•Lima

6.1K 319 6
                                    

[ HAPPY READING ]


__________________________

Suasana hening didalam mobil milik Alaska. Membuat gadis yang duduk di samping kursi kemudi, merasa bosan. Sudah berkali-kali Ia mengajak Alaska berbicara, tapi hanya direspon dengan singkat. Akhirnya, jalan satu-satunya adalah menyerah. Tak terasa mereka sudah sampai tujuan, parkir di depan sebuah butik.

"Rai?" Panggil Alaska, kepada gadis disampingnya. Ya.. Raisya, gadis yang duduk di kursi samping kemudi, dengan wajah cemberut menahan gejolak kesal pada dirinya.

"Hemm?!" Gumam Raisya, sok cuek.

"Ck, lo kagak mau turun?" Berucap dengan membuka pintu mobil. Alaska turun dengan mengacak-acak rambutnya, yang membuatnya semakin tampan. Raisya yang melihat itu, segera turun dengan menatap malas kearah Alaska. Bisa-bisanya tebar pesona!

"Ska? Mau sampe kapan kita berdiri disini? Gue dah mulai pegel, capek, gerah body, gerah hati. Aaaa pokoknya semuanya deh!! Gue-" Ocehan Raisya berhenti, saat melihat Alaska mulai masuk ke butik itu tanpa memedulikan ocehan unfaedah Raisya.

"SKA?!! TUNGGUIN!!" Teriaknya, dan langsung lari menyusul Alaska yang sudah di dalam, duduk dengan tenang. Raisya yang melihat itu berdecak pinggang, dengan mata melotot kearah Alaska.

"Duduk!" Seperti mantra, Raisya perlahan duduk di depan Alaska. Menatap sekeliling dekorasi di butik ini, sangat cantik dan terkesan elegan. Saat ini mereka akan melakukan fitting baju, dan beberapa asesoris untuk pernikahan mereka yang akan dilaksanakan empat hari kedepan. Butik ini, milik Nyonya Arin-Mama Alaska.

"Wahh kalian udah dateng," Ucap wanita itu dengan senang. Nyonya Arin segera menerjang tubuh mungil Raisya dengan pelukan hangat.

"Iya, Tante".

" Manggilnya Mama, dong!" Ucap Arin, dengan nada suara dibuat sedih. Alaska yang melihat itu, memutar bola mata malas.

"Eh? Iya, Ma-mama," Ulang Raisya, sedikit agak aneh.

"Sayang.. Mama udah siapin baju pengantin. Ayo ikut!" Arin menunjukkan baju pilihannya, kepada Raisya dan Alaska. Baju itu sangat mewah, Raisya menatap baju itu suka.

"Gimana bagus gak?" Raisya mengangguk mantap, dengan berlari kecil kearah baju itu. Sedangkan Alaska melotot, mengetatkan rahangnya. Menatap baju itu tak suka. Arin yang merasakan hawa panas disampingnya, menatap heran kearah anak bujang nya.

"Al? Kenapa?" Arin bertanya.

"Alaska gak suka dengan desain bajunya!" Raisya spontan menghadap kearah Alaska.

"Kenapa?!!" Tanya Raisya, sangat penasaran.

"Lo mau pamer dada triplek, lo?!" Raisya melotot kearah Alaska, yang dengan seenak jidatnya berbicara seperti itu.

"Hahaha maafkan, Mama! Mama gak tau kalo anak Mama ini sangat posesif". Arin yang baru menyadari bahwa baju pilihannya itu bagian atas kurang bahan.

Alaska hanya memasang wajah datar.

"Yaudah sayang.. Ayo kamu pilih baju yang lain!" Ajak Arin kepada Raisya untuk memilih baju yang sesuai. Sedangkan Alaska yang moodnya sudah hancur, terlalu malas untuk mengikuti kedua wanita berbeda generasi itu.

ALASSYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang