Chapter 6

588 102 9
                                    

Pertandingan sudah hampir selesai, Tim Yoshi tertinggal Dua poin. Selain karena Penyerang lawan yang cukup Kuat, Kiper andalan Timnya Cidera tepaksa diganti oleh kiper cadangan

Yoshi mendengus, matanya Fokus menatap bola dan Gawang Berjarak Beberapa meter lagi dari dirinya

Mengoper pada Jeno, lalu berlari kearah samping gawang yang berlawanan, bersiap disana. Hingga ketika Jeno mengoperkan Kembali Bola pada dirinya, Yoshi di tabrak cukup kencang oleh Pemain lawan

Tubuhnya jatuh berdebam nyaring, kakinya terasa ngilu akibat pendaratan yang kurang sempurna "Bangsat!" Dia mengumpat, pertandingan terhenti sementara

Haruto bersama Tim Medis mendekati dirinya "Lo gak papa? Yakin mau lanjut?"

"Gue baik, Cepet kita harus kejar ketinggalan." Yoshi menggerakkan kakinya, cukup sakit meski tidak sesakit sebelumnya

"Yoshi, kalo Lo gak Kuat. Jangan paksain, kaki Lo bisa cedera parah." Suara Hyunsuk dari belakang punggung menghentikan pergerakan Yoshi

Dia berbalik, terkekeh sinis "Gausah Bacot dah lu!"

Hyunsuk terdiam, menatap punggung Yoshi menjauh jalannya pun sedikit pincang, meski sedikit ada rasa tercubit dalam hatinya ketika mendengar ucapan Yoshi

"Gila aja, masa gue..... Sakit hati?" Hyunsuk tertawa kecil, bingung pada Hatinya sendiri yang terasa sedikit sakit (?) Atau mungkin memang Sangat sakit

Cukup susah Yoshi berjalan pincang memasuki lapangan kembali, perban di kaki kanannya seolah sama sekali tak menghambat dirinya untuk tetap berjalan tegak

"Haruto! Perkuat keamanan." Yoshi bergerak ke sisi lainnya, bersiap menangani kemungkinan yang ada

Sejak awal Tim lawan memang sudah mengincar Yoshi, jika Yoshi tidak bermain maka itu akan lebih mudah bagi mereka memenangkan pertandingan

Penyerang Tim lawan berlari menerobos masuk, tinggal beberapa meter dari Gawang tim Yoshi

"YEDAM!!" Bersamaan pekik lantang Yoshi, bola melesat masuk ke dalam gawang Timnya juga Peluit tanda pertandingan sudah berakhir

Gor itu riuh rendah oleh pekik sorak pendukung Tim lawan, tangan Yoshi terkepal erat. Buku Buku jarinya memutih

Tanpa kata dia pergi meninggalkan lapangan, meraih Tas miliknya lantas seolah tak perduli tatapan aneh teman teman satu sekolahnya. Yoshi keluar tanpa beban

Hyunsuk terhenyak, Yoshi menyenggol bahunya cukup keras. Haruto dan pemain lain mendekat, pertandingan Usai dengan kedua belah Pihak menerima hasil. Kecuali Yoshi mungkin

"Kalian Hebat! Gak papa juara dua juga masih juara." Jongin tersenyum lebar, menepuk bahu anak didiknya

Jeno menyenggol bahu Haruto "Yoshi?"

Remaja keturunan Jepang itu menarik nafas dalam-dalam, menggeleng pelan "Mending biarin dulu dia sendiri."

"Permisi?" Jeno dan Haruto menoleh, dua siswa sekolah lawan terlihat ragu menatap mereka

"Ya? Kenapa ya?"

Remaja asing itu saling sikut "A—anu, ini punya kakak? Tadi jatoh di halaman Gor." Salah satunya —yang lebih tinggi— menyerahkan Headband pada Haruto

"Haduh pantesan Gue cari cari gak ada, Thanks ya. Btw Lo siapa? Gue Haruto." Dia mengulurkan tangan, remaja asing berkulit Coklat Eksotis hanya mengerjap. Menyikut lagi temannya, mungkin Gugup (?) "Ugh Jeongwoo, saya Jeongwoo."

Meski Ragu, Jeongwoo menyambut tangan Haruto, Tersenyum canggung "K—kalo gitu kita pamit ya kak."

"Hati hati." Haruto berteriak, sedikit terkekeh di akhir kalimat. Dia melihat Jeno hanya terdiam sembari menatap Remaja di samping Jeongwoo "Ngapa Lu? Kenal sama yang satunya?"

Bad GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang