06: Bertemu Pangeran

11.1K 1.4K 139
                                    

"Ah, Ibu Rose sepertinya kebanjiran pembeli. Aku harus membantunya. Sampai jumpa, Danilo!" pamitku lalu berlari tanpa memperhatikan jalan, sehingga tanpa sengaja aku menabrak salah satu orang, dan tersungkur ke tanah.

Orang-orang seketika memperhatikanku. Ah, malu sekali. Tapi ternyata mereka tidak hanya memperhatikanku, namun juga dengan orang yang aku tabrak.

Aku bangkit seraya membersihkan bajuku yang terdapat debu. Lalu menatap orang di depanku, ternyata dia seorang laki-laki yang sangat memiliki wajah tampan, baru pertama kali aku melihat lelaki setampan ini.

 Lalu menatap orang di depanku, ternyata dia seorang laki-laki yang sangat memiliki wajah tampan, baru pertama kali aku melihat lelaki setampan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kembali menguasai diri. "Maafkan aku .... Aku sungguh tidak sengaja," kataku dengan memberikan senyum terbaikku.

Lelaki di depanku ternyata tidak sendirian, namun bersama dua lelaki juga. Bajunya tidak seperti penjual atau pun pembeli. Pakaian mereka sangat mewah.

Lelaki di depanku menatapku dingin. "Berani-beraninya kau menabrak ku!"

Aku tersentak dengan ucapannya yang sangat dingin, seperti menusuk-nusuk tubuhku.

Lelaki di sebelahnya menenangkan lelaki yang membentakku. "Tenang, Pangeran. Dia tidak sengaja."

Aku baru tahu, ternyata dia seorang pangeran, itulah mengapa pakaiannya sangat berbeda, dan terlihat sangat mahal.

Dengan fakta itu, aku tambah takut, bisa-bisanya aku berurusan dengan Pangeran yang sepertinya jahat ini.

"Cih! Mana mungkin orang miskin ini menabrakku dengan tidak sengaja, berani-beraninya dia mengambil kesempatan untuk menyentuhku dengan menabrakkan dirinya," cemooh Pangeran sembari menatapku hina.

Aku tidak bisa membendung emosiku lagi, lalu aku memberanikan diri menatap matanya dan berucap, "Apakah kau benar-benar seorang pangeran? Baru kali ini aku melihat anggota kerajaan yang mencemooh rakyatnya sendiri!"

Orang-orang di pasar ini sedari tadi sudah memperhatikanku, dengan mendengar kata yang terlontar barusan dari mulutku, mereka menatapku kaget. Beserta dengan ibu Rose yang menatapku khawatir.

"Aku memang sungguh tidak sengaja. Aku sangat-sangat minta maaf kepadamu, Pangeran!" timpal ku lalu hendak berlalu meninggalkan kerumunan orang.

Tapi orang yang disebut pangeran ini mencekeram tanganku sangat kuat. Aku meringis sakit.

"Berani-beraninya kau bersikap tidak sopan kepadaku," ketusnya sembari menatap mataku. Membuatku menciut takut dengan tatapannya yang sangat menyeramkan, seperti terkuar bayangan pembunuh di matanya.

Tapi aku melawan rasa takutku. "Aku sudah meminta maaf kepadamu, Pangeran. Apakah aku salah dengan itu?"

Pangeran lebih kuat mencekeram tanganku, membuat teriakan yang dari tadi tertahan di mulutku keluar, membuat ibu Rose menatapku sangat-sangat khawatir lalu berlari menghampiriku.

"Maafkan anakku, Pangeran. Tolong lepaskan tangan anakku," mohon Ibu Rose sembari menundukkan pandangannya.

Pangeran meludah. "Jika kau ingin dimaafkan, berlututlah di kakiku!"

• • •

A/N:

Kira-kira Alyssa sama Ibu Rose bakalan berlutut gak yaa, hmm.

Jangan lupa vote.
Jangan lupa komen.
dan
Jangan lupa olahraga, biar sehat

regards,

.Mosya Caramello.

25/April/2019

DzaldzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang