Haechan terbangun dari tidurnya tanpa menemukan Jaemin yang memeluknya semalaman di sampingnya.
"Kemana dia?"
Ucapnya dengan suara seraknya, khas orang baru bangun tidur.Haechan baru saja ingin beranjak dari tidurnya. Sampai sebuah ketukan dari balik pintu itu mengalihkan atensinya.
"Haechan.."
Itu suara Chenle yang tengah memanggilnya.
"Ah, iya"
Haechan segera beranjak dari duduknya dan langsung berlari kearah pintu."Selamat pagi, maaf membangunkan mu"
Ucap Chenle dengan tatapan lembutnya."Jangan meminta maaf, aku nggak merasa terganggu kok"
Haechan tersenyum manis. Membuat Chenle juga ikut tersenyum."Tadi boss baru saja pergi, dia menitipkan mu pada ku. Sarapan sudah siap. Turunlah ke bawah setelah membersihkan diri"
Ucap Chenle. Haechan mengangguk imut.Dan setelahnya Chenle pergi meninggalkannya untuk mandi dan bersiap-siap.
Setelah selesai sarapan dengan para anggota yakuza lainnya. Haechan memutuskan untuk berjalan-jalan mengitari mansion mewah itu sampai siang hari.
"Tempat ini sangat luas"
Gumamnya saat melihat taman yang berada di area belakang mansion itu.Haechan berjalan dengan riang saat melihat banyak sekali mawar yang tumbuh di perkarangan itu. Ia ingin sekali memetiknya dan merangkainya jadi satu bagian.
Namun belum sempat ia melakukan hal itu. Terdengar suara berat yang memanggilnya.
Haechan menoleh ke belakang tubuhnya dan menemukan Jaemin yang berdiri diam sambil terus memperhatikannya.
"Tuan es, kau sudah pulang?"
Haechan berjalan kearahnya sambil berlari kecil. Seakan pria itu adalah ayahnya yang baru saja pulang kerja. Jaemin hanya diam saja, masih menampilkan raut wajah datarnya."Kau habis dari mana, tuan es?"
Tanya Haechan sedikit mendongak untuk melihat wajah tampan Jaemin."Mengerjakan sesuatu"
Jawab Jaemin. Haechan mengangguk."Jangan menyentuh bunga itu!"
Ucap Jaemin seperti terdengar memperingati Haechan. Haechan menaikan sebelah alisnya lalu berbalik untuk menoleh kearah bunga mawar itu."Maaf, aku tidak akan merusak bunga mawar mu"
Ucap Haechan menunduk sendu. Jaemin menatap kearahnya dengan dingin."Bukan itu yang ku maksud"
Ucapnya, membuat Haechan kembali menatap kearahnya."Aku tidak ingin kau terluka"
Lanjut Jaemin. Haechan mematung di tempat saat mendengar perkataan Jaemin itu."Kau sudah makan siang?"
Tanya Jaemin mengalihkan lamunan Haechan.Haechan menggeleng pelan.
"Aku menunggu mu"
Jawab Haechan dengan jujur. Jaemin hanya mengangguk, namun hatinya terasa hangat saat mendengar jawaban itu dari Haechan.Jaemin menarik tangan Haechan untuk masuk kembali ke dalam mansion. Meninggalkan Jisung dan Anton yang sedari tadi menemaninya. Keduanya saling menatap karena bingung sekaligus kaget dengan sikap Jaemin.
"Dia boss kita, kan?"
Tanya Anton sedikit tidak yakin. Jisung hanya bergedik acuh. Meskipun sebenarnya ia juga terlihat kaget dengan sikap Jaemin yang melunak seperti itu, walau hanya sedikit.KenzioNakamura
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakuza (NaHyuck)
Teen FictionPerjuangan seorang pemimpin yakuza yaitu Na Jaemin untuk menyelamatkan Lee Haechan dari seluruh kelompok mafia yang tengah mengincarnya. Story from child (Yakuza Husband)