"Apa ada kasus baru?"
Tanya Jeno yang tengah menikmati minuman berbau menyengat digelasnya."Tidak"
Jawab Jaemin seadanya."Bagaimana dengan tuan Seo?"
Tanya Jeno sekali lagi."Dia baik-baik saja. Aku sudah mengutus beberapa orang untuk selalu mengawasinya"
Jeno yang mendengar hal itu terkekeh pelan.
"Kau berusaha merebut hati ayahnya? Apa untuk meminta restu?"
Tanyanya berusaha menggoda sang adik. Namun hanya direspon tatapan dingin dari Jaemin."Aku tidak butuh restu dari siapapun"
Jeno kembali terkekeh pelan. Lalu menoleh kearah tangga rumahnya. Terlihat sang kekasih yang tengah bersama Haechan yang sedang turun dari lantai atas.
Ia kembali menoleh kearah Jaemin yang juga menoleh kearah yang sama.
"Kau pasti memerlukannya. Dia masih memiliki keluarga. Aku juga melakukan berbagai macam cara agar orang tua itu mengijinkan ku menikahi anaknya"
Peringat Jeno. Jaemin hanya diam saja.Mark mengajak Haechan ke dapur untuk mengambil es cream.
"Lalu bagaimana dengan weasel dan vlcak? Kau pasti tidak berpikir mereka akan menyerah begitu saja bukan?"
Ucap Jeno sekali lagi. Jaemin mengangguk pelan."Aku harus menghentikan sumber mereka"
Ucapnya sambil menoleh kearah gelas yang ada di genggamannya."Maksud mu paman Haechan?"
Tanya Jeno mencoba menerka. Jaemin mengangguk pelan lalu menoleh kearah Haechan dan Jaemin yang tengah berjalan kearah mereka."Apa kami mengganggu kalian?"
Tanya Mark dengan senyuman manisnya. Jeno langsung menggeleng pelan lalu meraih tangan sang kekasih untuk duduk bersamanya. Sedangkan Haechan dengan otomatis berjalan kearah Jaemin dan duduk di sebelah pria tampan itu."Aku dan Haechan ingin pergi ke suatu tempat. Apa boleh?"
Tanya Mark menatap kearah sang kekasih. Haechan juga menoleh kearah Jaemin. Jeno tentu saja menggeleng pelan sedangkan Jaemin mengiyakan jawaban dari Jeno. Dan hal itu berhasil membuat Mark dan Haechan merengut kesal."Hanya sebentar.."
Ucap Mark yang kembali merengek."Tidak sayang, itu terlalu berbahaya"
Peringat Jeno agar sang kekasih mau mengerti dengan keadaannya sekarang. Mark hanya diam saja lalu menunduk sedangkan Haechan hanya menatap kesal kearah Jaemin."Jangan marah..!"
Peringatnya pada Haechan. Namun anak manis itu hanya diam saja lalu memalingkan wajahnya."Kami harus segera pulang"
Ucap Jaemin yang langsung berdiri dari duduknya. Membuat Haechan menatap tidak percaya kearahnya."Tapi-"
Tatapan tajam Jaemin berhasil membuat Haechan terdiam dan mengikuti keinginan Jaemin.
"Hubungi aku, ya!"
Mark kembali memeluk sang adik. Haechan mengangguk pasti.Lalu setelahnya mereka segera pergi meninggalkan mansion mewah milik kelompok mafia alaskan itu.
Di sepanjang perjalanan Haechan hanya diam saja sambil melirik kearah jendela mobilnya.
Sedangkan Jaemin menoleh kearahnya. Haechan meremat jari-jarinya seperti ada yang tengah ia cemaskan.
Dan tidak beberapa lama kemudian ia langsung menoleh kearah Jaemin. Namun harus di buat kaget karena Jaemin yang juga masih menatap kearahya.
Haechan langsung memalingkan wajahnya.
"Ada apa?"
Tanya Jaemin memperhatikan gelagat aneh Haechan."Tidak ada!"
Ucap Haechan yang kembali memalingkan wajahnya. Jaemin tidak merespon apapun, ia kembali menoleh kearah depan. Sedangkan Haechan hanya merengut lucu. Ingin meminta sesuatu pada Jaemin, tapi gengsinya terlalu tinggi. Mungkin ia akan memintanya nanti, di mansion saat mereka sudah sampai.KenzioNakamura
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakuza (NaHyuck)
Teen FictionPerjuangan seorang pemimpin yakuza yaitu Na Jaemin untuk menyelamatkan Lee Haechan dari seluruh kelompok mafia yang tengah mengincarnya. Story from child (Yakuza Husband)