Semoga kalian juga suka sama cerita keduaku
Jangan jadi silent reader!
Vote dan komen jangan sampai ketinggalan.
Lailiintan_
💚
Hari ini, Mutiara mendapatkan tugas mengisi jam kosong di kelas Vll Mts Darul Musyawaroh. Perasaannya saat ini campur-aduk antara bahagia dan gelisah.
Sesampainya di depan pintu kelas Vll, dia mendapati seluruh siswi tengah duduk rapi di bangkunya masing-masing tanpa ada yang bersuara satu pun.
Perlahan, ia mengumpulkan tekadnya untuk masuk ke dalam kelas. Hatinya bergeming dan berdesir. Langkahnya sangat berat untuk diajaknya berkompromi.
Walaupun terasa sangat sulit, tapi ini adalah amanah dari guru yang telah mempercayainya. Dia tak ingin guru tersebut kecewa hanya karena kelalaiannya.
"Bismillahirrahmanirrohim," rintih Mutiara.
Ia berjalan dengan normal seperti biasanya ke dalam kelas itu. Setelah tepat di depan papan tulis, ia tidak duduk di kursi guru, melainkan mengambil kursi siswi yang kosong untuk didudukinya. Itulah etika seorang siswi kepada gurunya, yaitu tidak menduduki kursi beliau.
"Assalamualaikum teman-teman, perkenalkan nama saya Mutiara Tazkiya. Panggil saya Kak Mutiara aja, ya. Aku masih sekolah di sini, kok. Yaitu di kelas Xl lpa1. Saya diberi amanah oleh Pak Yusuf untuk mengisi jam pelajaran beliau, dikarenakan Pak Yusuf ada urusan diluar kota. Jadi, enjoy aja, ya belajar sama saya." Mutiara mengelap keringat yang mengucur di dahinya.
"Iya, Kak." seluruh penghuni kelas Vll A serempak merespon Mutiara.
"Langsung saja, ya. Buka buku akidah ahlak halaman lima. Kalian tahu gak ulul azmi itu apa?" Mutiara melemparkan pertanyaan kepada yang diajarnya.
Semuanya kompak menggeleng tanda tidak tahu.
"Ulul azmi itu gelar yang diberikan oleh beberapa nabi atau rasul yang memiliki ketabahan dan kesabaran luar biasa baiknya dalam menjalankan tugas yang suci. Kalian tahu siapa aja yang mendapat gelar ulul azmi tersebut?" Lagi-lagi Mutiara melontarkan pertanyaan.
Tidak seperti tadi. Kali ini ada satu orang yang mengangkat tangan.
"Iya, silahkan yang mengangkat tangan boleh menjawab, " ucap Mutiara.
"Kayaknya ada lima nabi, Kak. Tapi aku lupa siapa-siapa. Intinya salah satu dari lima tersebut ada nabi Muhammad SAW," jawab siswi tersebut lantang.
Mutiara menarik bibirnya hingga membentuk garis vertikal. "Tepat sekali. Tolong ke depan, bisa?"
Siswi tersebut pun berjalan menghampiri Mutiara.
Mutiara mengambil sesuatu dari tas sekolahnya.
"Nama kamu siapa?" tanya Mutiara.
"Resa, Kak."
"Ini buat kamu." Mutiara menyodorkan sebuah coklat silver queen ke Resa.
"Terima kasih Kak Mutiara. Aku suka pengajarannya kakak," urai Resa.
"Sama-sama. Jangan lupa dibagi sama temennya, ya," pesan Mutiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiaraku
Teen Fiction"Gus, lepaskan hijab saya. Gus Nial tidak seharusnya di sini. Tugas Gus Nial sekarang adalah menyalami tamu dan tersenyum bersama dengan Neng Marwa. Bukan ke sini, hanya sebab menenangkan SAYA!" Mutiara menekankan kata "SAYA" diakhir ucapnya. "Kamu...