[ HAPPY READING ]
•
•
___________________________Hari ini adalah hari dimana seluruh siswa dan siswi SMA Tusa akan melaksanakan ujian kenaikan kelas. Setiap sekolah akan melaksanakan ujian, banyak siswa siswi yang tadinya suka datang terlambat, menjadi datang paling awal. Tertib sekali bukan?!
Begitupun Alaska dan Raisya. Mereka datang tepat jam enam pagi, bahkan belum ada yang sempat sarapan. Tapi itu tak masalah bagi Alaska, karena sudah terbiasa. Sedangkan Raisya, hanya memakan roti selai nanas yang tadi Ia temukan di lemari.
Matahari semakin naik, namun tertutup oleh gumpalan awan hitam. Sepertinya akan turun hujan. Hari semakin siang, namun pelaksanaan ujian belum selesai.
Kringg.. Kringg..
Bunyi bel menggelegar di seluruh lingkungan sekolah. Suasana sekolah yang tadinya sepi, sunyi. Seketika berubah menjadi sangat ramai. Mereka berbondong-bondong menuju ke kantin.
Raisya dkk keluar dari kelas, ingin menuju ke kantin untuk mengisi perut. Saat mereka sampai di kantin, teriakan Satria yang pertama kali menyambut mereka.
"WOY! RAISYA, SALMA, CECA, NAJLA?! SINI WOY!!" teriakan Satria ternyata tidak main-main, suaranya sangat keras hingga seluruh kegiatan di kantin itu berhenti, dan menatap aneh ke arah Satria.
Raisya dan yang lainnya pun segera ke arah meja Satria dkk, pastinya tentu saja ada Alaska. Raisya duduk di depan Alaska, Najla yang berada di samping Raisya berhadapan langsung dengan Diki. Ceca duduk di samping Natan, dan Salma duduk berhadapan dengan Satria. Dua anak COLD-BLOODED menghampiri mereka.
"Bu bos, sama yang lain mau pesen apa? Biar kedua babang tanvan ini yang pesenin" ucap salah satu cowok itu, bertanya pada Raisya dan yang lainnya.
"Gue pesen Bakso, siomay sama es jeruk," kata Raisya.
"Gue ama yang lain, mie ayam plus es teh".
"Ahsiyaapppp pesanan akan segera datangg!" Ucapnya dengan memberi hormat terlebih dahulu.
"Heh gue mau tanya boleh gak sih?" Dengan menyeruput es teh nya, Satria menatap Najla penuh tanda tanya.
"Yang mau lo tanyain siapa, Sat?" Tanya Vandi, kepada Satria.
"Itu noh, cewek tomboi. Eh siapa namanya? Oh iya Nejla". Ucapan Satria membuat Najla menatapnya garang.
"Ralat, nama gue Najla!" Dengan memutar matanya malas.
"Nah itu, gini deh gue mau tanya. Kan lo dulu satu SMP nih sama kita kita, tapi kok gue belum pernah tau lo pacaran. Terakhir gue tau lo pacaran kelas delapan, sama kakel".
"Bukannya apa nih ya.. lo semua kan tau cewek gue banyak. Gue cuma mau cari pengalaman tentang cewek," lanjutnya yang membuat mereka semua mendengarkan dengan seksama, hingga tak menyadari bahwa pesanan mereka sudah datang.
"Wihh.. makanan.!! makasih ya," Ucap Raisya, menyadarkan mereka. Tanpa menunggu waktu lama, mereka melahap makanan itu.
"Oke lanjut, Ini pertanyaannya. Lo gak pacaran, tapi lo friendly kesemua cowok. Dan, banyak orang yang mikir kalo lo.. cewek gampangan. Lo bisa kasih alasan gak, kenapa lo friendly kesemua cowok?" Tanya Satria, sungguh Ia sangat penasaran. Banyak perempuan di luaran sana yang friendly kesemua cowok, tapi gak pacaran. Dan, menurut Satria itu aneh. Padahal perempuan adalah mahluk baperan, itu yang ada dipikiran Satria.
"Gue dah mati rasa!" Ucap Najla singkat, tersenyum manis kearah Satria. Tapi, jawaban dari Najla semakin membuatnya bertambah bingung.
"Mati rasa gimana?" Tanya Satria.
"Cewek yang udah mati rasa, dia akan friendly kesemua cowok. Bukan karena dia gampangan, atau pun merespon semua cowok yang datang dalam hidupnya. Tetapi.. dia sangat sulit untuk membuka hati. Mau di baperin kayak gimanapun responnya biasa-biasa aja". Penjelasan panjang ini berasal dari seorang Diki. Mereka semua menatap Diki kagum.
"Bener kan?" Pertanyaan itu lolos dari mulut Diki. Jujur saja Ia hanya mengira ngira, karena sebenarnya dia sendiri tidak tahu.
"Iya," jawab Najla dengan mantap. Karena ucapan Diki seratus persen, benar adanya.
"Nah kan bener, Diki gitu lohh!!" Ucap Diki bangga, mengangkat dagunya tinggi tinggi dengan memukul dua kali dada kirinya.
"Yee si etong.. begitu aja bangga," sahut Satria.
"Oh ya jelas dong!!" Ucap Diki, memasang wajah songong. Tanpa diduga, wajah tampannya itu di pukul oleh Natan. Gak keras sih mukulnya, tapi cukup terasa, dan membekas.
"Lo punya dendam apa sih, Nat?" Kata Diki, tak habis pikir dengan temannya ini.
"Bel masuk. Kekelas!" Hanya tiga kata itu yang keluar dari mulut Natan, sebelum dirinya melangkah pergi menuju kelas. Tepat saat itu bel masuk berbunyi, yang membuat mereka cengo.
"Pikxxss.. si Natan dukun," ucap Vandi, seenak jidat.
• • • • • • • •
Sore ini Raisya memiliki janji kepada salah satu anggota COLD-BLOODED untuk tanding balap. Namun sebelumnya Ia harus membujuk suaminya terlebih dahulu, dan akhirnya mendapat izin. Dengan perasaan yang antusias, Raisya mengendarai kendaraan bermotor besar itu dengan kecepatan diatas rata-rata. Untung saja, jalanan itu sepi.
Sampai dipertigaan jalan, Raisya melihat dua anak berbeda kelamin sekitaran umur 3 tahun yang sedang duduk dijalan trotoar. Dengan penasaran Raisya mendekati kedua anak itu. Gadis cantik dengan pita berwarna pink di rambutnya, sedang menangis. Sedangkan anak cowok itu, berusaha menenangkan si gadis kecil itu.
Raisya merasa kasian dengan kedua anak itu. Turun dari motor, berjalan mendekat kearah anak itu berada. Berjongkok, dengan mengusap lembut rambut anak gadis yang sedang menangis. Tindakan Raisya, membuat anak lelaki itu kaget. Tapi tidak dengan gadis kecil itu, gadis itu memeluk erat Raisya dengan bergumam tidak jelas. Hal itu membuat Raisya bingung, ada apa dengan anak ini?
"Bunda cantik? Gletsel mau ikut bunda cantik!!" Ucap gadis itu, yang Raisya tebak namanya Glestel.
"Maaf bunda cantik. Kita boleh ikut bunda, gak? Ini adik aku, namanya Glester. Dan nama aku Gevariel. Mama sama papa udah meninggal. Kita dibuang oleh salah satu pembantu dirumah kita. Kita ikut bunda cantik ya?" Ucap anak laki laki itu, dengan menyentuh tangan Raisya.
[ BERSAMBUNG ]HAII HAII SOBAT..
Maaf yaa part ini pendek 🙏
MAKASIH YAH..
YANG UDAH MAU VOTE DAN KOMEN,🤗🤗JANGAN LUPA FOLLOW AKUN NDA JUGA YAA<3
SEE YOU SOBATT ❤️🤗
Pertanda
•Buna si merah 🔴
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASSYA [On Going]
Roman pour AdolescentsBagaimana jika Raja, dan Ratu Jalanan, di satukan dalam ikatan perjodohan? "MULAI DETIK INI DAN SETERUSNYA RAISYA ALLISYA FREDERIKA JADI MILIK GUE, HANYA MILIK GUE. GAK ADA YANG BOLEH NYENTUH DIA WALAUPUN HANYA SEUJUNG KUKU, KALO ENGGK LO TAU SENDI...