Chapter 4

594 104 13
                                    

"Anjing kenapa bisa mati lampu sih?!" Decakan sebal itu masih saja menghiasi toilet cukup besar tanpa lampu sedikitpun. Gelap Total

"Yoshi gimana nih?" Di sebelahnya Hyunsuk hampir menangis, mereka tahu malam sudah akan sampai dan sialnya Toilet ini terpencil, berada tepat di Samping Kantin yang terbilang jauh dari Kelas

Rasanya berteriak sekuat tenaga pun percuma terlebih Satpam sekolah mereka jarang sekali berkeliling memeriksa keadaan. Hyunsuk ingin menyerah saja

Yoshi mengatur nafas, berjongkok di hadapan Hyunsuk yang duduk lemas di dekat Wastafel "Jangan pingsan, Lo harus sadar." Dia berbisik pelan, ragu ragu menepuk Pipi Hyunsuk

"Gue gak pingsan." Hyunsuk menangkup wajah dengan kedua tangannya, suaranya terdengar bergetar. Tak mau Yoshi melihat mata berkaca-kaca miliknya

Yoshi mengernyit bingung, memaksa kedua tangan Hyunsuk agar tak menutupi wajahnya "Lo Nangis?"

Pemuda di depannya memalingkan wajah, mendengus kecil lalu mengusap Ingus cukup kasar "Gak! So tahu Lo!"

Meski samar Yoshi tertawa kecil, kembali berdiri memeriksa jalan keluar untuk mereka "Lo bawa Hp? Punya gue di Tas."

Hyunsuk mengerjap, buru buru merogoh kantung celana untungnya Ponselnya ada disana "Ada Nih!" Berseru senang sembari menyalakan Senter

"Telepon Haruto, Cepet!" Hyunsuk mengangguk pelan, dia memang menyimpan nomor Haruto jaga-jaga soal Klub Futsal sekolah mereka Daripada menyimpan Nomor Yoshi

Kurang lebih lima menit Hyunsuk menelpon Haruto, dia berbalik menatap Yoshi "Dia lagi kesini." Tanpa sadar Tersenyum lega pada Yoshi yang hanya terdiam

Suara ketukan langkah kaki dari luar membuat Hyunsuk hampir meloncat senang, mendekati pintu ingin memanggil orang diluar. Namun bekapan tangan Yoshi dari belakang membuat Hyunsuk berontak sekuat tenaga, agak sangsi mengapa Yoshi membekap dirinya "Dia bukan Haruto, coba liat bayangannya dia bawa Piso."

Baru setelah mendengar bisikan Yoshi, Hyunsuk mulai tenang terduduk melihat siluet seseorang dari celah kecil di bawah Pintu "Siapa dia?"

Yoshi menggeleng, menarik pelan pelan Perut Hyunsuk agar menjauh dari pintu "Kayanya dia Maling, tapi gak tahu dimana Lab Komputer terus malah kesini."

Hyunsuk menahan nafas, entah mengapa dia jadi gugup apalagi saat sadar Tangan Yoshi masih betah memeluk perutnya juga hembusan nafas Lelaki itu persis menyapu tengkuknya

"Terus, kita harus gimana?" Mencoba mengabaikan Rasa gugupnya, Hyunsuk menunduk ragu ragu bertanya

Yoshi menghembuskan nafas penat, kala menunduk Aroma manis Rambut Hyunsuk menggelitik hidungnya. Posisi mereka persis seperti dia sedang menusuk Hyunsuk dengan Posisi Anjing

Saking kaget atas posisi Absurd mereka berdua Yoshi mundur begitu cepat sampai membentur tembok dibelakang punggung "Anjim!" Mengumpat kasar kala kepalanya pun terbentur cukup kencang

"Lo gak papa?" Hyunsuk berbalik, merangkak mendekati Yoshi lantas mengusap bagian kepala yang terbentur

Mereka saling pandang, baru sadar ini pertama kalinya mereka sedekat ini dari pertama bertemu dan dari awal mereka mendeklarasikan Musuh satu sama lain

Wajah Yoshi maju perlahan, Hyunsuk pun sama sekali tak bisa bergerak alih alih Pipinya malah Merona begitu merah

Tangan Hyunsuk bergetar, mencengkeram erat seragam Yoshi di depannya "Y—yoshi." Ragu memanggil nama Lelaki itu, tetapi bukannya berhenti Yoshi malah makin memajukan wajah

Bad GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang