02: Bertemu Ibu Rose.

15.3K 1.9K 141
                                    

Dan aku pun berjalan kegirangan menyusuri hutan, dan melupakan Pasia....

Di sini gudangnya bunga, sedari tadi bunga terhampar dimana-mana dan warnanya berbeda-beda.

Aku tak tahu sudah berapa lama aku berjalan tanpa henti. Tapi aku sama sekali tidak merasakan kelelahan. Mungkin karena pemandangan alam yang begitu indah ini, sebingga membuatku tidak kelelahan.

Dari kejauhan aku melihat benda yang berwarna kuning. Itu warna favoritku, tahu! Dengan percepat langkah aku hampiri benda warna kuning cerah dan mengilap terkena cahaya matahari itu.

Ternyata itu bunga.

Ternyata itu bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indah sekali. Berbeda dari bunga yang lainnya. Bentuknya unik, mempunyai dua lapis kelopak yang cukup banyak. Warnanya sangat cerah, dan terdapat warna merah di kelopak bunganya yang berwarna kuning, serta terdapat warna hitam gelap di antara sari-sari nya. Dan terkuar bau yang sangat-sangat harum di indera penciumanku.

Setelah puas menghirup keharuman bunga berwarna kuning ini, aku melanjutkan langkahku kembali. Karena asik berjalan dengan mataku yang tertuju kemana-mana sembari menatap pemandangan, tiba-tiba kakiku terjerat akar pohon dan ...,

Bukk!

Aku terselandung, dengan kepala menghantam bebatuan, seketika semua pudar lalu gelap, aku pingsan.

• • •

Kepalaku sangat sakit, aku merasakan sedang tidur di ranjang. Entah sudah berapa lama aku tidur, rasanya nyenyak sekali, aku mencoba membuka mataku, cahaya remang-remang memasuki indera penglihatan ku.

"Ternyata tadi hanya mimpi, ah sayang sekali," ucap diriku sendiri kecewa karena dunia dibalik pintu tadi hanyalah bunga tidurku, setelah kubuka mataku.

Namun, aku salah. Tiba-tiba terdengar suara gonggongan anjing yang menyahut, "Gadis bodoh! Bagaimana bisa kau terjatuh dengan gaya memalukan tadi."

"Pasiaaaa!" teriakku girang, Pasia ternyata ada di sebelahku. Berarti tadi tidak hanya bunga tidur, tapi kenyataan.

Aku langsung memeluk Pasia dan menciuminya. "Aku rindu padamu."

"Lepaskan aku Lyssa! Kau hanya tertidur lima jam, dan sekarang bilang rindu padaku," cebik Pasia. Aku makin suka menggodanya jikalau ia marah tampaknya akan bertambah lucu begini.

"Iyaa aku rindu padamuhh, Pasia-ku yang lucuhh! Teruslah kau begitu, aku suka jika kau berekspresi begitu." Aku mencubit perutnya dengan gemas.

Setelah puas mencubit perut anjing yang sangat menggemaskan itu, tiba-tiba ada yang menginterupsi kami.

"Ehm... apakah kau sudah bangun?" Aku menengok ke asal suara, dan berdirilah di pintu seorang wanita yang sudah cukup tua.

Apakah aku di rumah wanita itu? Mungkinkah dia yang menolongku saat aku terjerat akar pohon tadi? Ah, aku sangat merepotkan orang lain, tapi jika ada Pasia juga, berarti ini rumah majikan Pasia? padahal aku yang ingin mengadopsi Pasia.

"Hey, apa yang kau pikirkan, kembalilah berbaring," ucap wanita itu lalu menghampiri tempat tidurku. "Aku tadi sedang mencari bunga untuk aku petik, lalu terdengar suara anjing yang mencicit, aku mengikuti suara itu, dan aku menemukan mu di bawah pohon dengan kaki yang terjerat akar pohon," jelasnya.

"Em ... kau baik sekali bu, telah membawaku ke rumahmu dan membiarkan aku beristirahat. Aku jadi sangat tidak enak, ini sangat merepotkan kau," ucapku pelan sembari duduk di atas kasur.

"Tidak, jangan sungkan. Aku sangat senang membantumu, kau mengingatkanku pada anakku...," ujar ibu itu dengan tatapan rindu akan sosok anaknya. "Ngomong-ngomong namaku Rose, kau bisa memanggilku Rose, atau ibu, aku akan senang sekali."

• • •

A/N:

Part 02 is published!
hope u like it!
jangan lupa tekan 🌟!
jangan lupa beri krisar,
dan
jangan lupa bahagia:D

komentarnya untuk part ini?

regards,

.Mosya Caramello.

6/April/2019

DzaldzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang