Chapter 7

595 106 39
                                    

"Goblok banget sih. Harusnya Lo lipet kedalam bukan keluar."

"Yaelah lu niat gak sih ngajarin gue?"

"G."

Keributan Jum'at siang di kelas sebelas mengalihkan seluruh pasang mata, dua orang yang dipaksa sebangku berdebat bagaimana cara Simpul pangkal yang baik dan benar

Kakak kelas pengurus Bantara menepuk keningnya lelah, jika di tegur makhluk semacam Yoshi dan Hyunsuk hanya akan memancing darah semakin tinggi. Percuma

Padahal rasa rasanya baru kemarin mereka mengobrol seperti teman dekat, Namun dalam semalam mereka kembali menjadi Kucing Oren dan Kucing Hitam yang tidak pernah akur

Haruto menutup wajah dengan buku diatas meja, terlanjur bosan dengan pertengkaran biasa temannya dan si ketua Osis itu

Jaehyuk, Jeno ataupun yang lainnya malah lebih fokus pada tali temali panjang di atas meja ketimbang menyaksikan Duel maut yang sedang berlangsung

"No, Lo duduk sama gue deh bisa mati berdiri gue duduk sama dia!" Yoshi berdiri, menunjuk Jeno yang bengong tidak mengerti juga Hyunsuk yang ingin mencekik Yoshi

"Yaudah mati aja Sono," Sahutan Hyunsuk membuat Yoshi menggeram, hampir ingin mencekik leher yang lebih pendek tapi kehadiran pembina Pramuka ke kelas membungkam Dirinya maupun Hyunsuk

"Yoshi Hyunsuk ribut lagi saya Kawinin."

"DIHH NAJIS!" Serempak dua anak itu memasang Ekspresi jijik, Pak Suho ikut mengernyit jijik tapi kemudian tersenyum tipis "Tuh kompak, jodoh nih."

"Hihh bapak Fudanshi? Kuy pak Nobar." Pekikan Karina dari jajaran belakang lagi lagi mengundang tepukan si pengurus Pramuka di kening

Pak Suho mengelus dagunya "Boleh. Bapak mau Rewatch Theory Of Love."

"Gas Kuy Ngengg!"

Sementara di tengah obrolan aneh itu, Yoshi Tersenyum miring mengambil Laba laba cukup besar di bawah meja lalu di lemparkan tepat ke depan wajah Hyunsuk

"ANJIR LANCAH!" Si ketua OSIS berteriak ketakutan berlari mengelilingi kelas dengan wajah memerah menahan tangis, Yoshi tergelak di tempatnya. Suasana kelas makin tidak Kondusif

Pengurus Pramuka itu tidak lagi kuat memutuskan berjalan keluar bergabung bersama teman temannya yang lain

"YOSHIANJING!" Dan entah untuk yang ke berapa kalinya aksi kejar kejaran mengacaukan suasana tenang Jum'at sore di Ekstrakulikuler Pramuka

"Babi mana mungkin bisa ngejar gue!" Amarah Hyunsuk makin tersulut, membawa beberapa batu kecil di tangannya lalu kembali mengejar Yoshi

"To, Jae Lo pada gak mau gitu lakuin sesuatu biar mereka berdua gak berantem Mulu?"

Haruto mengangkat wajah, melirik Jaehyuk dan Jeno bergantian "Gue pengen bikin mereka Belok."

Kening Jeno berkerut, lalu terkekeh kecil "Yaelah gampang."

"Gimana Tuch?" Jaehyuk bergabung, menumpu dagu menatap Jeno

"Geli Goblok." Keduanya lalu Tertawa bersama

"Mereka cuma harus ngabisin waktu bareng bareng. Ya pokoknya lebih banyak waktu berduaan, gue aja jadian sama Temen semasa Zigot gegara sering bareng."

"Siapa emang?"

Jeno Tersenyum, kedua matanya ikut tersenyum "Nana."

"Huh? Adek kelas itu?" Anggukan Jeno menjawab pertanyaan Jaehyuk

"Babi Babi Babi!" Astaga suara ejekan Yoshi dari luar kelas memang terdengar sangat menyebalkan bahkan bagi Jeno, Haruto dam Jaehyuk

"Kadieu sia Goblok."

"Jen, Ayo bikin belok mereka."

________________

Empat serangkai pembasmi Cowok Straight masih bersembunyi dibalik pohon beringin besar dengan teropong panjang di tangan Karina

Memantau suasana Ruang OSIS dimana Hyunsuk terlihat bercengkrama akrab dengan Lia "Ini apa Hyunsuk lagi PDKT—an?"

Winter merebut teropongnya, berdecak pelan "Gua gak rela! Hyunsuk harus jadi Ukenya Yoshi."

Nining menyingkirkan rambut yang menghalangi pandangan "Apa kita kasih mereka Obat perangsang abistu kunciin mereka di gudang?"

OoW SeXy.

"Ngeres amat si Otak Lo." Karina berdecak, bersandar nyaman di bawah pohon beringin mengipas wajahnya yang berkeringat

"Kayanya daripada lakuin hal hal Ekstrem mending kita lakuin hal hal yang sederhana dulu, kita pastiin mereka selalu sama sama, tiap ke suatu tempat selalu ketemu." Celetukan Giselle mendapat tepuk tangan dari Karina

Gadis berambut panjang itu mengacungkan jempol "Tumben pinter."

"Heuhh Giselle."

Sedangkan Hyunsuk sendiri sedang fokus menjelaskan sederet Susunan acara untuk perpisahan kelas dua belas nanti

Meski terbilang cukup lama, tapi Hyunsuk memilih mempersilahkan dari beberapa bulan sebelumnya supaya tidak ada pekerjaan yang tertinggal atau cacat sedikitpun. Hyunsuk ingin semuanya sempurna

Lia. Sekertaris baru di Struktur OSIS berarti harus mengetahu apa saja yang penting dan tidak penting diacara itu, dia mencatat dengan Khidmat apa yang Hyunsuk katakan

"Kak, btw boleh minta nomornya? Biar gampang kalo ada apa apa." Hyunsuk terlihat berfikir, tetapi kemudian mengangguk "Ada di grup kok, chat aja."

Lia Tersenyum senang, membereskan bukunya cepat "Yaudah kalo gitu kak gue pamit."

Sebelum benar benar pergi, Hyunsuk mengusak rambut gadis itu hingga sedikit berantakan "Hati Hati." Tidak menyadari jantung Lia yang hampir copot saking cepatnya debaran yang ia rasa

Punggung Lia makin tak terlihat, Senyum Hyunsuk masih mengembang "Sabi nih gue pacarin."

Dia berbalik tetapi menemukan Yoshi dan Haruto dengan masing masing sebatang rokok di tangan. Amarahnya memuncak

"Gak boleh ngerokok di lingkungan sekolah." Tubuhnya terlihat pendek ketika berdiri bersisian dengan Yoshi dan Haruto, melotot menatap Yoshi yang memutar bola mata malas

Yoshi terkekeh "Emangnya gue perduli?" Tanyanya dingin, menginjak sisa rokok Lalu pergi bersama Haruto

Hyunsuk mendengus, memungut sisa rokok yang hancur sebagai barang bukti kenakalan Yoshi "Kena lagi Lo kali ini."


Yoshi tidak mengerti bagaimana Ibunya dan Jaehyun bisa datang ke sekolah di pelajaran terakhir, dia benci ketika melihat tatapan tajam sang Ibu dan tatapan kasihan Jaehyun, demi apapun Yoshi tidak pernah suka di kasihani

"Sejak kapan kamu ngerokok?" Bahkan suasana ramai kelas tak menghalangi Ibunya untuk membentak seperti itu

"Bukan urusan Anda," Jawaban Yoshi membuat sang Ibu menggeram marah, hampir ingin menampar Yoshi Jika saja bisik bisik teman sekelas Yoshi tidak mengganggunya "Ibu tunggu kamu di rumah."

Wanita itu pergi lebih dulu kembali ke mobil, Jaehyun menepuk bahu Yoshi pelan "Yosh jangan membuat masalah."

Yoshi tertawa sinis "Lo Masalahnya!" Dia menabrak Jaehyun cukup kencang, entah ingin kemana meninggalkan Haruto yang khawatir sahabatnya Mabuk lagi

Jaehyun mengusap wajahnya kasar sebelum memutuskan menyusul sang Ibu

"Yoshi kakak cuma mau kita semakin dekat tapi kenapa takdir malah semakin menjauhkan kita?"

























To Be Continue.....

Atuh da Aku teh pengen seblak.

Bad GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang