamina setiap harinya, jadi jus tomat ini sangat penting untuk tubuhmu...," jelas Alyssa dengan nada ceria seperti sedang demonstrasi buah.

"Kau harus meminumnya, Pangeran. Biar kau makin kuat," imbuh Alyssa lagi sembari mengangkat tangannya mendeskripsikan kata kuat.

Sangat disayangkan, demonstrasi manfaat tomat tersebut tidak berujung manis, Zephran tetap menyodorkan jus tomat itu dengan wajah datarnya. Walaupun raut wajahnya datar, tapi Alyssa dapat mengartikan bahwa Zephran menyiratkan Alyssa untuk cepat minum.

Segelas jus tomat sudah berada di genggaman Alyssa, ia menelan ludah sembari menatap jus berwarna merah itu dengan nanar. Melihatnya saja sudah membuat Alyssa mual. Zephran masih menatap Alyssa, menunggu dirinya meminum jus tomat yang segar itu. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Alyssa mendekatkan gelas berisi jus itu ke arah mulutnya. Ewh, baunya saja sangat tidak sedap!

Dengan jari yang menutup kedua hidung, Alyssa meminumnya secara pelan. Baru sedikit yang ia minum, Alyssa menjauhkan gelas itu kembali, rasanya sangat menjijikan. Namun tatapan sadis dari Zephran memaksa Alyssa untuk meminum jus itu sampai habis. Dengan mata terpejam dan hidung tertutup, Alyssa meneguk cairan kental itu dengan susah payah, sampai akhirnya dasar gelas pun terlihat, Alyssa telah menghabiskannya.

Gelas kosong itu pun ditaruh Alyssa sembari bergidik, keasaman tomat membuat lidahnya berkelit. Tatapan Zephran tetap datar, dan kembali duduk menikmati segelas jus apelnya dan menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa rambutnya yang lembab.

Alyssa yang berdiri di belakang Zephran merasakan tenggorokannya tidak enak, Alyssa membungkam mulutnya, oh tidak, sepertinya Alyssa akan muntah! Alyssa mengedarkan pandangannya, dimana ia akan memuntahkan semua jus yang baru saja dia minum ini?!

Zephran yang mempunyai insting tajam menoleh ke arah Alyssa yang sedang menutup mulut sembari berjingkrak. Zephran mengerti bahwa gerak-gerik pelayanannya itu seperti akan memuntahkan sesuatu..., maka dari itu Zephran pun mengarahkan Alyssa ke kamar mandi miliknya.

Alyssa dengan secepat kilat berlari ke arah kamar mandi yang ditunjuk Zephran. Setelah sampai ia langsung memuntahkan semua yang ada di perutnya.... Cairan merah dan juga beberapa roti yang sudah terlumat dan berbentuk seperti bubur itu terlihat nahas. Cukup memakan waktu lama Alyssa mengosongkan semua isi perutnya. Alyssa berjanji tidak akan pernah mau meminum jus seperti itu lagi!

Setelah semua cairan terkuras dari tubuh Alyssa, ia pun berjalan dengan lemas dan wajah terlihat pucat. Memuntahkan semua isi perutnya membutuhkan usaha yang cukup menguras tenaga.

Langkah kaki lunglainya menyusuri kamar Zephran..., Alyssa hendak menghampiri Zephran yang masih di balkonnya. Namun belum sampai balkon, Alyssa pingsan dengan tubuh tersungkur di lantai ....

• • •

A/n:

Jangan lupa vote & komen ya!

just info akutu masih gak konsisten untuk nulis, ditambah aku masih ada kehidupan di real life hehe.

Aku mencoba sebisa mungkin untuk lanjutin ceritanya, tapi aku ga bisa janjiin untuk selalu upd dlm waktu berdekatan. Makanya aku upd kadang g nentu bgt, kdg sebulan baru upd, maaf yaa!

Yg masih stay dengan cerita yg ga jelas ini, kalian keren bgttt👍🏻👍🏻❤️❤️

Regards,

.Mosya Caramello.

28/10/21

DzaldzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang