[ HAPPY READING]
•
•
____________________Raisya duduk di meja makan dengan satu anak laki-lakinya, yang sedari tadi meminta agar dirinya menyuapi saat makanan favoritnya jadi. Dengan telaten Raisya memasukkan sendok yang berisikan nasi goreng seafood, ke dalam mulut Gevariel. Jika di lihat-lihat, Gevariel memiliki wajah yang cukup tampan diusianya saat ini, dan memiliki sifat kedewasaan yang mampu membuat Raisya takjub.
"Bunda, Geva boleh minta komputer?"
"Hah? Bunda gak ngerti. Eh maksudnya buat apa?" Raisya sedikit terkejut dengan permintaan Gevariel. Biasanya anak seumurannya, akan meminta main. Kenapa anaknya ini malah meminta komputer?
"Ehmm gak tau. Tapi kalo gak di boleh gak masalah," ujar Gevariel.
"Yaudah coba nanti Bunda bilang dulu ke Ayah."
***
Disini lah Alaska dan anak perempuannya berada. Taman depan apartemen, yang sedang mereka tinggali saat ini. Dua hari yang lalu, mereka memang benar pindah ke apartemen. Apartemen yang Alaska jadikan salah satu mahar pernikahannya dengan Raisya.
Pagi ini, Glester merengek minta ditemani oleh Alaska, untuk berjalan-jalan di taman. Sebagai ayah yang baik, Alaska pun langsung menyetujui dan menuruti permintaan putrinya. Lagipula, satu minggu ini seluruh siswa dan siswi SMA Tusa libur. Namun, setelah itu akan masuk lagi untuk pembagian raport. Jadi Alaska, dan Raisya tidak berangkat ke sekolah.
Alaska mengamati setiap gerak-gerik yang di lakukan oleh putrinya, Glester yang bermain tak jauh dari tempatnya berada. Melambai-lambaikan tangannya kearah Alaska, dengan berjalan mundur.
Duk!
"Aduhhh!" ringis Glester. Alaska segera menghampiri putrinya yang terjatuh, karena tak sengaja menabrak orang. Lebih tepatnya anak laki-laki yang sekiranya berusia sepuluh tahun. Anak laki-laki itu menolong Glester yang terduduk di bawah, dengan alas rumput taman.
"Gakpapa?" tanya anak laki-laki itu dengan singkat.
Glester yang merasa ditanya pun mendongakkan kepalanya, berkedip sebanyak empat kali, lalu bergeleng. Menandakan bahwa dirinya baik-baik saja. Anak laki-laki itu, dan Alaska yang melihatnya merasa gemas sendiri.
"Ayo Ester kita pulang," ajak Alaska, dengan menggendong Glester yang masih menatap anak laki-laki itu.
Anak laki-laki itu menatap Glester dengan tatapan yang sulit diartikan. Perlahan semakin jauh, dan sekarang sudah tak terlihat. Anak itu tersenyum.
"Semoga kita bertemu lagi."
"Dan, kupastikan kamu jadi milikku. Ester!!"
• • • • • • • •Siang ini Raisya pergi ke supermarket menggunakan motor kesayangannya, untuk membeli stok bahan makanan. Namun, saat masih berada di perjalanan menuju ke supermarket yang jaraknya lumayan jauh dari apartemen yang saat ini ditinggali oleh Raisya, ada pengendara cowok yang menghadangnya. Hal itu membuat Raisya menginjak rem secara mendadak.
Cowok itu melepas helm yang menutupi wajahnya. Raisya melotot, saat tahu siapa cowok itu. Raditya Marcello Jonathan, yang sering dipanggil Radit, dan yang di kenal dengan ketua dari geng motor yang suka berbuat onar, BRUGAS ( Bruntal dan Bringas). Radit turun dari motornya, berjalan menghampiri Raisya. Hal ini membuat Raisya deg-degan sendiri. Ia kenal dengan cowok di depannya, Alaska pernah menceritakan siapa Radit itu. Cowok yang pertama kali membuat sudut bibir Raisya memar.
"Oh jadi ini, istri dari Alaska Anantram Rajendra?! Cantik juga ya." Radit terus memandangi Raisya dengan senyum remeh. Membuat Raisya merasa risih dan ingin segera pergi dari sini.
"Gue denger lo jago balapan, ya? Boleh lah kita tanding? Gimana?" Radit menawarkan Raisya untuk bertanding balap.
"Kalo gue menang, dapet apa?" tanya Raisya, berusaha tenang.
"Gini, kalo lo menang. Gue dan anak BRUGAS gak akan ganggu lo maupun anak COLD-BLOODED, selama 2 bulan. Tapi.. Kalo gue yang menang, lo harus mau turutin semua keinginan gue selama 2 bulan. Gimana? Setuju?" kata Radit lagi-lagi menampilkan senyum remehnya, membuat siapapun yang melihatnya saat ini merasa jengkel, begitu Raisya.
"Oke, deal!" jawab Raisya dengan mantap. Semoga saja Ia dapat mengalahkan kan, cowok songong didepannya saat ini.
"Kita mulai di pertigaan jalan depan sana." Radit menunjuk ke arah pertigaan jalan yang tak jauh dari mereka. Jalan itu terlihat sepi, walaupun di samping kanan-kirinya terdapat rumah komplek yang bisa dikatakan minimalis.
Mereka berdua mengendarai motor mereka dengan segera, menuju ke pertigaan itu. Berhenti secara berdampingan, saling melirik. Radit tersenyum miring, namun tak terlihat karena tertutup oleh helm yang sedang digunakannya.
Sedangkan, Raisya menatap tenang kearah Radit yang terus menatapnya remeh. Menghela napas panjang, Raisya berdoa agar dirinya dapat menenangkan tandingan ini.
"MULAI!" Radit berteriak dengan menancap gas, membuat Raisya kaget. Tapi tanpa aba-aba Raisya segera menyusul Radit yang berbuat curang.
Raisya berada tak jauh dibelakang Radit. Hal itu membuat Raisya kembali tenang, namun saat sudah mendekati tempat yang mereka tentukan sebagai garis finish. Tanpa menunggu waktu lama Raisya segera menambah kecepatan secara maksimal. Hal itu membuat Radit kaget saat Raisya sudah berada di depannya.
Tempat finish sudah dilewati terlebih dahulu oleh Raisya. Itu pertanda bahwa pemenangnya adalah Raisya, ratu jalanan yang juga istri dari raja jalanan.
"GUE MENANG. LO HARUS TEPATI JANJI!!" teriak Raisya, hingga membuat pandangannya tak fokus kedepan. Tiba-tiba ada mobil yang ingin menabraknya dari jalur yang berlawanan, hal itu membuat Raisya kaget dan reflek melompat dari motornya, dan
BRAK!
[ BERSAMBUNG ]
HAII SOBAT..
DAHH LAMA YAA GAK PERNAH UPDATE:)
MAKASIH BUAT YANG UDAH MAU NUNGGUIN CERITA GAJE INI ᕦ😘ᕤ
Okee
See you 🤗❤
Pertanda
•Buna si merah 🔴
![](https://img.wattpad.com/cover/239086695-288-k950597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASSYA [On Going]
Fiksi RemajaBagaimana jika Raja, dan Ratu Jalanan, di satukan dalam ikatan perjodohan? "MULAI DETIK INI DAN SETERUSNYA RAISYA ALLISYA FREDERIKA JADI MILIK GUE, HANYA MILIK GUE. GAK ADA YANG BOLEH NYENTUH DIA WALAUPUN HANYA SEUJUNG KUKU, KALO ENGGK LO TAU SENDI...