"Dia yang meminta ku untuk membunuh ayah mu"
Ucap Jaemin dengan sangat jelas. Haechan yang mendengar hal itu langsung di buat terkejut."I-Itu tidak mungkin! Kau berbohong! Paman tidak mungkin meminta mu melakukan hal itu!"
Ucap Haechan yang mulai panik dan seakan tidak menerima hal yang sedang ia dengar. Jaemin menarik tubuh Haechan untuk ia peluk, mengusap punggung itu untuk ia tenangkan."Tidak mungkin paman ingin membunuh kakaknya sendiri"
Ucap Haechan yang masih saja belum percaya."Kau ingat kejadian dulu, saat aku menembak mati seluruh karyawan ayah mu. Pada saat itu seharusnya ayah mu sudah mati, karena memang dialah target sebenarnya"
Ucap Jaemin yang masih memeluk erat tubuh Haechan."Lalu mengapa kau meninggalkan kami pada saat itu? Mengapa kau tidak membunuh kami berdua?"
Tanya Haechan yang kini menoleh kearah wajah tampan milik Jaemin. Jaemin sedikit menunduk agar ia bisa melihat wajah manis milik Haechan."Itu semua karena dirimu"
"Aku?"
"Aku tidak bisa membunuh mu"
Lanjut Jaemin yang berhasil membuat Haechan menatap bingung kearahnya."Aku menginginkan mu, aku tidak ingin membunuh mu dan alasan mengapa aku tidak membunuh ayah mu adalah karena aku tidak ingin menghancurkan mu"
Ucap Jaemin dengan panjang lebar. Membuat kedua mata Haechan berkedip cepat."Kau.."
"Para mafia yang mengincar mu itu adalah kiriman dari paman mu. Mereka berusaha mendapatkan mu untuk di serahkan kepadanya"
Ucap Jaemin menjelaskan."Untuk apa? Untuk apa paman melakukan hal itu kepada keponakan nya sendiri?"
"Tentu saja untuk menghabisi mu"
"Apa?"
"Kau penerus satu-satunya kekayaan milik ayah mu, setelah hilangnya kakak kandung mu yaitu anak pertama di keluarga kalian. Jika kau mati maka seluruh kekayaan itu akan berada di tangan nya"
Jaemin kembali menjelaskan maksud licik yang di miliki paman Haechan."Lalu bagaimana dengan papa?"
"Mungkin dia akan terbunuh sebentar lagi"
Jawab Jaemin dengan santai."A-Apa maksud mu!?"
Haechan menatap Jaemin dengan takut. Jaemin melepas pelukannya pada tubuh Haechan lalu menhembuskan nafasnya dengan perlahan. Ia menatap mata indah yang terus saja menatapnya sedari tadi."Alasan mengapa aku merebut mu dari mereka dan menyembunyikan mu di sini adalah agar mereka tidak menyerahkan dirimu ke pria itu dan berakhir dengan diri mu yang terbunuh. Paman mu sudah merancang semuanya. Dia sudah mengirim banyak orang untuk menghabisi ayah mu dan mencari keberadaan mu sekarang"
Sekali lagi Jaemin bicara dengan panjang lebar. Seharusnya ini tugas Chenle untuk menjelaskan semuanya kepada Haechan. Namun ia tidak bisa menahan dirinya lagi. Ia tidak ingin Haechan terluka atau sampai menangis separah tadi."Apa aku bisa mempercayai mu?"
Tanya Haechan."Kau ingin aku melakukan apa agar kau percaya pada ku?"
Haechan menggigit bibir bawahnya lalu menatap dalam kearah kedua mata Jaemin.
"Aku ingin melihat ayah, apa dia masih hidup?"
Jaemin mengangguk.
"Dia berada di mansion milik mafia Alaskan. Pria yang kau temui waktu itu, dia yang menyembunyikan ayah mu sekarang"
"Aku ingin menemuinya.."
Ucap Haechan dengan lirih dan sarat memohon kepada Jaemin.Jaemin mengangguk pelan,
"Sesuai dengan keinginan mu. Tapi sebelum itu aku ingin kau makan dan minum obat mu"Haechan mengangguk pelan. Ia langsung memeluk tubuh Jaemin dengan erat karena hanya itulah yang bisa ia lakukan sebagai ucapan terimakasihnya. Karena pria tampan itu masih membiarkannya hidup sampai sekarang. Dan tidak melukainya sama sekali.
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakuza (NaHyuck)
Teen FictionPerjuangan seorang pemimpin yakuza yaitu Na Jaemin untuk menyelamatkan Lee Haechan dari seluruh kelompok mafia yang tengah mengincarnya. Story from child (Yakuza Husband)