Chenle rasanya sangat terpukul saat melihat kondisi Haechan sekarang. Ia sangat enggan untuk makan. Bahkan minum saja ia tidak mau. Shotaro sudah memeriksa keadaannya dan syukurnya Haechan baik-baik saja. Namun memang saat ini ia sedang ingin sendiri dan tidak memerlukan siapapun. Dan karena hal itu, Chenle memutuskan untuk pergi meninggalkan Haechan sendirian setelah membuatkannya bubur hangat untuk ia makan.
Pukul dua siang. Jaemin kembali dari urusannya. Ia segera bergegas masuk ke dalam kamar setelah Chenle menghubunginya dan mengatakan jika Haechan belum keluar dari kamar dari tadi pagi. Chenle juga tidak bisa memastikan Haechan sudah makan atau belum.
Pintu kamar itu terbuka, menampilkan wajah tampan Jaemin yang tidak memiliki ekspresi apapun saat ini.
Saat ia masuk ke dalam, ia harus di pertemukan dengan wajah lemas Haechan yang masih saja melamun di atas tempat tidur berukuran king size miliknya.
Jaemin berjalan mendekatinya. Ia melirik kearah makanan yang terletak di meja sebelah tempat tidurnya yang belum tersentuh sama sekali. Bahkan air minum dan juga susu yang Chenle buatkan untuknya tidak ia sentuh.
Jaemin rasanya sudah kehilangan kesabaran. Ia berjalan semakin dekat dengan Haechan.
"Kau ingin mati?"
Ucap Jaemin dengan suara beratnya. Namun Haechan tidak ingin menjawab sama sekali."Apa kau benar-benar ingin mati?"
Tanya Jaemin sekali lagi yang berusaha untuk sabar menghadapi Haechan."Memang itu tujuan mu, bukan? Jadi kau tidak perlu repot lagi!"
Ucap Haechan yang pada akhirnya bersuara. Jaemin menukikkan alisnya saat mendengar perkataan Haechan yang terdengar meremehkannya."Aku sudah bilang tidak akan membunuh mu!"
Ulang Jaemin yang masih berusaha untuk sabar."Lalu untuk apa kau menculik ku!?"
Haechan menatap kearah mata tajam itu dengan sedikit menantang."Apa kau ingin tau?"
Jaemin tiba-tiba saja mendekat kearah Haechan membuat si manis itu sedikit panik namun berusaha untuk tegar."Tentu saja.."
Suara Haechan terdengar begitu lirih. Jaemin menghela nafasnya dengan pelan, bahkan sangat pelan sampai tidak ada yang mendengarnya."Paman mu"
"Ada apa dengan paman ku?"
Haechan tiba-tiba saja bingung dan mulai menatap mata Jaemin dengan serius. Mengapa pria itu menyebut pamannya, adik dari ayahnya.VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakuza (NaHyuck)
Teen FictionPerjuangan seorang pemimpin yakuza yaitu Na Jaemin untuk menyelamatkan Lee Haechan dari seluruh kelompok mafia yang tengah mengincarnya. Story from child (Yakuza Husband)