33: Left behind

5.7K 628 19
                                    

Setelah Alyssa teringat akan sesuatu yang dia lupakan, Alyssa melotot lalu memekik, "Astaga! Bagaimana bisa aku berpergian tanpa Pasia!?"

Alyssa langsung berlari dan memasuki arah lorong tempat Pasia ditaruh. Sepatunya ia lepas dan menentengnya sembari berlari, agar tidak memperlambat laju larinya dan tidak membuat seluruh penghuni istana bangun dengan ketukan sepatunya.

Sampailah di depan kandang khusus untuk para anjing. Ia pun masuk, dan langsung disambut oleh gonggongan anjing besar di balik jeruji sebelah kiri. Anjing itu besar dan berwarna hitam.

"Sst, dasar anjing. Bisakah kau diam?" ucap Alyssa ke arah anjing hitam itu, namun anjing itu tetap menggonggong. "Pasia, kau di mana?" teriak Alyssa pelan sembari mengecek jeruji satu persatu.

Setelah melewati tiga kandang anjing, akhirnya Alyssa melihat seekor anjing putih kecil yang sedang tertidur pulas. Astaga, bagaimana bisa anjing itu masih tertidur dengan gonggongan anjing hitam tadi! ucap Alyssa dalam hati.

"Pst, Pasia, bangun!" Pasia tak bergeming, membuat Alyssa menaikkan satu oktaf suaranya, "Pasia, bangun!" Dengan kesal Alyssa mengetuk-ngetuk jeruji besi itu sehingga tercipta suara nyaring yang membuat Pasia bangun saat itu juga.

"Lyssa? Ada apa kau kemari?" gonggong Pasia.

"Jangan banyak tanya. Beri tahu aku, bagaimana cara membuka kandang ini?"

"Kau hanya perlu melepaskan kaitan itu Lyssa!"

Alyssa mengikuti arah pandangan Pasia. "Aku kira ada kuncinya, ternyata tidak terkunci ya!" katanya sembari membuka kandang Pasia.

Pasia pun keluar dengan gerutuan di bibirnya. Anjing hitam itu masih menggonggong, membuat Alyssa menutup telinganya, dan berteriak kepada Pasia, "Bisakah kau menyuruh teman seper-anjingan mu diam?"

Pasia pun hanya menurut dan mendatangi anjing hitam tersebut, dan menggonggong pelan sehingga membuat anjing hitam itu diam sembari menggonggong kecil.

Tanpa menghabiskan waktu, Alyssa langsung mengajak Pasia berlari setelah Pasia selesai berbincang dengan temannya. Entahlah, apa yang Pasia dan anjing hitam itu bicarakan, mungkin salam perpisahan.

Dengan hening mereka berlari di sepanjang halaman luas berumput hijau setelah mereka ke luar dari istana.

"Apakah kau sedang mencoba untuk kabur saat ini, Lys?" tanya Pasia masih berjalan cepat mengikuti Alyssa.

Alyssa hanya diam, ia semakin mempercepat langkah kakinya, untuk mencapai kumpulan para prajurit tadi.

"Astaga, mati aku!" umpat Alyssa setelah sampai, karena yang ia lihat hanya halaman rumput hijau yang kosong. "Bagaimana ini, pasti mereka sudah berangkat," ucapnya dengan gelisah.

Pasia yang melihat hanya mengernyit, "Aku tidak mengerti, apa maksudmu, Lys! Mereka siapa maksudmu?!"

Alyssa mengarahkan pandangannya ke arah Pasia. "Ah, ini pasti gara-gara perbincangan mu dengan anjing hitam tadi, sehingga memakan waktu yang lama!" sembur Alyssa dengan kesal.

"Hei, mengapa kau salahkan aku?! Aku hanya menyuruh temanku diam, tidak ada perbincangan lebih!" adu Pasia tidak mau kalah.

Alyssa hanya diam memikirkan bagaimana ia akan menyusul Zephran, sedangkan dirinya tidak tahu sama sekali ke mana Zephran dan para prajuritnya pergi. Alyssa terduduk di rumput hijau yang lembut itu masih sembari berpikir.

Bagaimana jika ia berjalan sembari mengikuti arah jejak kuda rombongan Zephran? Ide yang sangat bodoh, pasti tempat yang mereka tuju sangat jauh, mana mungkin gadis sepertinya kuat berjalan jauh. Apakah Alyssa kabur saja dari istana ini? Dan pergi menuju rumah ibu Rose, lalu kehidupannya akan kembali seperti semula!

"Ide yang sangat bagus!" pekik Alyssa sembari bangkit, dan Pasia hanya memutar bola matanya.

"Jika kau mempunyai pikiran untuk kabur secara mudah, lebih baik kau buang pikiran tidak berguna mu itu, Lys!" imbuh Pasia, yang menurut Alyssa, ia ada benarnya.

Bagaimana mungkin Alyssa bisa ke luar dengan mudah? Memikirkan hal itu, membuat Alyssa terduduk kembali di atas rumput.

"Hei!" panggil seseorang secara tiba-tiba, sehingga membuat Alyssa menoleh, dan memiliki sebuah harapan setelah melihat ke wajah orang yang memanggilnya itu.

• • •

A/N:


Siapa yang nunggu update?

finally update lagi yaa, yang udah nungguin update mari dibaca, dan jangan lupa kasih bintang dan komennya ya!

semakin banyak yang siders semakin males untuk ngetik cerita ini hehe.


regards,

.Mosya Caramello.

22/Jan/20

DzaldzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang