Haii akuuu kembaliiiii
Panggil aku Tomas [ Topeng Emas ]
Aku akan panggil kalian Remas [ Readers Topeng Emas ]Oke Remas mari baca
[ HAPPY READING ]
"Kalo berpisah dengan mu itu jalan terbaik. Maka, akan aku rusak jalan itu!"
-Alvandi------------
Vandi berjalan dengan langkah lebar, tangannya mencengkram pergelangan Salma. Tetapi, gadis itu terus memberontak minta dilepaskan.
"Van, lepasin!" ujar Salma. Seakan menulikan pendengaran, Vandi terus berjalan ke arah halaman belakang rumah Alaska. Saat ini memang mereka sedang berkumpul di kediaman Alaska, dengan alasan rindu dengan Glester, dan Gevariel.
Salma menyentak tangan Vandi, dengan gerakan kasar. Menatap tajam kearah Vandi, yang ternyata juga menatapnya tak kalah tajam, dengan mata hitam milik Vandi membuat Salma seakan tenggelam dikegelapan itu. Seketika, Salma membuang pandangannya.
"Mau lo apa? Bawa gue kesini? Mana lo nyeret gue lagi, dikira gak sakit apa!" seru Salma tanpa menatap kearah Vandi.
"Mana gue tau, gue kan gak ngerasain."
Salma melongo mendengarnya. 'nih cowok bener-bener gak berubah!' batinnya.
"To the poin aja!" sarkas Salma tidak sabaran.
"Jauhi Dimas!" ujar Vandi.
Salma menyengit heran.
"Maksud lo, apa sih?" tanya Salma. Tak habis pikir dengan cowok di depannya ini, mengapa melarang dirinya?
"Jauhi Dimas! Gue gak suka lihat nya!" ungkap Vandi. Membuat Salma tertawa keras, mengundang tatapan tajam yang Vandi pancarkan.
"Ini ceritanya lo cemburu atau.. Cembukor? Hahaha," tuduh Salma, disertai tawa kerasnya membuat Vandi candu dengan suara itu.
"Terserah lo mikirnya apa. Yang jelas, lo tetep jadi milik gue!" tungkas Vandi tanpa bantahan.
"Kita udah putus ya, kalau lo lupa!" jelas Salma, mencoba mengingatkan Vandi tentang status mereka.
"Terserah, peduli amat."
"Apa perlu gue buat lo bunting, biar lo jadi milik gue seutuhnya?" lanjutnya, tak lupa seulas seringaian terpancar jelas diwajahnya.
"Anjir.. Lo kayak Om-Om pedo!" pekik Salma, segera berlari memasuki rumah. Meninggalkan Vandi ditanam belakang.
"Cie.. Baunya sih kayak ada yang mau balikan," seru Raisya, berjalan keluar dari tempat persembunyiannya. Dibalik jendela. Niatnya ingin mengambil minum, tapi Ia melihat ada seseorang di taman belakang. Karena penasaran Raisya pun mengintip dibalik jendela, dan mendengar semua percakapan antara Salma dan Vandi.
"Heh! Dosa tau, nguping!" sungut Salma, menahan malu sekaligus marah.
"Bodoamat, gue kan gak sengaja denger," ujar Raisya, dengan melanjutkan langkahnya menuju dapur. Salma mengekori Raisya, dengan memaki-maki Raisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASSYA [On Going]
Подростковая литератураBagaimana jika Raja, dan Ratu Jalanan, di satukan dalam ikatan perjodohan? "MULAI DETIK INI DAN SETERUSNYA RAISYA ALLISYA FREDERIKA JADI MILIK GUE, HANYA MILIK GUE. GAK ADA YANG BOLEH NYENTUH DIA WALAUPUN HANYA SEUJUNG KUKU, KALO ENGGK LO TAU SENDI...