"Za, ini mau kemana sih?" tanya Sabrina yang dipaksa masuk mobil sepulang kerja.
"Mau batagor?"
Ina mengerutkan dahi. Beberapa hari lalu Fikran juga mengatakan kalimat itu. Tapi tentu ditolak, meski Na setengah mati rindu sama Fikran.
"Hah?"
"Mau gak?"
Na memutar otaknya, Irza tau dari mana Na suka batagor. Setiap kencan Irza selalu mengajak ke restoran mahal. Bukannya Na gak suka sih, cuma Irza gak pernah nanya makanan favorit Na, barang sekali pun.
Terus sekarang ada apa gerangan?
"Gak mau."
"Rin, jangan ngambek terus dong. Aku tau aku salah, aku emang cowok payah. Eum... maaf ya." ungkap Irza pada akhirnya.
"Iya."
"Senyum dong." pinta Irza menggoda. "Hey." Irza menusuk pipi Na.
"Ish Za!"
"Hahaha iya iya. Mau makan apa yang?"
"Aku kenyang. Hm btw... kamu kok tiba tiba ngajak makan batagor? kenapa?" tanya Na, rasanya aneh juga Irza tiba tiba mengajaknya makan batagor.
"Itu, kamu kan pernah bilang suka jajanan kaki lima gitu. Aku nebak aja mungkin kamu suka batagor."
"Masa?"
"Iya yang."
"Yaudah."
Na gak mau memperpanjang pembahasan soal batagor. Karena itu cuma bikin Na tambah kangen sama Fikran.
"Mantan kamu emang cuma satu ya yang?" Lagi lagi pertanyaan Irza bikin Na kaget.
"Iya, aku kan pernah cerita."
"Kenapa kamu putus waktu itu?"
"Gak cocok. Aku juga mau fokus belajar saat itu." Na menjawab sesederhana mungkin. Meski rasanya Na juga bingung apa alasan dia memutuskan Fikran, selain karena pengaruh emosi anak remaja yang berapi-api.
"Berarti kamu yang mutusin?"
"Iya."
Irza memang banyak ngomong, dia tipikal pria ceria yang supel. Tapi juga ngeselin. Biasanya Irza gak pernah seserius ini. Dia seringnya mengutarakan hal hal random yang agak konyol. Tapi meski begitu Na senang mendengarkannya.
Na pun sadar, ada hal yang Na suka dari Irza sehingga Na terus menjalani hubungannya dengan Irza selama hampir 3 tahun ini.
"Yang." panggil Irza.
"Apa?"
"Kamu kenapa mau jadi pacar aku?"
Pertanyaan Irza berhasil buat Na terpaku dan otak Na bekerja keras.
"Gak usah dijawab deh."
"Kenapa?"
"Nanti kamu nyesel lagi udah nerima aku."
"Kok gitu?"
"Karena aku gak sekeren Fikran."
____________Bersambung____________
Spoiler abal abal : Akan ada persaingan sengit antara abang abang mantan preman VS koh koh Cina-Jawa.Choose ur hero!
Vote, komen, follow sayah!
25 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulhate
Teen Fiction17+ ⚠ Na jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sama Kak Fikran, tapi Na gak suka orang yang gak bisa bertanggung jawab sama masa depannya. "Kita putus aja ya kak." Itu adalah kalimat pengganti kata kiamat bagi Fikran. Picture from Pinterest.