Chapter 23

250 14 3
                                    

Suara riuh dan teriakan para penonton seiring dengan denyutan jantung Gobar. Berirama saling bertaut.

Gobar mulai mengambil posisi kuda-kudanya. Mulai melangkah mengikuti pergerakan Alex yang sudah tak sabar untuk menghabisinya.

"Gue gak berani cari ribut disini. Seriusan deh. Lu liat kan tadi, si Diego si Lucas, semuanya ada disitu. Mending kita batalin aja sekarang," ucap Celine khawatir.

"Telat. Tu bocah udah naik ring dari tadi." seru Kiano tiba-tiba yang masuk keruangan itu.

Dengan wajah kalut, Betrand kocar-kacir tak tau harus melakukan apa.

"Yah, paling abis dari sini luka-luka dikit. O iya. Dari pada gadak kegiatan gini, mending kita taruhan. Gimana?!" lanjut Kiano membuat semua orang menatapnya heran.

"Anjing lu No!" umpat Celine kesal. "Bisa-bisanya lu senang diatas penderitaan orang?!" lanjut Celine marah sambil meraih handphonenya yang tepat berada dibelakang Kiano.

Diselang perbincangan keempat orang itu, suasana ring sudah semakin memanas.

Terlihat Gobar yang sudah mulai mengelak dari beberapa pukulan dari Alex, begitu juga sebaliknya. Tampaknya mereka sama-sama berimbang dari segi kemampuannya.

Alex sesekali tampak tertawa saat menghadapi Gobar yang seakan tak ada apa-apanya. Namun, ketidak seriusan itu akhirnya memberi Gobar celah, tanpa berlama-lama ia langsung melantunkan pukulan sekuat yang ia bisa, hingga Alex langsung terpukul mundur. Dan darah pun akhirnya mengalir dari hidungnya.

Bak terbakar api, Alex yang sedari tadi tak ingin serius, kini marah bukan kepalang. Tampaknya ia sudah mulai tertantang.

Gobar pun memandang sorot mata Alex yang sudah tampak seperti banteng yang siap tempur.

"Hajar!"

"Maju!"

"Jangan Mundur!"

Teriakan-teriakan sumbang itu cukup membuat Gobar grogi.

Namun, Gobar berusaha tenang. Menghirup nafas dalam-dalam menenangkan jantungnya yang berdetak tak karuan.

Untuk kesekian kalinya, Gobar kini menghembuskan nafasnya susah. Mengepal jarinya. Dan mulai menghadang Alex yang juga langsung menyerangnya. Beberapa pukulan akhirnya bisa ia tangkis namun beberapa lainnya harus mendarat di tubuhnya. Tendangan dan tangkisan juga tak luput dari perkelahian dua imbang berat itu.

Hingga akhirnya disatu titik penghujung keduanya, Gobar yang memang sudah sangat kewalahan berniat mengakhiri. Namun, melihat kekejaman Alex yang tak mau mengalah meski sudah melihatnya sudah tak sanggup melawan, Gobar berusaha bangkit dengan sisa tenaganya. Walau pada akhirnya ia harus tetap tumbang akibat pukulan bertubi-tubi dari Alex.

Gobar pun akhirnya terjatuh dan terkapar diatas ring, bersamaan dengan kedatangan geng Jennifer dan seluruh riuh sorak Sorai penonton.

Kini ke empat orang itu hanya bisa melihat dari luar ring sambil memanggil-manggil nama Gobar yang hampir sudah tak siuman.

Dengan histeris Celine berusaha meraih Gobar begitu juga dengan Bondan dan Betrand.

Namun, Diego yang sudah tak sabar melihat kehancuran Gobar dengan sengaja mempersulit mereka.

Bahkan ia tak segan-segan menyuruh anak buahnya menghalangi jalan mereka agar tak bisa menyelamatkan Gobar yang kini hampir meregang nyawa.

Dan sudah dipastikan, Alex sudah terseyum bahagia penuh kemenangan. Bersiap untuk mengeksekusi Gobar yang sudah tak berdaya. Bukan hanya dia, akan tetapi semua atasan dan kawanannya.

GOBAR (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang