20: Discuss

7K 826 13
                                    

"Benarkah itu?" tanya Ratu Magaly kepadaku dengan raut mengernyit dan terkejut, setelah aku menjelaskan perlakuan Zephran kepadaku dan menahan ibu Rose.

Aku mengangguk pelan. Melihat ekspresi ratu Magaly, sepertinya dia baru mengetahui perilaku kejam putra bungsunya di luar sana kepada rakyatnya sendiri.

Ratu kali ini menatap ke Alardo, dan menyiratkan pertanyaan, "Sepertinya kau sudah tahu kelakuan adikmu Alardo, apakah aku benar?"

"Benar Bu, beberapa pekerja di istana ini adalah pekerja yang dipaksa oleh Zephran...," jelas Alardo dengan nada lembut sembari menunduk sopan kepada ibunya.

Kalau aku lihat, ratu menggeleng tidak percaya dengan perilaku anak bungsunya itu. Karena ketidakpercayaan tersebut, ratu mengutus pelayannya untuk memanggil Zephran di ruangannya.

Hening menguasai kami sembari menunggu Zephran ke luar dari ruangannya. Biarku tebak, Zephran akan mendapatkan ocehan dari ibunya sendiri. Aku berharap ratu Magaly dapat menghentikan atau mengubah perilaku putranya selama ini.

Setidaknya bebaskan pekerja yang dipaksa oleh Zephran.

Tak lama sosok tinggi berkulit putih dan berwajah tampan itu turun dari tangga dengan raut malas setelah melihat wajahku. Aku balas dia dengan seringai ku, bersiaplah Zephran, kau akan mendapatkan ocehan dari ibumu!

"Apakah Ibu memanggilku?" tanya Zephran dengan senyuman lembut kepada ratu. Ah, siapapun yang melihat senyumannya pasti akan terpaku. Tidak terkecuali aku, jika sifatnya tidaklah jahat.

Ratu mengangguk dan menyiratkan Zephran untuk duduk di sebelah kakaknya.

"Apakah ada yang ingin kau bicarakan kepadaku, anakku?" Ah, jika ini seperti di acara televisi, aku akan kagum melihat sosok ratu yang sangat berwibawa, namun di satu sisi tetap anggun.

Raut wajah Zephran menampakkan raut wajah bingung. "Sepertinya tidak ada yang ingin aku bicarakan," ucapnya ragu namun tegas dengan mengangkat bahunya pelan.

Omong kosong! Bisa-bisanya dia menampakkan wajah seperti tidak berdosa!

Ratu meyakinkan Zephran sekali lagi. "Kau yakin Zephran? Bukankah kau melakukan sesuatu yang aku dan ayahmu tidak kau beri tahu?"

Jackpot! Kena kau Zephran!

Kali ini Zephran menatapku tajam dan dingin, seperti serigala melihat mangsanya. Sesungguhnya aku takut menatap tatapannya, tapi aku tidak boleh terlihat seperti lemah, aku menatap tajam kembali ke arah Zephran.

"Jawab aku, Zephran." Suara ratu yang keluar membuat Zephran memutuskan pandangannya denganku lalu menatap ibunya.

"Benar Bu, aku mempekerjakan beberapa orang di sini." Zephran menatap aku dan ibu Rose dengan hina. "tapi aku mempekerjakan mereka semata-mata karena mereka berperilaku tidak sopan kepadaku," lugasnya dengan tenang.

Ratu menghembuskan nafas, bahkan nafas yang keluar saja sangat lembut. "Apakah kau yakin, Zephran? Bukankah kau yang berpikiran bahwa mereka berperilaku tidak sopan?"

Zephran menggeleng. "Apakah Ibu baru saja membela mereka?" aku yakin, kalimat yang Zephran ucapkan bernada dingin, namun dengan sebisa mungkin dia hilangkan nada itu karena dia berbicara kepada ibunya sendiri.

Kalau aku jadi ratu sudah aku coret nama Zephran dari kartu keluarga karena tingkahnya yang hanya membuat keluarga kerajaan terpandang jelek.

Tapi, apakah ada kartu keluarga di sini? Ah, akan kutanyakan kepada Danilo nanti.... Membicarakan tentang Danilo, membuatku teringat Danilo, Pasia, beserta Alda yang masih menungguku di gubuk itu. Kalau aku tahu selama ini, lebih baik aku menyuruh mereka pulang.

"Apakah ada peraturan bahwa aku tidak boleh membela rakyat ku sendiri?"

Pertanyaan retorik yang keluar dari bibir ratu membuat Zephran bungkam, namun tidak bisa dipungkiri tatapan matanya kepadaku mengartikan kemarahannya.

Ah, kalau aku jadinya akan malu, karena diperlakukan seperti itu oleh ibunya sendiri. Tapi aku setuju dengan perkataan ratu yang sangat berwibawa.

"Lepaskanlah mereka, Zephran," pinta ratu dengan tatapan tegas.

Zephran langsung tersenyum menatapku lalu menatap Ratu. "Tentu Bu, aku akan mengikuti kemauan mu, tapi ada satu syarat ...," ujarnya dengan tenang, lalu menatapku dengan tatapan mata yang memiliki arti tersembunyi.

Aku yang dilihat Zephran seperti itu membuat buluku meremang, sepertinya Zephran merencanakan sesuatu.

• • •

A/N

Hee si Zephran, ngerencanain apa nich?

stay tune terus ya!:D

makasiii yang udah baca sampe sini<3

hope u like it!

jangan lupa tekan 🌟 dan komen:D

regards,

.Mosya Caramello.

20/Juni/2019

DzaldzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang