9

136 21 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













1 massage from Jimin

Apa perutmu masih sakit? Aku mencemaskan keadaanmu, Melody.

Tak ada niatan dalam diri Melody untuk membalas pesan yang diterimanya dari Park Jimin. Setelah membaca pesan tersebut ia melemparkan ponselnya ke atas ranjang, lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuknya. Matanya terpejam sejenak. Ia masih mengingat kejadian kemarin sore, dimana sahabat yang ia cintai menyatakan perasaannya pada Kim Chan Yun, yang tak lain juga sahabat baiknya. Melody sama sekali tak pernah menyangka jika selama ini Park Jimin menaruh hati pada sahabat bertubuh mungilnya tersebut. Padahal sudah jelas jika Jimin lebih dekat dengannya. Pria berwajah manis tersebut lebih sering memberikan perhatian pada dirinya ketimbang Kim Chan Yun. Lalu bagaimana bisa Jimin selama ini diam-diam menaruh perasaan pada gadis mungil yang juga berstatus sebagai sahabatnya tersebut.

Hancur sudah harapan Melody selama ini. Ia mengira jika suatu hari nanti ia dan Jimin bisa bersatu, ia sempat mengira jika Jimin hanya membutuhkan sedikit waktu untuk mengungkapkan perasaannya pada Melody. Barangkali Pria itu merasa malu karena keduanya telah bersahabat sejak lama. Nyatanya Jimin tidak pernah mencintai Melody, jadi perhatian yang Jimin lakukan selama ini murni karena Melody adalah sahabatnya. Sungguh, terlalu percaya diri sekali dirinya.

Suara dering pertanda panggilan masuk pada ponsel Melody tiba-tiba saja membuat dirinya tersentak, ia segera meraih ponselnya. Tertera nama Park Jimin pada layar ponsel tersebut. Ia sama sekali tak berniat untuk menerima panggilan tersebut. Hatinya masih terasa sakit jika mengingat kejadian kemarin sore. Dan karena hal itu pula sejak tadi pagi ia mengurung dirinya di kamar. Bahkan Melody belum mengisi perutnya sedikitpun. Ia melewatkan sarapan pagi bersama dengan sang Ibu dan Adiknya. Perutnya merasa sama sekali tidak lapar, semalaman ia menangis hingga tersedu-sedu. Hatinya masih terasa begitu sakit, dan sampai saat ini pun rasa sakit itu masih bersarang di dalam hatinya.

Melody kembali menerima sebuah pesan dari Jimin. Ia segera membuka pesan tersebut.

1 massage from Jimin.

Kau kenapa? Apa kau masih sakit? Tidak biasanya kau mengabaikan pesan dariku seperti ini.

Helaan napas berat keluar dari belah bibir Melody. Jika begini ia merasa kasihan pada Jimin. Pria itu pasti mencemaskan keadaannya. Akhirnya ia mengetikan sebuah pesan jawaban, mengatakan pada Pria yang berstatus sebagai sahabatnya tersebut jika kini keadaannya sudah baik-baik saja. Melody memang tak merasa sakit perut sebelumnya, keadaannya baik-baik saja. Hal itu jelas hanya alasannya saja agar bisa cepat pulang, ia tak mau berlama-lama menahan rasa sakit di hadapan ketiga sahabatnya. Siapa yang tidak merasa sakit jika Pria yang kau cintai menyatakan perasaannya kepada sahabatmu sendiri.

Tok.. Tok.. Tok..

Seseorang mengetuk pintu kamar Melody. Ia yakin jika itu adalah sang Adik. Mungkin saja Nei Ra merasa khawatir padanya karena melewatkan sarapan pagi. Bahkan sampai siang ini perutnya belum terisi apapun. Ia memang tak merasa lapar, karena rasa sakit hati lebih mendominasi.

Back To Mantan | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang