part 1

16.7K 747 0
                                    

Ruangan sunyi yang hanya di terangi satu buah lampu itu terasa sangat dingin dan sedikit gelap. Udara yang sedikit mencengkam membuat bulu kuduk akan langsung merinding jika merasakannya. Dua orang manusia dengan tatapan tajam mereka tengah memperhatikan layar monitor yang ada di depan mereka dengan seksama.

"Sudah di dapatkan!"
Ucap salah satunya dengan antusias. Pria yang tengah berdiri di belakangnya hanya mengangguk.

"Selanjutnya, kau ingin aku melakukan apa?"
Tanya si manis berdarah korea selatan itu.

"Kirim Wonbin untuk menjemputnya"
Ucapnya dengan aura dinginnya, lalu setelahnya ia berbalik pergi.

Si manis yang bernama Sohee itu terlihat mengangguk walau pria tadi tidak melihatnya.

"Baiklah kak Wonbin. Satu misi untuk mu!"
Ucapnya sambil menekan salah satu tombol di keyboard itu.















































Si manis dengan setelan baju santainya itu terlihat tengah berjalan santai menuju salah satu kelas yang ada di sekolah mewah itu. Misinya kali ini adalah menjemput anak tunggal dari pengusaha terkaya di korea selatan. Siapa lagi jika bukan Seo Haechan. Anak manis itu sudah menjadi target incaran mereka sejak lama.

Dengan menyamar menjadi salah satu suruhan ayahnya, ia berhasil membawa Haechan ikut bersamanya. Hanya saja saat di perjalanan, mereka mendapat sebuah masalah. Mobil yang mereka tumpangi terlihat di tembaki oleh salah satu sniper musuh.

"Astaga!"
Wonbin berusaha melindungi Haechan yang sudah pingsan sedari tadi karena mendengar suara tembakan untuk pertama kalinya.

Riku yang bertugas mengendarai mobil terlihat panik dan berusaha menghubungi Sohee.

Tembakan terus saja terjadi, Wonbin sudah tidak tau harus melakukan apa lagi, karena seluruh kaca mobil hampir pecah dan hancur.

Tidak lama kemudian munculah salah satu mobil hitam yang terlihat terpakir di depan mereka. Hyunjin selaku sang pengemudi terlihat keluar dari dalam mobil dengan membawa senjata di tangannya. Riku yang berusaha melindungi Wonbin dan Haechan merasa kewalahan jika harus menghadapi anggota dari mafia Vlcak itu lagi.

Namun tak berapa lama terdengar suara tembakan yang tertuju kearah mobil yang di kendarai Hyunjin, membuat pria itu panik dan kembali masuk ke dalam mobilnya. Gaya kerennya sudah hilang dalam seketika.

Panggilan masuk terdengar dari Sohee.

"Aku sudah mengirim Sion!"
Ucapnya yang berhasil membuat Riku merasa sangat lega.

"Aku juga sudah mengirim Sungchan, dia akan membantu kalian!"
Lanjutnya.

"Terimakasih!"

Tembakan terus terjadi hingga Han yang lengah menjadi sasaran empuk Sion.

"Akh!"
Teriaknya saat mendapatkan luka di lengan kirinya. Sion yang berada di seberang sana tersenyum tipis. Tembakannya kembali tepat sasaran.

Sedangkan Hyunjin di mobil hanya bisa diam saja dan tidak tau harus melakukan apa, selain menghubungi boss nya.

Tembakan sudah tidak terdengar lagi. Ini kesempatan untuk Riku menghabisi Hyunjin yang masih bersembunyi di dalam mobil. Hyunjin yang merasa ada ancaman langsung bergegas pergi meski dengan ban mobil yang bocor akibat tembakan dari Riku.

Sungchan sudah datang dengan mobil yang ia bawa. Riku segera memindahkan Wonbin dan Haechan ke dalam mobil pria itu. Sedangkan ia akan membawa kembali mobil itu ke markas dengan jalur yang berbeda. Tentunya untuk mengelabui musuh mereka.

Sungchan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, karena ia tau sedari tadi ada mobil yang mengikuti mereka dari belakang.

Walaupun ia sudah berusaha sebisa mungkin, namun mobil itu berhasil menghadang mereka.

Sungchan menoleh kearah belakang, tempat di mana Wonbin berada.

"Aku akan keluar, kalian tetaplah di sini!"
Ucapnya yang mendapat anggukan dari Wonbin.

Sungchan membawa pistolnya dan langsung bergegas keluar dari mobilnya.

Saat ia keluar ia sudah di hadapakan dengan Guanlin, anggota dari mafia Alaskan.

"Kau lagi"
Ucap Guanlin dengan sedikit berdecih. Sungchan hanya diam saja, tidak berniat mengatakan apapun. Memasang kuda-kuda untuk melawan pria yang memiliki tinggi hampir sama dengannya itu.

Dan selanjutnya kita bisa menebak apa yang terjadi. Pertarungan sengit terlihat di antara mereka berdua. Dua petarung andalan milik masing-masing kelompok yakuza dan mafia itu.

Wonbin yang masih melindungi Haechan berusaha membuat Haechan sadar agar mereka bisa kabur. Namun hal itu tidak akan pernah terjadi karena ketika pintu mobil itu terbuka, Wonbin hanya bisa pasrah dengan hidupnya.

Sungchan berhasil mengalahkan Guanlin, walau ia juga mendapat banyak luka di tubuhnya. Tentunya Guanlin tidak akan mudah ia kalahkan begitu saja.

Secepatnya ia pergi meninggalkannya dan langsung berlari kearah mobil yang ia tinggalkan tadi. Dan saat ia sampai, ia tidak menemukan Haechan sama sekali. Ia hanya menemukan Wonbin yang terbaring lemah dengan luka tembak di bagian perutnya.

Wonbin segera di bawa pulang menuju markas. Sion juga ikut membantu setelah berhasil melumpuhkan sniper dari mafia Vlcak itu.

Operasi berjalan dengan sangat lancar dengan dipimpin oleh Shotaro sendiri. Meskipun belum pulih total, namun Wonbin sudah sadar dan membaik dengan cepat.

Jaemin, yang merupakan pemimpin dari mereka berjalan masuk ke dalam ruangan Sohee yang tengah sibuk dengan komputernya.

"Mengapa mereka menyerang kita?"
Tanya Jaemin dengan wajah dinginnya.

"Mereka menginginkan Haechan. Anak itu sudah menjadi incaran dari tiga kelompok mafia lainnya"
Ucapnya menjelaskan.

Jaemin menutup kedua matanya dengan pelan. Sepertinya ia tengah meredam emosinya saat ini.

"Siapa yang berhasil membawa Haechan?"
Tanyanya dengan suara rendahnya.

Sohee menghela nafas lalu berucap dengan tegas.

"Lee Jeno, ketua mafia dari kelompok Alaskan"
































"Aku tidak menyangka jika ketua mereka akan turun tangan"
Ucap Sion.

Mereka tengah berada di ruang tamu di mansion milik mereka.

"Kau tau sendiri bagaimana Lee Jeno. Pria itu sangat kuat dan juga hebat. Dia tidak akan segan untuk turun kelapangan demi mendapatkan apa yang dia mau"
Sambung Jisung sambil menyesap kopinya.

"Sayang sekali kita mendapat luka dari pertarungan itu"
Sambung Shotaro yang kini tengah mengobati luka Sungchan yang cukup parah, yang lainnya hanya bisa menghela nafas.

Suara langkah kaki terdengar menghampiri mereka. Terlihat Jaemin yang memandang mereka dengan sangat dingin.

"Aku ingin anak itu kembali!"
Ucapnya dengan tegas.

Suasana terasa hening dan sedikit mencengkam, hingga anggukan dari Chenle dan perkataannya. Membuat semua manusia yang ada di sana langsung mengangguk pasti.

Ia menatap Jaemin dengan sangat yakin.
"Kau akan segera mendapatkannya"






























VannoWilliams

Yakuza (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang