23

86 7 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Melody seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat pada layar ponselnya. Mantan kekasihnya yang saat ini berstatus sebagai atasannya di kantor mengundangnya untuk makan malam di rumah Ibunya nanti malam. Baginya Min Yoongi benar-benar gila. Ia mencoba untuk menghargai tunangan dari Pria itu. Namun Min Yoongi malah seakan semakin mendekatkan diri dengannya.

Melody bukan tipe gadis yang suka mencari keributan. Terlebih lagi dengan tunangan dari mantan kekasihnya yang begitu menyebalkan. Ia berusaha untuk menghindari Yoongi, namun semakin ia berusaha jauh Pria itu seakan memiliki cara untuk dekat dengannya.

Sengaja tak membalas pesan dari sang mantan kekasih karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran Min Yoongi. Kemarin di hari pertamanya libur kerja Pria itu tiba-tiba saja datang ke rumahnya untuk mengajaknya pergi jalan-jalan. Dan kini di hari kedua dirinya libur kerja. Pria itu malah mengundangnya untuk makan malam di rumah Ibunya.

Ponsel Melody berdering pertanda jika ada panggilan yang masuk. Gadis manis tersebut menatap pada layar ponselnya yang tertera nama sang mantan kekasih. Sungguh ia tidak berniat untuk menjawab panggilan tersebut. Rasanya ia dibuat bingung dengan perasaannya sendiri. Entah kenapa ia jadi merasa nyaman dengan mantan kekasihnya. Sikap Yoongi padanya begitu manis. Seperti ketika keduanya masih bersama dulu. Namun Melody harus menjauhi Pria itu karena kini status Yoongi sudah menjadi tunangan orang lain.

Perasaan sakit hatinya pada Jimin belum sepenuhnya hilang. Kini gadis manis tersebut dibuat bingung dengan perasaannya sendiri.

"Sampai kapan aku harus seperti ini terus. Bahkan Adikku sudah memiliki seorang kekasih." monolog Melody sembari menatap pada layar ponselnya yang masih tertera nama sang mantan kekasih di sana. Ia tidak berniat untuk menjawab panggilan tersebut.

Ceklek....

Pintu kamar Melody tiba-tiba saja terbuka. Menampilkan sosok sang Ibu yang kini tengah melangkahkan kakinya untuk mendekat kearahnya.

"Kau tidak sarapan?" tanya Nyonya Hwang sembari menatap pada jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan siang. Merasa begitu maklum dengan sikap malas Puterinya di hari libur.

Jika saja Puteri keduanya selalu membantunya memasak menu untuk sarapan pagi. Melody selalu setia dengan pendiriannya untuk bangun siang di hari liburnya bekerja. Terkadang sebagai seorang Ibu. Nyonya Hwang merasa kesal dengan sikap sang Puteri yang begitu malas. Berbeda sekali dengan Puteri keduanya yang begitu rajin bangun di pagi hari untuk membantunya memasak dan bersih-bersih. Namun seiring dengan berjalannya waktu. Rasanya sudah sangat lelah jika harus selalu marah-marah untuk memberikan nasehat pada Puterinya yang bebal. Karena seperti apapun ia memberi nasehat pada anak pertamanya itu. Semuanya akan sama saja. Melody akan tetap dengan pendiriannya untuk bangun siang di hari liburnya bekerja.

Semoga saja dengan sikapnya yang malas itu sang Puteri mendapatkan suami yang kaya raya nantinya. Karena dengan begitu Melody tidak harus bersusah payah memasak ataupun membersihkan rumah seperti tugas ibu rumah tangga pada umumnya. Karena jika menjadi istri dari Pria kaya. Pasti anak pertamanya itu akan hidup enak dengan adanya pelayan yang sudah disiapkan oleh suaminya nanti. Akan tetapi jika dilihat dari kelakuan sang Puteri yang cukup bar-bar. Nyonya Hwang merasa takut jika saja Puterinya akan sulit mendapatkan jodoh. Takut jika Pria yang mendekatinya akan merasa ciut duluan dengan mulut kejamnya. Terbukti sampai saat ini Puteri pertamanya itu masih berstatus lajang. Berbeda dengan Nei Ra yang kini tengah menjalin hubungan dengan Pria tampan.

"Sebentar lagi aku akan sarapan."

"Kapan kau mendapatkan kekasih?"

Pertanyaan yang tidak pernah ingin Melody dengarkan kini keluar dari belah bibir sang Ibu. Ia sangat malas jika harus mendengar pertanyaan seperti itu.

"Tidak tahu."

"Kau harus mencari seorang kekasih."

"Tiba-tiba aku merasa ingin buang air besar. Aku akan sarapan setelahnya."

Setelah mengatakan hal tersebut. Lantas Melody segera melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar mandi. Menutup pintu kamar mandi tersebut. Lalu ia berdiam diri di depan cermin sembari menatap wajahnya. Entah kenapa kisah cintanya sangatlah menyedihkan. Ia mengira jika dirinya yang akan hidup bersama dengan Park Jimin. Nyatanya dugaannya itu salah besar. Jimin malah mencintai temannya.












🍁🍁🍁🍁



Melody tidak menyangka jika sore ini Yoongi akan berkunjung ke rumahnya setelah dirinya yang memilih untuk tidak membalas pesan dari Pria berkulit pucat tersebut. Pria itu datang dengan membawa dua kotak brownies yang telah diberikan kepada sang Ibu.

Seperti biasanya, Nyonya Hwang menyambut kedatangan mantan kekasih dari Puteri pertamanya tersebut dengan sebuah senyuman yang terpatri pada belah bibirnya. Sebenarnya ia merasa suka jika Puterinya dekat kembali dengan Pria yang berasal dari masa lalunya tersebut. Akan tetapi saat Melody berkata jika Yoongi telah bertunangan itu membuat Perempuan paruh baya tersebut merasa kecewa. Padahal ia sempat berpikir jika saja dengan kembalinya Min Yoongi ke dalam kehidupan Puterinya dapat membuat hubungan keduanya kembali seperti dulu.

"Kalian mengobrol saja berdua." ucap Nyonya Hwang.

"Sebenarnya saya kesini untuk menjemput Melody. Karena malam ini Eomma mengundangnya untuk makan malam di rumah."

Rasanya Melody ingin pergi saja dari dunia ini agar bisa menghindar dari seorang Min Yoongi. Kenapa Pria itu begitu nekad menemuinya untuk mengajaknya makan malam di rumahnya. Niat hati ingin menjauh dari Min Yoongi. Namun Pria itu malah seakan tidak ingin memberi jarak diantara keduanya.

Agaknya Nyonya Hwang merasa tidak nyaman dengan status Yoongi yang telah bertunangan tapi masih mencoba untuk akrab dengan Puteri pertamanya. Sebagai seorang Ibu ia tidak ingin Puterinya tersandung masalah karena dianggap sebagai perebut tunangan orang. Sebab ia merasa yakin kalau saja Yoongi masih memiliki rasa pada Melody, jika melihat tatapan Pria itu pada sang Puteri yang begitu dalam.

"Kenapa mendadak sekali? Seharusnya kau bicara padaku dulu."

"Aku sudah mengirim pesan padamu tapi tak ada balasan. Aku sudah menghubungimu tapi tidak kau angkat panggilan dariku."

Helaan napas berat keluar dari belah bibi Melody. Gadis manis tersebut merasa aneh dengan perasaannya sendiri. Ia ingin sekali menjauhi sang mantan karena Yoongi telah memiliki tunangan. Akan tetapi kenapa ia justru semakin hari merasa semakin nyaman berada di dekat Yoongi. Terlebih lagi saat kini Jimin telah menjalin hubungan dengan sahabatnya dan akan menuju ke jenjang yang lebih serius lagi. Ia merasa Yoongi sebagai obat untuk dirinya merasa cukup tenang.

"Kau tunggu sini. Aku akan berganti pakaian." ucap Melody yang tidak bisa untuk menolak karena Min Yoongi yang memilih untuk datang ke rumahnya. Terlebih lagi Pria itu mengatakan jika yang mengundangnya adalah Ibunya.

Yoongi merasa senang karena Melody mau ikut bersama dengannya. Setelah ini ia akan menjelaskan perihal dirinya yang sudah tak lagi bersama dengan Nora. Ia ingin memulai hubungan serius dengan mantan kekasihnya.

Back To Mantan | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang