1

475 50 53
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Dering alarm dari ponselnya terdengar sangat keras. Hingga membuat gadis manis yang sedang tertidur dengan begitu pulas itu terbangun, lantaran merasa luar biasa kaget karena bunyi alarm yang sangat keras. Ia segera menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Lantas tangannya terulur untuk mengambil ponsel miliknya yang berada di atas nakas tepat samping tempat tidurnya. Ia segera mematikan alarm pada ponselnya yang terdengar memekakkan telinga.

Gadis manis bernama Hwang Melody itupun segera bangkit dari atas ranjang dan berjalan gontai kearah kamar mandi.

Hari ini, adalah hari pertamanya masuk kerja. Ia diterima disebuah perusahaan yang cukup terkenal di Kota Seoul. Mungkin Tuhan merasa sangat kasihan pada dirinya, karena telah menjadi pengangguran selama satu tahun lamanya. Selama itu pula ia hidup bermalas-malasan di rumah. Terkadang jika sudah mulai merasa bosan ia memilih untuk keluar, hanya untuk sekedar menghabiskan waktu meminum segelas ice cream di kedai milik sahabatnya. Melody adalah gadis yang memiliki otak pas-pasan. Terkesan bar-bar dan mudah sekali tersulut emosi. Berbekal wajah luar biasa manis, dipertemuan awal tak akan ada yang menyangka jika gadis itu adalah gadis yang begitu bar-bar, bahkan kelewat kurang ajar. Bahkan Ibu yang telah melahirkannya pun tak mengerti jika Anak pertama yang ia besarkan dengan sepenuh hati akan tumbuh menjadi seorang gadis berwajah manis namun bermulut sadis.

Melody merasa bersyukur karena dapat diterima bekerja di sebuah perusahaan besar. Setidaknya setelah ini tak akan ada yang berani menghinanya lagi karena statusnya sebagai gadis pengangguran. Ia akan menyumpal mulut beberapa teman yang pernah menghinanya itu dengan lembaran won. Ingatkan pada Melody untuk menyumpal mulut penuh dosa Lee Sona setelah ini, karena gadis itu seringkali menghinanya saat dirinya masih belum bekerja. Ia sadar jika kapasitas otaknya memang tidak terlalu besar, tapi ia juga merasa tak terima jika saja selalu dihina seperti itu. Pada akhirnya ia bisa membuktikan jika dirinya dapat bekerja disebuah perusahaan yang cukup ternama di Kota Seoul.

Ceklek....

Seseorang membuka pintu kamar Melody. Gadis berparas cantik tersebut menghela napas legah ketika tak mendapati sang kakak berada di atas ranjang. Kakak kesayangan yang biasanya bangun pada siang hari pun kini dapat bangun di pagi hari. Ia yakin jika sang kakak sangat bersemangat karena ini adalah hari pertamanya masuk kerja.

"Dia sudah bangun." ucap Nei Ra sembari tersenyum begitu lembut. Setelahnya ia melangkahkan kakinya mendekat pada ranjang sang kakak. Baginya sudah biasa mendapati ranjang milik Melody yang terlihat begitu berantakan. Mengulurkan tangannya untuk menarik selimut yang berada di atas ranjang, lalu melipatnya. Ia sudah terlalu sering membersihkan kamar sang kakak yang selalu saja terlihat berantakan. Bahkan terkadang banyak kemasan makanan yang berceceran di lantai. Melody memang sangat sulit di atur, seringkali bersikap seenaknya. Padahal sang Ibu sudah mengajarinya untuk hidup bersih. Namun, gadis itu saja yang bebal dan tak mau mendengar nasihat yang selalu diberikan oleh Ibunya. Pada akhirnya Nyonya Hwang memilih untuk diam. Dinasehati sampai mulut berbusa pun tidak akan mempan.

Back To Mantan | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang