•Tigabelas

3.4K 203 6
                                    

[ HAPPY READING ]


"Penghianat bisa dilakukan oleh semua orang tersebut orang terdekat kita. Maka dari itu, jangan mudah percaya dengan manusia, yang bermuka tiga."
_____________________

Diruang yang berdinding putih. Bau obat menyeruak memasuki indra penciuman Alaska. Duduk disofa, dengan menatap datar kearah Raisya yang sedang makan ketoprak yang tadi dibeli oleh Najla saat menjenguk Raisya, disuapi Mama mertuanya, dan Mamanya mengelus dahi Raisya. Berdiri meninggalkan sofa yang didudukinya, melangkah dengan langkah lebar kearah pintu keluar. Meninggalkan ruangan itu, membuat Raisya menatap punggung tegap Alaska yang perlahan menjauh, dan terhalang oleh pintu putih itu.

Anila-Mama Raisya, menatap putrinya yang baru saja sadar dari pingsannya, menghela napas lelah. Kepala yang diperban, karena terkena benturan. Tak terlalu keras tapi mampu membuat Raisya tak sadarkan diri. Dan, terdapat luka di sikut nya yang bergesekan langsung dengan jalan aspal.

"Apa Alaska marah ya, sama gue?" gumam Raisya, dengan mengingat tatapan datar Alaska yang dapat membuatnya merasa merinding.

"Kamu ngomong apa sih, sayang. Alaska gak mungkin marah sama kamu," ucap Arin-Mama Alaska, berusaha memenangkan menantunya. Ia tak sengaja mendengar gumaman Raisya.

"Bisa jadi dia beneran marah sama kamu. Habisnya sih, gak izin dulu. Sampek kecelakaan gini kan. Besok kalo mau balapan gak usah izin aja!" sahut Anila, ketus. Ia juga merasa sangat kesal dengan anaknya ini. Dah punya suami masih juga suka balapan!

"Hii.. Mama kok gitu sihh, sama Raisya. Lagian Raisya balapan juga ada alasannya yaa," ujar Raisya, membela diri.

"Coba nanti kamu bicarakan hal ini dengan Alaska, jelaskan kenapa kamu melakukan ini." saran Arin membuat Raisya tersenyum dan mengangguk beberapa kali, membuat kedua yang melihatnya merasa gemas. Dengan kompak mereka mencubit pipi chubby Raisya.

"Auu.. Sakit!"

• • • • • • • • • •

Pagi-pagi sekali Alaska sudah mengemasi beberapa barang milik Raisya yang akan dibawa pulang. Siang ini Raisya sudah diizinkan untuk pulang oleh dokter, karena kondisinya sudah membaik.

Gevariel dan Glester sedang sibuk sendiri dengan kegiatan mereka masing-masing. Glester berbaring di brankar bersama Raisya, memeluk dan mengusap kening Raisya yang terbalut kain kasa. Menunjukkan rasa sayang, walaupun sedikit berlebihan menurut Raisya.

Alaska melirik kearah brankar, mendapatkan pemandangan yang seperti itu hanya bergeleng. Anaknya yang satu ini, memang ratu drama!

Sedangkan, Gevarel duduk disofa yang tak jauh dari Alaska. Duduk dengan anteng, tangan kirinya memegang sebuah buku yang terdapat tulisan dicover nya 'fisika'. Buku yang selalu di bawa kemana pun Gevarel pergi. Anak yang aneh!

Raisya menatap kearah Alaska. Ia sekilas melihat Alaska tadi melirik kearahnya. Apa dia masih marah?

"Ska, lo marah ya ke gue?" tanya Raisya dengan terus menatap Alaska, yang sedang sibuk mengemasi.

"Gak." Alaska menjawab singkat, tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tapi, kenapa lo ngehindar dari gue?"

"Ayah, ayah.. Estel mau tulun!" pekik Glester, hal itu membuat Alaska mau tak mau mendekat ke arah brankar.

Mengangkat Glester ke gendongannya dengan berucap, "menurut lo aja kali."

"Dih, jelas-jelas lo marah ke gue. Lagian gue terima tantangan ini juga ada alasannya. Kalo gue nolak, yang ada Raditai mandang gue lemah. Lagi pula ada untungnya juga kalo gue menang, anak COLD-BLOODED gak akan diganggu sama anak BRUGAS. Akhirnya, lo gak perlu capek-capek tawuran lagi." jelas Raisya, namun sedikit ngegas.

Setelah menurunkan Glester di sofa yang diduduki oleh Gevarel. Alaska melangkah mendekati Raisya, mengusap dengan lembut perban yang melingkar dikepalanya. Hal itu membuat Raisya menegang.

"Gue gak marah. Lain kali kalo mau balapan ajak-ajak, gue juga mau ikut. Gak seru kalo cuma lo doang," ucap Alaska, dengan tetap mengusap kening Raisya. Mulut Raisya membuka sedikit lebar, saat mendengar ucapan Alaska yang membuatnya bingung.

"ASALAMUALAIKUM DULU BIAR KELIATAN KALEM YAAH!" teriakan Diki menggema diseluruh sudut ruangan. Natan, Satria, dan Vandi hanya mengikuti Diki dari belakang saat mereka masuk ruangan inap Raisya.

"Duh Alaska, ngusap - ngusap apaan tuh?" ucap Diki dengan nada menggoda, saat melihat apa yang dilakukan oleh Alaska.

"Waalaikumsalam." Alaska hanya membalas salam, tanpa ada niatan untuk meladeni Diki.

Mereka bertiga segera duduk di karpet berbulu, membentuk lingkaran. Alaska ikut duduk dengan mereka, sedangkan Raisya bermain ponsel milik Alaska.

"Al?!" panggil Vandi, dengan nada serius. Hal itu membuat mereka menatap Vandi penuh tanya, terutama Alaska.

"Ada hal penting?" tebak Alaska, saat mendengar nada bicara Vandi yang berbeda.

"Iya."

"Lo tau, semua bukti menunjuk ke dia. Gue gak percaya awalnya, tapi kemarin gue liat dia masuk ke markas BRUGAS." ucap Vandi. Seketika tatapan Alaska menjadi dingin dan datar. Melirik ke arah Satria dan Diki secara bergantian.

"Dia?"

"Dia siapa, Van?" Natan dan Diki secara berbarengan.

"Loh, Nat. Lo juga gak tau?" tanya Diki, bingung. Yang dibalas gelengan singkat, oleh Natan.

"Lah kalo lo, Sat?" tanya Diki kepada Satria, yang sedari tadi bermain game di ponselnya.

"Gak tau gue," jawab Satria singkat, tanpa mengalihkan pandangannya.

"Oy Sat, kemaren lo kemana? Gue main kerumah lo, kagak ada anjir." Diki bertanya, dengan memandang Satria.

"Biasalah,, ngedate. Jomblo mana tau!" balas Satria.

"Sialann lo!"

"Tunggu dulu!" ucapan Alaska membuat mereka seketika berhenti berdebat. Semua pasang mata menatap Alaska penuh tanya.

"Kenapa dia yang lo maksud, dateng ke markas BRUGAS?" tanya Alaska, dengan menatap Vandi.

"Lo pasti gak akan percaya!" jawab Vandi. Membuat Alaska memutar matanya.

"Apa?" tanya Natan.

"Ya karena dia, ketua BRUGAS." pasang mata itu melotot tak percaya apa yang mereka dengar.

"Maksud, lo?!"

"Raditya, hanya ketua BRUGAS sementara. Lebih tepatnya, Ia adalah wakil ketua. Dan, sedangkan ketua BRUGAS yang asli adalah salah satu anak COLD-BLOODED. Yang sangat kalian percaya." fakta yang sangat mengejutkan bagi mereka.

[ BERSAMBUNG ]

HAIII MAAF YAA
BARU BISA UPDATE ღ🤗ღ

MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN YANG UDAH MAU NUNGGUIN CERITA ABAL-ABALAN KUU..

SEMANGAT YANG LAGII ULANGAN 〈😗ノ

OKE SEE YOU SOBAT 🤗❤

Pertanda
•Buna si merah 🔴

ALASSYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang