•Tujuh

5.1K 290 13
                                    

[ HAPPY READING ]


_________________________________

"Walaupun pernikahan ini, hanya hasil dari perjodohan dua keluarga. Lo? Tetep jadi tanggung jawab, gue"
-Alaska Anantram Rajendra
__________________________________

***

"Saudara Alaska Anantram Rajendra bin Elvano Mihran Anantram. Saya nikahkan, dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya Raisya Allisya Fredrika dengan maskawin berupa satu gedung apartemen, satu mansion, satu motor sport, uang sebesar 2 milyar, serta seperangkat alat solat, dan emas sembilan puluh lima gram, Tunai!"

Dengan sekali tarikan napas Alaska menerima kabul. "Saya terima nikah dan kawinnya Raisya Rien Allisya Fredrika binti Faro Frederick dengan maskawin tersebut, tunai." Ucapnya dengan lantang, tanpa ada kegugupan sama sekali.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH." Sahut para saksi.

"Alhamdulillah".

***

Raisya terus meringis, merasakan ngilu pada pergelangan kakinya yang sedikit memerah. Alaska merasa ada yang aneh dengan istrinya, pun bertanya.

"Kenapa, lo?" Dengan menaikkan salah satu alisnya.

"Kaki gue sakit.. Nih tamu kagak habis habis apa? Banyak banget!" Rengek Raisya. Memang, tamu undangan yang datang sangat banyak. Namun lebih banyak keluarga Alaska yang datang. Dan, jangan lupakan bahwa beberapa anggota COLD-BLOODED serta inti, bahkan ketiga sahabat Raisya hadir dalam acara ini.

"Sini, gue lepasin!" Alaska berjongkok, mengangkat sedikit bagian gaun yang menutupi kaki Raisya. Melepas high heels yang terpasang pada kaki mulus nan kecil itu, dengan perlahan. Berusaha untuk tidak menimbulkan rasa sakit sedikit pun.

"Eh?!" Raisya dibuat kaget oleh tindakan Alaska.

"WIH WIH.. Apa apaan nihh?! Gak Terima nih, Kalo bos gue lo jadiin babu!!" Diki datang dengan inti COLD-BLOODED, dan Najla dkk. Alaska berdiri saat melihat kedatangan mereka.

"Apaan sih, lo? Siapa juga yang jadiin bos lo ini babu?! Orang dia sendiri yang lakuin," Ucap Raisya tanpa ada jeda sedikitpun, yang mengundang banyak pasang mata menatap kearah mereka.

"Lo berdua bisa gak, kalo ribut liat tempat?!!"sahut Vandi dengan menatap Diki dan Raisya, tajam. Namun tatapan itu tak sebanding dengan yang sekarang sedang menatapnya dengan tajam, hingga bisa menembus kulit. Alaska, tatapan tajam itu berasal dari nya. Ia tak terima, jika Raisya yang sekarang notabene adalah istrinya, ditatap tajam oleh pria lain. Vandi yang menyadari itu pun tidak lagi menyorot ke Raisya.

"Udah lah! Gak malu apa, Jadi tontonan tamu?" Ucap Najla menengahi perdebatan mereka.

"Hii Syaa,, lo kok nikah dulu, sihhh. Betewe selamat yaa bep's. Bikinin ponakan buat gue, yang comel!" Kata Salma dengan memeluk erat tubuh Raisya.

"Lo kalo mau ikutan nikah bilang noh, sama Alvandi. Eh? Gue lupa, kalian dah putus ya," Cerocos Diki, sedikit menyesal karena Ia baru ingat bahwa temannya itu sudah putus. Vandi menatap Diki tajam. Jujur saja bahwa Vandi perlahan-lahan mulai menyukai Salma, saat hubungan mereka sudah kandas.

Terkadang kalian tidak akan menyadari, jika sosok itu sangat berharga bagi kalian.

Namun, jika sosok itu sudah pergi. Kalian akan merasakan, bagaimana rasanya kehilangannya.

Salma menunduk sebentar. Perlahan mendongakkan kepalanya, menatap Diki dengan senyum tipis. "Mungkin kita gak jodoh kali," Ujarnya dengan suara rendah. Najla menatap Salma sendu, mengelus punggung rapuh yang berusaha tetap tegar itu.

ALASSYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang