Titik Awal.

421 57 47
                                    

Tahu tidak apa yang ingin Yoshi ucapkan sejak Pintu aula besar itu terbuka menampilkan seorang Lelaki yang berjalan anggun dengan setelan jas seru denan miliknya? Yoshi hanya ingin bilang "Woy, Gue kawin! Ehh kagak Gue nikah."

Tapi yang bisa Yoshi lakukan cuma mesem mesem liat wajah gugup Hyunsuk di tuntunan Jaehyun

Ibunya Hyunsuk, Ayah tiri Yoshi dan Ibunya duduk bersebelahan di dekat Altar tambah dengan Kim Doyoung yang menangis sembari bertepuk tangan paling Heboh

"Kalau butuh Tips apa apa jangan ragu tanya sama kakak ya Yosh." Jaehyun berbisik, menepuk pundak Yoshi lalu menyerahkan tangan Hyunsuk padanya


Yoshi tertawa, mengangguk mantap sembari melirik Hyunsuk yang gugup luar biasa. Wajahnya bahkan Semerah Tomat busuk di pasaran

Tidak Tidak, Yoshi bohong pipi Hyunsuk mirip Gorden ruang tamu miliknya. Merah Merona


"Kalian siap?" Keduanya mengangguk pasti, serangkaian kata janji suci terucap panjang


Mereka hanya saling menatap menyalami indah mata masing masing "Saya Bersedia."


Begitu mengucapkan kata yang sama bergantian, tepuk tangan Heboh menggema di sepanjang Aula


Yoshi terkekeh, menarik pinggang Hyunsuk untuk menyatukan bibir mereka "Mulai sekarang kayanya gue gak harus nahan apa apa lagi." Bisiknya rendah di bawah telinga Hyunsuk yang memerah

Istrinya itu memukul kecil dadanya, merengut manja dengan Pipi mengembung. Menggemaskan sekali "Au ah jangan bahas itu." Merengek malu sembari menundukkan wajah

Yoshi Tersenyum, mengecup kening Hyunsuk lama lantas mengajaknya duduk di kursi yang di sediakan banyak tamu langsung menghampiri mereka

Memberi selamat satu persatu.

"YUHUU KARINA DATANG! ASTAGAY COCOK BANGET SIH PENGANTEN BARU KITA INI." Itu Karina. Masih ingat geng pemberantas Cowok Straight? Iya gadis itu pemimpin mereka

Tidak tahu malunya berteriak kesenangan dari arah pintu masuk, Winter, Nining dan Gisele mengekor di belakangnya membawa masing masing kotak kado Kecil kecil. Mungkin hanya Karina sendiri yang kotak kadonya seukuran Dus bekas Mie Instan

"Berisik Goblok." Haruto, Jeno, Jaehyuk dan Istri Istri mereka menyusul. Ralat Haruto masih Jomblo

Karina mencebik kesal, membenahi rambutnya yang sempat di terjang oleh geplakan Maut Naruto "Jomblo diem."

"Ngaca Bego." Haruto mendengus kesal. Padahal kan Haruto tidak Jomblo, dia punya Jeongwoo kok tapi belum menikah saja. Emang kurang ajar teman temannya gak mau nunggu dia siap dulu.


Karina mendelik malas, kemudian senyumnya lebar lagi menatap Yoshi dan Hyunsuk yang bersanding sembari terkekeh melihat kelakuan mereka

"Nih kado dari kita kita, gue yakin Yoshi bakal suka nih buat Praktek Kuda berkuda." Gadis itu menaik turunkan alis menggoda

Hyunsuk mengernyit tidak mengerti, Sedang Yoshi malah tersenyum miring "Bener juga Lo, ini kan malem pertama."


Anjayani. Hyunsuk merinding seriusan pas Yoshi berbisik di telinganya sambil tiup tiup berhadiah disana. Tangan Suaminya itu bahkan merambat ke belakang tubuhnya, meremat pelan Bokong berisi miliknya.

"Nafsuan amat si ntar Elah nunggu acara kelar." Jeno menyahut, jelas matanya menangkap kelakuan tangan Yoshi. Wajar sih, namanya juga penganten baru


Hyunsuk malu. Dia memukul kencang lengan Yoshi "Banyak orang Bego, tunggu nanti kek."

Sumpah antara sadar atau tidak ucapan Hyunsuk berusan malah semakin memancing Yoshi.

Suaminya itu tersenyum miring, menjilat bibir menggoda lalu mengangkat Hyunsuk Seperti karung beras "Woy gue kawin dulu ya, lanjutin aja lanjutin."


Dia bahkan berteriak, mengabarkan pada semua orang bahwa Kegiatan malam pertamanya harus di laksanakan lebih cepat


Hyunsuk panik, kakinya bergerak cepat namun terdiam dengan wajah memerah saat Yoshi memukul Bokongnya kencang "Diem atau gue gempur Lo sampe pagi."

Hyunsuk hampir menangis. Apalagi mereka sudah sampai di kamar "Pelan Pelan...." Rengeknya takut

Yoshi terkekeh gemas, mengecup kening Hyunsuk lantas menanggalkan pakaiannya "Aku bakal buat kamu mengerti rasanya terbang malam ini."

Well ya biarkan saja mereka untuk malam ini. Jangan ganggu, bahaya.


_________________

Paginya Hyunsuk menggeliat tak nyaman, hampir menendang Yoshi ketika Pria itu memeluknya tanpa busana

Tapi kemudian malu sendiri karena lupa mereka sudah menikah, dia berbalik balas memeluk Yoshi dari dalam selimut

Suaminya itu sedikit menggeliat, matanya terbuka pelan lantas tertawa sembari mendekap makin erat tubuh telanjang Hyunsuk di pelukannya

"Kita masih di Hotel Yoshi, pulangnya gimana?" Pria itu menunduk, mencium bibir Hyunsuk kilat lalu mengelus punggung belahan jiwanya lembut "Gak papa nanti aku bantu kalo kamu kesusahan jalan, abis sarapan kita pulang."


Yoshi sudah membangun dari jauh jauh hari Rumah untuk mereka, rumah dua lantai yang tidak terlalu besar. Cukup untuk mereka berdua


Sang Istri dalam dekapannya mengangguk singkat, bergerak menyamankan diri dalam pelukan hangat Yoshi "Aku gak nyangka kita bisa sejauh ini." Ia bergumam, bersemu malu saat melihat bercak darah mengotori seprai mereka

Yoshi mengangguk menyetujui "Gu—aku juga, kaya masih mimpi aja gitu tapi mimpinya Nikmat banget."  Kemudian terkekeh kecil saat Hyunsuk memukul dadanya kencang




"Yoshi perih. Gak bisa jalan." Sehabis sarapan pagi, Hyunsuk yang sedang di bantu memakai celana merengek lagi

Dari pagi rengekan dan keluhannya menyambung menjadi satu Seperti Rucika. Itu membuat Yoshi sedikit jengah, tapi dia hanya bisa mengecup pipi Hyunsuk menenangkan


"Gak papa sayang aku bantu." Yoshi berucap menenangkan, menggendong Hyunsuk sampai ke Mobil jemputan mereka


Hyunsuk malu sebenarnya apalagi orang orang memperhatikan mereka, tapi masa Bodoh keselamatan Bokong dan Pinggulnya adalah yang paling penting sekarang.

Sekitar lima belas menit mereka sampai di rumah baru, terlihat mewah dan hangat namun sederhana disaat bersamaan

Yoshi menggendong Hyunsuk lagi, mendudukannya di Sofa kemudian memberikan satu kecupan hangat di keningnya "Aku pindahin barang barang dulu ya sayang, atau kamu mau ke kamar mau tidur?"

Hyunsuk menggeleng, merentangkan tangan meminta pelukan dengan senang hati Yoshi memberikannya

"Makasih ya, aneh banget dulu perjalanan Cinta kita sampe bisa di titik ini.... Makasih dulu mau Nerima aku lagi, maaf dulu aku gak bisa nemenin kamu sejak awal malah bikin kamu pergi ke luar negri." Kepala Hyunsuk terbenam di celah leher Yoshi


Suaminya tersenyum teduh, membalas pelukan Hyunsuk tak kalah erat "Sayang, aku yang harusnya berterimakasih. Terimakasih karena kamu mau menikah dengan Laki Laki yang memiliki banyak kekurangan Seperti aku."


Gelengan pelan Yoshi rasakan di lehernya, rambut halus Hyunsuk menggelitik rahangnya "Kamu yang terbaik, kita saling melengkapi dengan kelebihan dan kekurangan masing masing."


Mereka saling pandang, Yoshi tersenyum menyingkirkan helai rambut Hyunsuk yang sedikit menghalangi matanya "I love you, Sayang."


"Love You More my Husband."

Rumah itu menjadi titik awal kehidupan Yoshi dan Hyunsuk mulai sekarang, rumah yang akan menyimpan banyak kenangan sampai Yoshi tidak bisa lagi menggempur Hyunsuk sampai pagi.

Bad GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang