Chapter 1

1.3K 41 6
                                    


"Sebelum lu milih gua, lu harus tau kalau gua adalah laki-laki brengsek, yang akan mencintai lu dengan segenap kemiskinan gua, segenap kehancuran gua, patah dan kesendirian hidup gua, hingga cinta dan mimpi gua yang gak pernah kesampaian."

-GOBAR TRISTANA-

_______________________________
_______________________

______________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

**

________________

Sepasang mata coklat beradu dalam sepinya kota jakarta yang kian memanas.

Jalanan masih ramai, namun jauh dari situ, ada keheningan ditempat sunyi disudut ibu kota. Tempat dimana sepasang kekasih itu memadu cerita.

Sepersekian menit, entah apa yang membuat pria jangkung  itu tiba-tiba menatap gadisnya dengan serius.

Lalu sepucuk senyum pun ia lontarkan, seolah-olah berusaha memberi sebuah isyarat.

Degup nafasnya yang hangat, berhembus mendekati gadis itu. Hingga sebuah kecupan manis pun mendarat tepat dibibir mungil Jennifer. Kecupan yang hampir membuatnya merasa setengah hidup. Serasa tubuh memanas dan jantung yang berdetak tak karuan.

Entahlah, itu terjadi setiap kali Gobar melakukannya.

"Lancang!" ketus Jennifer. Lalu seraut wajah merah itu pun mulai tersipu malu. Membuat Gobar semakin gemas.

Gobar memalingkan pandangnya ke langit yang penuh dengan bintang. Diikuti Jennifer yang mendongak sebentar, lalu berlahan meneduhkan kepalanya dipundak pria berjaket hitam itu.

"Kayaknya lu udah mulai nyaman sama gue. Gimana kalo minggu depan kita nikah aja?" tanya Jennifer. Entah serius atau bercanda, gadis itu masih menatap lekat ke arah langit hitam penuh bintang.

"Kalo lu mau, kita bakal punya sepuluh anak..."

"Kalo gue gak mau?" potong Gobar menahan tawa.

"Ya gak papa sih. Tapi gue udah pastiin nyawa lu ditangan gue," ancam Jennifer serius.

Bukannya ketakutan, tawa kecil Gobar malah melantun renyah di udara.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GOBAR (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang