2.💚💚

632 76 13
                                    

Jangan jadi silent reader ya.
Tinggalin jejak biar authornya juga seneng. Oke👌

Lailiintan_
💚

"Mutiara, kamu yang jawab!" timpal Miss Laila tiba-tiba yang membuat Mutiara terkejut.

"Sa-saya, Miss?" jawab Mutiara terbata-bata.

"Kenapa Mutiara terus, Miss. Yang lain juga bisa ngerjain, kok," sahut salah satu penghuni kelas Xl Ipa1

"Kalau memang ada yang bisa, kenapa tadi gak maju ke depan?" cetus Miss Laila.

"Tadi Itu belum si-"

"Saya udah nunggu tadi, tapi kalian tetap diam aja," ujar Miss Laila.

"Itu la-"

"Muti Silahkan maju, ini spidolnya," tutur Miss Laila memotong salah satu siswi yang ingin protes.

"Ta-tapi-"

"Gak usah tapi-tapian, ayok maju sekarang!"

Tak ada pilihan lain, Mutiara pun berdiri dan melangkahkan kakinya ke papan tulis. Tak sedikit juga juga mendengar dengusan dan decitan yang terlontar dari mulut teman-teman kelasnya.

"Anak kesayangan guru lagi caper."

"Sok pinter. Padahal gak bisa apa-apa."

"Sok baik. Sok polos."

"Ish. Ambisius banget, tuh, orang."

"Emang dia doang yang bisa ngerjain. Gue juga bisa, kali."

"Songong banget! Kena azab baru tahu rasa!"

Mutiara menutup rapat-rapat gendang telinganya. Dia hanya fokus mengurai soal yang ada di depannya saat ini. Dia tak peduli apa yang mereka katakan. Sudah terlalu biasa untuknya mendapatkan cemoohan.

Setelah selesai Mutiara mengerjakan soal, dia kembali ke kursi duduknya. Dan sekarang berganti Miss Laila yang berdiri mengoreksi jawaban Mutiara.

"Jawabanmu benar, Mutiara. Bulan depan ada lomba Mapel. Kamu mau ikut?" tanya Miss Laila.

"I-itu, Miss. Saya udah ikut mapel NU. Jadi saya tidak bisa menerima tawaran Miss Laila untuk ikut lomba mapel Matematika," ucap Mutiara dengan sangat pelan.

"Gakpapa, Muti. Yang penting kamu ikut entah mapel apapun itu."

"Terima kasih, Miss."

Miss laila menganggukkan kepalanya. "Cukup sekian materi kita hari ini. Wassalamualaikum waroh matullohi wabarokatuh," salam Miss Laila kemudian keluar dari kelas Xl Ipa1.

"Waalaikumussalam waroh matullohi wabarokatuh."

Mutiara merapikan bukunya lalu ditaruhnya ke dalam tas. Dia bersiap Untuk ke tempat favoritnya, yaitu perpustakaan.

Baru tiga langkah Mutiara berjalan, tiga orang menghadangnya. Dia berusaha biasa saja dan tidak terkejut sama sekali.

"Pake susuk apa lo sampe bisa melet Miss Laila," kelakar Zuliya sambil mengusap kerudung Mutiara.

MutiarakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang