part 9

6.1K 463 0
                                    

Besok paginya, Haechan bangun lebih dulu dari Jaemin. Atau lebih tepatnya ia bangun terlalu awal karena tidak bisa tidur setelah sadar dari pingsannya. Mata indahnya menatap wajah tampan Jaemin yang tengah merengkuhnya saat ini.

Rasa takut mulai menyelimuti Haechan saat tau siapa pria yang ada di depannya saat ini.

Flashback.

"Apa yang terjadi di sini!?"
Terlihat seorang anak sma yang baru saja turun dari mobil milik keluarganya.

Ia melihat banyak sekali orang yang tergeletak tidak berdaya di depannya saat ini.

Ia baru saja pulang dari les belajarnya, berniat pulang ke kantor sang ayah untuk melihatnya. Namun saat ia masuk ke dalam kantor itu, yang ia temukan adalah para karyawan sang ayah yang tergeletak tak bernyawa di lantai kantor itu.

Mata indah itu langsung bergetar, segera ia berlari kearah ruangan sang ayah. Berharap sang ayah masih baik-baik saja.

Pintu ruangan itu ia buka dengan cepat, orang yang berada di dalamnya adalah orang yang paling ia sayangi selama ini.

"Papa!"
Teriaknya saat masuk ke dalam ruangan itu.

Tubuhnya membeku saat melihat apa yang ada di depannya.

Sang ayah tergeletak tak berdaya dengan luka tembak di perutnya.

"Papa!!!!"

Anak manis yang bernama Haechan  itu langsung berlari menuju sang ayah. Tidak memperdulikan banyaknya orang yang memakai baju hitam di sekitarnya dengan menenteng sebuah senjata.

"Dia anaknya?"
Terdengar suara berat yang menginstrupsi dari balik tubuh Haechan yang tengah memeluk sang ayah yang sedang sekarat.

"Iya, boss!"
Jawab salah satu orang yang ada di sana.

Keheningan terasa mencengkam dari balik tubuh Haechan, yang terdengar hanya suara teriakan dan tangisan Haechan yang menghiasi ruangan yang sudah penuh dengan bercak darah itu.

"Biarkan dia hidup"
Ucap seseorang yang mereka panggil boss tadi.

"Baik, boss!"

Dan setelahnya, yang terdengar hanya suara langkah kaki yang menjauh dari tubuh Haechan yang masih memeluk sang ayah.

Setelah tragedi yang mengerikan itu, sang ayah segera di bawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Haechan hampir saja mengalami trauma yang luar biasa. Namun untungnya anak itu adalah anak yang kuat, ia bisa sembuh dari rasa trauma itu jika tidak ada yang berusaha mengingatkannya.

Rasa ingin tau Haechan menghampirinya. Ia sangat ingin tau siapa orang yang sudah melukai ayahnya hingga mengalami kritis yang lumayan lama.

Ia berusaha mencari tau dengan menanyakan hal itu kepada pengawal, sekretaris bahkan para pekerja ayahnya yang lain. Namun nihil mereka tidak ingin memberitahu dirinya. Bahkan sang ayah memperingatinya untuk berhenti mencari tau identitas sang pelaku.

Namun Haechan masih pada pendiriannya. Hingga akhirnya ia memilih untuk mencari tau sendiri. Setelah berbulan-bulan lamanya ia mencari. Akhirnya ia menemukan satu nama, yang akan selalu ia ingat selamanya.






























































Na Jaemin.
























































Flashback end.

Wajah Haechan terlihat mengeras karena rasa marahnya. Pria yang ada di depannya ini adalah seorang penjahat yang dulu hampir membuat ayahnya mati.

Ia tidak akan pernah melupakan perbuatannya yang sudah menghilangkan banyak nyawa yang tidak bersalah. Haechan merasa sangat marah dan takut dalam bersamaan. Dia adalah anak yang lemah, tidak bisa memegang senjata bahkan mendengar tembakan sebelumnya. Ia tidak tau mengapa Jaemin membawanya ke sini. Tapi ada satu hal yang ia yakini sampai saat ini.

Jika pria tampan itu ingin membunuh dirinya.

















































VannoWilliams

Yakuza (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang