Misi penyelamatan itu berakhir dengan baik. Kelompok yakuza berhasil membawa ayah dari Haechan itu kembali ke markas mereka dengan selamat, tentu saja berkat bantuan dari kelompok mafia milik kakaknya Jeno.
Haechan segera turun dari tangga dengan tergesa-gesa saat tau ayahnya sudah berada di mansion yang sama dengannya.
"Papa!"
Pekiknya dengan suara nyaring membuat seluruh atensi orang yang berada di lantai bawah itu tertuju padanya.Haechan berlari dengan bahagia kepelukan sang ayah yang sudah menunggunya dengan senyuman.
"Papa baik-baik saja, kan?"
Ucap Haechan yang masih memeluk erat sang ayah."Papa baik sayang, bagaimana keadaan mu? Kau terlihat kurus"
Sang ayah melepas pelukannya dari sang anak lalu melihat kondisi tubuhnya."Aku baik, pa. Mereka merawatku dengan baik. Aku sangat menghawatirkan mu, jadi aku tidak nafsu makan"
Ucap Haechan dengan wajah merengut. Sang ayah tersenyum lalu mengelus rambut anaknya."Haechan, ada yang ingin papa katakan padamu"
Suara sang ayah terdengar serius membuat Haechan kembali mendongak untuk menatap mata sang ayah."Papa akan pergi ke jepang untuk beberapa waktu"
Ucapnya dengan raut wajah sedih. Haechan membolakan kedua matanya karena kaget."K-Ke jepang? Untuk apa, pa?"
"Kau tau situasi kita saat ini terlalu bahaya. Papa tidak ingin membuat hidupmu terancam karena papa. Ada hal yang harus papa selesaikan di sana"
Ucap sang ayah menjelaskan."Jadi papa akan meninggalkan ku!?"
Kedua mata Haechan tampak memerah menahan tangisnya."Kenapa papa tidak membawa ku ikut dengan papa? Aku tidak ingin papa tinggal sendirian!"
Haechan menggenggam tangan sang ayah dengan erat. Berusaha membujuk sang ayah untuk membawanya."Sayang, maafkan papa. Ini terlalu berbahaya untuk mu. Papa tidak ingin terjadi apa-apa dengan mu"
"Lalu aku harus bagaimana? Jika papa pergi, siapa yang akan melindungi ku!? Aku tidak punya siapapun selain papa!?"
Teriakan Haechan menggema di seluruh ruang tamu mansion itu.Jaemin yang memang sedari tadi ada di sana. Ingin sekali mencela perkataan Haechan tadi. Namun ia tidak bisa melakukannya sekarang.
"Papa meminta Jaemin untuk melindungi mu"
Ucap sang ayah. Haechan semakin membulatkan kedua matanya saat sang ayah malah menyerahkannya pada seorang ketua yakuza berbahaya untuk di jaga."Aku tidak ingin tinggal dengannya! Bukankah dulu dia ingin membunuh papa!? Lalu mengapa papa mempercayainya sekarang!?"
Suara Haechan terdengar semakin kuat membuat Jaemin yang sedari tadi hanya diam saja, segera berjalan kearah mereka."Maafkan papa, ini yang terbaik untuk mu"
Sang ayah memeluk Haechan yang sudah menangis lalu mencium keningnya dengan lembut."Papa menyayangi mu"
Dan setelah pelukan itu terlepas. Tubuh Haechan tiba-tiba saja terangkat. Terlihat Jaemin yang sudah menggendongnya dan membawanya kembali ke lantai atas.
"Apa yang kau lakukan!? Turunkan aku!"
Haechan terus berontak agar di lepaskan, namun Jaemin tidak mempedulikannya.Sang ayah yang melihat kejadian itu tersenyum lembut.
"Papa tau anak itu memiliki perasaan dengan mu, itu sebabnya papa mempercayainya untuk menjaga mu"
Ucapnya dengan lirih tanpa terdengar siapapun."Tuan Seo, kita harus segera pergi"
Sion terlihat mengintrupsi dari balik tubuh pria paruh bayah itu.Tuan Seo mengangguk lalu berbalik, untuk segera pergi ke jepang dan meninggalkan sang anak sendirian bersama ketua yakuza berbahaya bernama Na Jaemin.
KenzioNakamura
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakuza (NaHyuck)
Teen FictionPerjuangan seorang pemimpin yakuza yaitu Na Jaemin untuk menyelamatkan Lee Haechan dari seluruh kelompok mafia yang tengah mengincarnya. Story from child (Yakuza Husband)