13

134 24 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Sebuah senyuman kembali terbit dari belah bibirnya tatkala sebuah ingatan saat tadi dirinya mencium Melody kembali berputar di kepalanya. Entah kenapa rasanya begitu aneh, ia merasakan debaran di dadanya bahkan hanya dengan mengingat kejadian tadi. Gadis manis tersebut benar-benar dapat memporak-porandakan perasaannya.

"Rasanya sangat manis." monolog Yoongi sembari melihat pantulan dirinya di cermin. Ia menyentuh sendiri bibirnya menggunakan Ibu jari. Ciuman yang dilakukannya pada Melody tadi jelas masih membekas sampai saat ini. Ia sempat meruntuki dirinya sendiri akibat perbuatan gila yang dilakukannya tadi. Ditaruh mana wajah tampannya saat besok kembali bertemu dengan sang Sekretaris di kantornya. Bagaimana jika Melody marah padanya karena dia mencium gadis manis tersebut dengan tiba-tiba.

Buru-buru Yoongi mengambil ponsel miliknya yang berada di atas nakas. Ia mengetik sebuah pesan untuk dikirimkan pada gadis manis tersebut. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah meminta maaf pada gadis tersebut. Ia tak ingin Melody marah padanya, dan berujung semakin membencinya.

"Lupakan masa lalu. Itu membuatku membencimu."

Tiba-tiba saja ucapan Melody tadi kembali terngiang-ngiang di pikirannya. Ia tak menyalahkan Melody jika saja gadis manis tersebut membencinya. Mungkin saja itu pantas ia dapatkan karena perlakuannya di masa lalu. Tapi percayalah, Min Yoongi memilih untuk mengakhiri hubungan keduanya itu jelas demi kebaikan Melody.

Setelah selesai mengetik sebuah pesan, ia mencoba membaca ulang pesan yang akan ia kirimkan pada Melody. Mencoba mengecek ulang, takut jika ada kata yang salah. Dan setelah selesai, Yoongi segera mengirim pesan tersebut kepada Melody. Berharap jika saja gadis manis tersebut mau menerima permintaan maafnya. Takut-takut jika Melody malah semakin membencinya karena apa yang telah diperbuatnya tadi. Entah kenapa saat berada di dekat sang Mantan kekasih ia tak bisa mengendalikan dirinya. Melody terlihat semakin manis, kecantikan yang terpancar dari wajahnya begitu natural. Tak ubahnya dari dulu tetap sama seperti itu. Senyuman yang begitu tulus, mata bulat yang begitu menawan. Itu adalah hal yang paling Yoongi sukai dari seorang Hwang Melody.

Tak perlu menunggu waktu lama, ponselnya yang kini berada di atas ranjang pun berdering. Pertanda jika ada sebuah pesan yang masuk. Dengan cepat Yoongi segera meraih ponselnya, tak sabar untuk membaca pesan masuk yang ia yakini itu adalah sebuah pesan balasan dari Melody.

1 Massage From Hwang Mantan Melody.

Tak apa. Aku tidak marah, hanya saja jangan diulangi hal seperti itu lagi. Karena itu bukanlah hal yang terpuji. Bagaimana jika kekasihmu tahu? Dia bisa menamparku lagi.

Yoongi tersenyum setelah membaca pesan balasan dari sang Mantan kekasih. Ia bersyukur jika Melody tidak marah padanya. Gadis itu masih terlihat lucu di matanya. Disaat orang lain tahu jika Melody adalah gadis yang luar biasa galak dan terkesan bar-bar. Tapi kenapa bagi Min Yoongi itu terlihat lucu dimatanya.

Yoongi kembali mengetikan sebuah pesan untuk ia kirimkan pada sang Mantan kekasih. Kali ini ia menyuruh Melody untuk segera tidur, karena waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia tahu jika Melody bukanlah tipe gadis yang suka begadang. Karena dulu saat keduanya masih menjalin hubungan, gadis manis tersebut akan tidur sebelum pukul sepuluh malam. Gadis manis tersebut juga sangat membenci mata panda, Melody akan memekik di depannya ketika menyadari jika kantung matanya menghitam. Lalu setelahnya gadis manis tersebut akan menangis sambil memukul lengan Yoongi, mengatakan jika kantung hitam dimatanya itu akibat dari ulahnya yang mengajak Melody bertukar pesan hingga larut malam.

Tak berselang lama, ponsel Yoongi kembali berdering, pertanda jika ada sebuah pesan yang masuk.

1 Massage From Hwang Mantan Melody.

Tidak usah kau suruh aku juga akan tidur. Lagipula aku baru selesai mandi. Setelah ini aku akan tidur, agar besok tidak telat bangun. Aku taku kau akan marah jika aku kembali terlambat.

Setelah membaca pesan dari Melody, lantas Yoongi segera mengirim pesan balasan. Mengucapkan selamat malam untuk Melody. Setelahnya menaruh ponselnya di atas nakas. Membaringkan tubuh lelahnya di atas ranjang, matanya terpejam. Ia sudah merasakan kantuk saat ini. Besok ia harus bangun pagi, agar tidak terlambat ke kantor.






















🐝🐝🐝🐝







1 Massage From Min Pucat Yoongi.

Kalau begitu selamat malam. Mimpi indah.

Setelah membaca pesan tersebut Melody menaruh ponselnya di atas nakas. Tak ada niatan untuk membalas pesan dari Min Yoongi. Ia ingin sekali memejamkan matanya, namun sangat sulit. Apa yang dilakukan Yoongi padanya tadi masih memenuhi pikirannya. Jantungnya kembali dibuat berdegup kencang tatkala dirinya mengingat kembali momen saat Min Yoongi menciumnya dengan sangat tiba-tiba. Hendak marah, namun tak bisa. Ia hanya dapat memukul kepala Yoongi sebagai pelampiasan atas rasa kesalnya karena Pria itu telah menciumnya secara tiba-tiba.

"Kenapa kau masih saja manis." monolog Melody.

Dulu ia sangat mencintai Pria berkulit pucat tersebut. Meskipun Yoongi terlihat sangat cupu, kutu buku, dan banyak sekali yang menghinanya karena penampilannya. Dulu saat disekolah banyak sekali yang mengejek Pria berkulit pucat tersebut, mengatakan jika kulit Yoongi pucat sekali seperti hantu. Jelas ia merasa tak terima jika sang kekasih dihina seperti itu. Saat itu Melody yang terkenal dengan mulut jahatnya pun membalas memaki siapapun yang mengatai kekasihnya. Banyak sekali murid yang tak berani dengan dirinya, bahkan hanya berurusan dengan Melody saja mereka sangat malas. Pasalnya gadis manis tersebut terkenal sekali bar-bar.

"Kenapa aku malah memikirkan Pria berkulit pucat itu. Harusnya aku tidur." monolog Melody. Ia mengusak surainya, merasa frustasi kali ini. Kenapa tiba-tiba saja ingatan masa lalunya dengan Min Yoongi kembali terlintas dipikirannya.

Melody segera meraih selimut, menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut. Memejamkan matanya perlahan. Matanya kembali terbuka saat ia sadar jika lampu di kamarnya masih menyala. Ia segera menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Beranjak dari atas ranjang, melangkahkan kakinya malas mendekat kearah saklar. Mematikan lampu kamarnya, dan beralih menyalakan lampu tidur. Ia harus segera tidur, agar besok ia dapat bangun pagi. Tak lupa Melody menyetel alarm pada ponsel barunya yang dibelikan oleh sang Adik sore tadi.

Back To Mantan | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang