Chapter 19

423 95 35
                                    

Suka duka jadi penumpang kapal ini buat kalian apa sih?
Kalo buat aku sendiri, aku kadang kesel karena Egois nggak mau mereka di Shipperin sama yang lain ༎ຶ‿༎ຶ













Rasanya Sesak. Lelaki itu banyak berubah, tingginya makin semampai, tatapannya semakin lembut, garis rahang serta dada yang makin bidang

Yang sama hanyalah perasaannya, tidak berubah sedikitpun. Gelang hitam dengan Bandul menyatu juga masih tersimpan apik di tasnya. Tak pernah di simpan di rumah, selalu ia bawa kemana mana

Hyunsuk sama sekali tak menyentuh Jessica, alih alih memakai kamar terpisah karena ia tak mau merenggut apapun dari Gadis itu. Jessica sudah seperti adiknya sendiri

Ini malam kedua mereka di Los Angeles, destinasi pilihan Ibunya, sebetulnya baik Hyunsuk maupun Jaessica tak berniat Liburan apalagi bulan madu seperti ini hanya saja Ibunya sedikit memaksa. Mau tak mau Hyunsuk menurut

Hotel tempat mereka menginap memiliki dua ranjang per Kamar, jadi tidak susah untuk Hyunsuk mencari kamar lain

Jessica memilih ranjang di dekat pintu. Sedangkan dia sendiri menikmati ranjang di dekat jendela besar Hotel

Pertemuannya dan Yoshi membawa kembali perasaan yang sudah ia kubur dalam dalam. Sudah terlalu lama di simpan amat rapat sampai Hyunsuk rasanya melupakan Yoshi dan Perasaannya sendiri

Ada rasa lega dalam dirinya kala mengetahui kemana Yoshi pergi selama ini. Menghilang hampir dua tahun dan bertemu dalam keadaan hati yang sama sama kacau

Hyunsuk menghela nafas, hatinya terasa abu abu. Antara senang dan sedih setelah akhirnya bisa bertemu Yoshi

"Kak." Matanya menyala, lirihan Jessica di Ranjang lain membangkitkan kembali raut yang sempat mati di wajahnya

Hyunsuk menghampiri, menepuk Pipi Jessica yang terlihat kesulitan bernafas "Jess sadar! Kamu kenapa? Bertahan ya, kakak panggil Taksi dulu."

Lelaki itu berlari kesetanan keluar kamar, lantas cepat cepat pula membawa tubuh lemah Jessica ke Taksi yang ia pesan

"Jess bertahan." Hyunsuk rasanya ingin menangis ketika Gadis di pelukannya semakin terlihat pucat, nafasnya tersengal dengan keringat membasahi wajah

"Sir..." Bahkan Hyunsuk sama sekali tak mengindahkan apa yang ingin supir taksi itu sampaikan, dia terburu buru membayar menggendong tubuh Jessica ke dalam

"Please wait a moment." Laki laki itu menatap pintu ICU yang tertutup gusar, menggigit jarinya sendiri sembari tetap menahan tangis

"Jess lo harus bertahan."

Meskipun Hyunsuk tak pernah memiliki perasaan Khusus untuk Jessica dalam pernikahan ini, Hyunsuk tak akan mau Jessica meregang nyawa secepat itu

"Sir, we will transfer your wife to the infirmary. More Let the doctor explain." Salah satu perawat menghampirinya, Hyunsuk tersenyum mengangguk pelan lalu mengucapkan Terimakasih pelan.

Ruang rawat Jessica ada di lantai empat, cukup jauh dari ICU di lantai satu. Ruangan itu terletak tepat di sisi kanan Gedung terluar, aktivitas padat Kota Los Angeles terpantau apik dari sana

Singkatnya Dokter bilang selain penyakit Gagal Jantung yang Jessica derita, Asma Kronis menjadi penyakit penyerta. Membuat kesehatan Jessica makin buruk dari waktu ke watu, terlebih ia amat menjaga agar Hyunsuk tak mengetahui hal ini

"Jess, kenapa kamu gak cerita?" Hyunsuk menatap Sedih Jessica, gadis itu tersenyum tipis meraih tangan Hyunsuk dalam genggamannya

"Aku nggak mau ngerepotin kakak." Gadis itu terbatuk, mengubah posisi menjadi duduk lalu menepuk punggung tangan Hyunsuk pelan "Maaf ya kak? Aku jadi beban buat kakak"

Bad GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang