Chapter 37

277 12 3
                                    

Kepalanya terasa begitu berat.

Mata yang kian terpejam pun berlahan terbuka.

Sedikit merintih kesakitan, Jennifer mulai mengangkat pandangannya.

Nafasnya semakin memburu saat menyadari tangannya sudah terikat dibalik kursi.

Shit!

Dengan nafas lengah, Jennifer menatap kedepan.

Sepasang mata penuh amarah menatapnya dengan lekat.

Betapa terguncangnya Jennifer yang menyaksikan itu.

Sepertinya, kesabaran pria itu sudah habis. Makanya sebilah pisau ia mainkan dihadapan Jennifer.

Pria itu melangkakahkan kakinya lagi.

"Seharusnya lu bisa dapatin yang lebih baik dari ini. Tapi... Lu malah milih kematian lu dengan cara ini. So sad,"

Dengan tatapan yang masih tajam, Lucas meringkuk memandang Jennifer. Lalu dengan berlahan mengayunkan pisaunya, "lu berharap Gobar nolongin lu? Hah?!" suara tawa Lucas kemudian terdengar menggema diruangan itu.

"Gak bakalan ada yang nolongin lu!"
Lucas menatap dengan tenang.

"Jadi, any last words sayang?" Lucas tersenyum menang sambil mencengkram dagunya dengan kasar.

Belum selesai Lucas mengintimidasi, dari luar tiba-tiba suara keras menggema sampai ke dalam ruangan itu.

Dor! Dor!

Suara peluru meghujam beberapa kali.

Lucas terkejut begitu juga dengan Jennifer yang langsung menghela nafas tenang.

"See?!"

"Dia pasti datang nolongin gue! Dan bakal ngancurin idup lu!" ucap Jennifer dengan mantap.

Lucas terguncang.

Dengan tatapan marah, Lucas bangkit dari duduknya. Lalu dengan hati-hati menilik ke arah jendela kaca.

Anjing!

Pekik Lucas marah.

But How?!

Lucas tak habis pikir.

Kemudian berbalik menatap Jennifer yang sudah tenang dengan kedatangan arjunanya.

Sambil menodongkan pistolnya, Lucas berusaha mencengkram tubuh Jennifer kebalik ruangan lain.

Anggota geng pun masuk satu per satu.

"Mana Jennifer?!" amuk Gobar yang baru sampai di vila itu. Dengan penuh amarah ia melambungkan pukulannya, "binat*ng!" pekiknya lagi langsung menjatuhkan tubuh penjaga yang sudah tak bernyawa itu.

Tampak anggota geng yang lain sudah mengepung rumah itu.

Dengan nafas tersengal, Lucas berusaha mencari celah untuk lari. Jennifer yang menyadari itu pun langsung mencari kesempatan untuk lolos. Dengan sekuat tenaga ia menginjak dan mengayunkan sikunya.

Ah! Bangsat!

Suara teriakan Lucas langsung memancing Gobar dan Kiano naik ke lantai dua.

Jennifer berlari dengan tertatih. Menuruni tangga secepat mungkin.

"Jenni! Jenni?!" panggil Gobar berlari tak karuan. Menyusuri ruangan dan segala sudut tempat itu.

"Bar! Gue disini! "

Suara rintihan Jennifer sampai diakhir anak tangga.

Dua mata pun saling memandang dalam waktu yang singkat. Akhirnya Gobar menemukan kekasihnya itu.

GOBAR (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang