Harapan.Satu kata singkat tanpa makna, iya setidaknya bagi Hyunsuk. Hampir enam bulan merajut harapan sendiri dalam Kesepian
Dia tak mau berandai andai, percuma jika mata kegemarannya tak juga terbuka. Percuma jika selang selang menyebalkan itu masih melengkapi tubuh Lelakinya
Hyunsuk tak mau berfikir atau menerka nerka, cukup mengetahui detak jantung Lelakinya normal dan terjaga itu cukup. Harapannya makin memupuk tinggi
Tapi sampai kapan? Tidakkah Yang kuasa tahu ia sudah lelah? Binar mata secerah mentari yang biasanya menatap penuh cinta itu, masih terlihat begitu nyaman tersembunyi dibalik kelopak indah yang menutup rapat
Dekap hangat lelaki itu bahkan masih sangat membekas dalam ingatannya, pertengkaran kecil mereka. Keributan tak bermutu yang kadangkala menghiasi Kencan sederhana di Warung Bakso
Sekelebatan ingatan itu seolah menertawakan dirinya, seorang Dokter yang tak mampu menyelamatkan kehidupan Kekasihnya, terus menerus bimbang diantara Kematian dan Kehidupan
"Tidakkah kau lelah Yoshi? Setiap hari hanya menerima asupan asupan lewat cairan yang di aliri lewat suntikan itu? Tidakkah kau lelah sayangku, terus tertidur tanpa tanda sedikitpun untuk menyapa kembali? Apa ini sebuah Hukuman? Kau jahat, sungguh!"
Hyunsuk tak mau menangis, air matanya kering. Menghilang bersama harapan yang di pupuk juga semakin menipis, melihat tubuh Kekasihnya makin kurus, dari hari ke hari wajah pucat Yoshi mengoyak hatinya paling dalam
Yoshi ada di hadapannya, namun entah mengapa dia terasa jauh. Tak mampu tergapai bahkan Jika Hyunsuk bisa terbang sekalipun
"Apa yang harus aku lakukan saat tak ada kamu? Apa yang harus aku katakan pada dunia ketika aku ternyata pada akhirnya gagal mengembalikan senyum menawanmu."
Pada akhirnya Hyunsuk hanya bisa menangis, terlihat menyedihkan dibawah omong kosong orang orang di sekitar. Mengatakan bahwa Yoshi kuat, Yoshi akan bangun dan Yoshi akan kembali
Di ujung semua itu Hyunsuk tahu, mungkin Yoshi lelah disana. Terus berjuang untuk kembali dengan rasa sakit, sementara disini ia memaksa agar Yoshi terus bertahan
"Maafkan aku, jangan sakit, ayo mulai semuanya dari awal, jangan begini."
Dia menangis, tidak tahu harus bagaimana lagi mengatasi ketakutan dalam dirinya. Harapan semu yang Jaehyun ucapkan setiap hari hanya sebuah Bisik tak berarti bagi dirinya
Harapan dan hanya Harapan, haruskah Hyunsuk percaya pada Harapan itu?
"Kamu tahu tidak? Jeno sudah menikah lho, sayangnya dia tidak bertemu Bunda Ragil Seperti ucapanmu, dia sudah bahagia dengan Nananya, aku juga ingin."
Tawa lirihnya terdengar menyatu dengan isakan menyakitkan juga keheningan yang makin mencekik
"Kamu tahu? Mereka memaksa aku untuk menyerah, menghentikan semuanya sampai disini tapi aku tak mau, aku belum siap tidak bertemu kamu lagi dalam waktu yang lama."
Kisah klasik mereka mungkin berhenti atau terus berjalan, namun jika pun berjalan akan ada yang berubah. Ya, benang merah yang makin mengikat mereka berdua
"Bangun..... Aku lelah, tapi kamu juga lelah jika kamu pergi ijinkan aku ikut ya?"
Entah bagaimana ucapan sederhana itu mengundang Reaksi mengejutkan dari sang Kekasih.
Hyunsuk panik ketika tubuh Yoshi mengejang kasar dengan nafas tersendat, lagi dan lagi Hyunsuk hanya bisa menangis menyaksikan Rekannya menangani tubuh Lemah Yoshi
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Guy
FanfictionWarning Boyslove Pairing Yoshi dan Hyunsuk YoshiSuk Alternatif Univers Hyunsuk Gibran Althair, musuh abadi bagi Yoshi Ardhan Bagaskara. Sifat yang bertolak belakang membuat mereka seperti Air dan Minyak, tak akan bisa menyatu Hyunsuk si ketua OSIS y...