Alyssa mengernyit bingung, karena tidak mengenal wanita yang sehabis menariknya sampai ke gang yang tidak terlalu ramai ini. Tidak menunggu lama, wanita di depannya pun menarik kain di wajahnya dengan pelan, sampai kain itu tersingkap sepenuhnya dari wajahnya..., ternyata itu Vrindel.
•
•
•
"Aku hanya akan berbicara singkat..., dengarkan aku baik-baik...," buka Vrindel setelah menyingkap kain yang ada di wajahnya. "Jangan mudah percaya kepada siapapun, bahkan semut kecil pun dapat tiba-tiba mengigitmu." Vrindel mengkahiri ucapannya lalu pergi begitu saja meninggalkan Alyssa yang masih mencerna perkataan Vrindel barusan.
Pundak Alyssa disentuh tiba-tiba dari belakang. "Alyssa, aku mencarimu sedari tadi." Ternyata itu Nyx, gadis berambut merah itu datang sepersekian detik setelah Vrindel pergi. "Kau habis darimana?" tanya Nyx menatap Alyssa.
"Aku bertemu ibuku sebentar, dan aku juga baru menyadari bahwa kita terpisah, untunglah kita bertemu sekarang," tutur Alyssa yang dibalas Nyx dengan anggukan. Nyx mengajaknya segera menuju gerobak kuda yang menunggu mereka, karena waktu yang diberikan akan segera berakhir.
Walaupun Alyssa hanya keluar sebentar, namun Alyssa senang telah bertemu ibu Rose dan Danilo yang pernah membantunya, meskipun di satu sisi Alyssa masih menafsirkan apa maksud perkataan Vrindel tadi ....
***
Terjadinya pembantaian pada prajurit tiga hari lalu di kamp perbatasan tiga membuat raja dan ratu khawatir karena Zephran adalah pengganti raja Jedrej dalam memimpin Akalie kingdom. Dengan hal itu raja mengirim surat ke Zephran secara resmi, yang sekarang surat itu sudah di tangan Zephran. Ia membuka surat resmi itu dan membacanya di dalam tenda, ternyata raja menyuruhnya untuk kembali ke pusat kerajaan Akalie. Jika raja sudah menurunkan titah ke dalam surat resmi yang berarti: bilamana orang bersangkutan tidak menuruti apa yang diperintahkan raja–sekalipun itu sedarah dengan anggota kerajaan–orang yang bersangkutan yang diberi titah akan mendapatkan hukuman.
Zephran mendengus sembari menggulung surat resmi itu setelah membacanya. Sebenarnya di hari yang sama terjadinya pembantaian prajurit, Jedrej sudah memberitahu Zephran untuk pulang, namun Zephran menolak sampai tiga hari berlalu dan membuat surat resmi itu berakhir di tangannya sekarang.
Jika sudah mendapatkan surat resmi seperti ini, Zephran tidak bisa menolak, sekalipun Zephran anak yang bebal, jika bersangkutan dengan hukuman Zephran lebih baik menurut, dirinya tidak ingin jika diasingkan dari kerajaan. Padahal Zephran ingin sekali menangkap penyihir itu, tidak boleh ada yang lebih jahat selain dirinya..., alasan yang sangat kekanakan bagi siapapun yang mendengarnya.
Di pagi hari itu Zephran keluar dari tenda dan berjalan menghampiri kuda putihnya, Zephran akan kembali ke kastil dengan mengendarai kudanya dan dikawal oleh beberapa prajurit dalam perjalan menuju kastil Akalie. Sementara penjagaan ketat perbatasan dijaga oleh beberapa ketua dan pasukannya yang sudah berpengalaman berpuluh-puluh tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dzaldzara
FantasyPernah menginjak rank #1 Fantasy, #1 Kerajaan on 2021 dan rank #1 Romantis on 2022. Disarankan follow sebelum baca, biar nyaman bacanya. ••• Tanganku...