[ HAPPY READING ]
••
•••
••••
_______________________Bangunan yang dikelilingi oleh pagar, memiliki dua lantai dengan cat dinding warna biru. Mereka telah sampai, memarkirkan kendaraan mereka dengan rapih. Mata mereka menatap bangunan dengan tulisan besar yang menempel di atas pintu masuk.
Panti Asuhan Cempaka
Tulisan itu terpampang jelas. Mereka segera turun dari kendaraan masing-masing, sesuai seperti yang Raisya bilang kemarin.
Ceca -> Natan
Salma -> Satria
Najla -> Diki
Sedangkan, Vandi menggunakan mobil untuk mengangkut kardus kardus yang akan disumbangkan.
Jangan tanyakan apakah Raisya dan Alaska berboncengan! Karena, jawabannya..
Tidak.
Kenapa?
Karena.. Dua bocil yang terus merengek meminta ingin ikut. Siapa lagi kalau bukan, Gevarel dan Gletser. Dan, akhirnya Raisya membonceng Gletser, sedangkan Alaska membonceng cowok yang terlalu ambisius dalam belajar, yang sialnya anaknya sendiri, Gevarel."Ayah?" panggil Gletser, merentangkan kedua tangan mungilnya. Mengode sang Ayah-Alaska untuk menggendongnya.
Alaska yang seperti paham apa yang diinginkan anaknya, langsung menggendong Glester ala kola.
Mereka semua jalan menuju taman mini, yang berada di belakang bangunan itu, terlihat banyak sekali anak kecil yang berlarian. Terlihat asik, dan menyenangkan.
"Bu?" panggil Alaska kepada Ibu panti, yang kebetulan sedang berada di taman itu. Merasa terpanggil, beliau mendongak, dan mendapati Alaska dan yang lainnya.
Ibu panti itu tersenyum manis, dan sangat menenangkan menurut Raisya. Bahkan dirinya hampir terpesona dengan senyuman lembut itu.
"Wah.. Selamat datang Nak Alaska, Natan, Diki, Satria, dan Nak Vandi." sambutan sederhana dari pemilik panti Cempaka, membuat mereka tersenyum untuk membalasnya.
"Tunggu, siapa gadis-gadis cantik ini? Dan.. Kedua anak tampan dan cantik? Apakah mereka kekasih kalian?" jiwa kepo itu seketika muncul saat menyadari kehadiran Raisya dkk serta kedua anaknya.
"Iya, Bu!" sahut Satria cepat. Membuat para kaum hawa mendelik, ingin memprotes.
"Wahh.. Akhirnya jok belakang motor kalian ada yang mengisi." melihat raut wajah Ibu panti sangat ceria, membuat mereka mengurungkan niatnya untuk memprotes. Tapi, sudah lah. Membuat seseorang bahagia adalah ibadah.
"Lalu kedua anak ini siapa?" tanya Bu panti, menunjukkan raut wajah yang bingung namun penasaran.
Alaska menghela napas lelah.
'Jiwa keponya ternyata semakin bertambah' batin Alaska dengan kurang ajarnya.
"Mereka anak Alaska dan Raisya," jawab Alaska dengan simpel.
Beberapa garis tergambar di kening Ibu panti. Alaska yang melihat itu, langsung mengerti bahwa wanita paruh baya didepannya ini kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASSYA [On Going]
Подростковая литератураBagaimana jika Raja, dan Ratu Jalanan, di satukan dalam ikatan perjodohan? "MULAI DETIK INI DAN SETERUSNYA RAISYA ALLISYA FREDERIKA JADI MILIK GUE, HANYA MILIK GUE. GAK ADA YANG BOLEH NYENTUH DIA WALAUPUN HANYA SEUJUNG KUKU, KALO ENGGK LO TAU SENDI...