Chapter 11 : Blacklist

204 129 139
                                    

Chapter sebelumnya...

"Liburan musim semi! Aku datang!" seru Hanabi semangat. Dengan kepala yang melongok keluar jendela mobil. Beruntung mereka masih ada di area komplek, jadi tak terlalu ramai kendaraan.
.
.
Chapter 11 : Blacklist.
.
.
Matahari sudah akan mulai tenggelam ke ufuk barat, membuat langit menampakkan rona teduh berwarna kejinggaan. Terlihat indah dan memanjakan mata orang yang melihatnya. Pemandangan yang disukai oleh para pemburu senja.

Hal itu terjadi ketika Sakura dan adik-adiknya sampai di salah satu vila yang berjejer rapih di jalan yang sebelumnya mereka lalui. Wajar jika mereka sampai saat siang sudah akan berganti menjadi malam, karena mereka berangkat saat hari sudah mulai sore.

Sekarang hari minggu, yang artinya mereka berangkat lebih cepat. Karena seharusnya mereka akan berangkat besok pagi. Namun, si bungsu sudah tidak sabar ingin menikmati liburannya. Hingga membuat mereka berangkat tepat setelah hari sebelumnya mereka masih sekolah.

Pukul delapan malam. Sesuai perkataan Sakura saat malam ketika mereka berkemah. Bahwa mereka akan berlibur tetapi juga akan tetap belajar.

Itu terbukti karena kini, Sakura sedang mengawasi keenam adiknya yang sedang belajar bersama di ruang tengah. Tangannya memegang buah apel merah yang sudah tidak berbentuk sempurna. Tentu itu karena ia sudah menggigitnya.

Sekarang mereka sedang belajar, setelah sebelumnya menyantap makan malam yang mereka pesan pada pelayanan vila.

Satu setengah jam berlalu, yang berarti waktu belajar mereka telah selesai.

"Nee-chan, apa yang akan kita lakukan besok?" tanya Hanabi dengan kaki yang menjuntai ke dalam kolam renang.

Mata pucatnya menatap Sakura yang sedang berdiri bersandar pada salah satu pilar, sembari bersedekap tangan dengan mata yang menatap langit malam.

Mereka berenam kini sedang ada di area kolam renang di dalam vila.

Hinata yang duduk di tepi kolam seperti Hanabi juga menatap Sakura, ikut serta dalam menanti jawaban kakaknya.

Sakura yang mendapat pertanyaan dari Hanabi, lekas mengalihkan pandangannya dari menatap langit malam. Namun, jawaban yang hendak terlontar dari mulutnya terhenti, tatkala suara teriakan keras masuk menerobos indra pendengaran.

"HEI! COKLAT STROBERI, BODOH! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

ketiganya lekas melihat ke arah sumber suara yang ada di tengah kolam. Pandangan Sakura, Hanabi dan Hinata terarah pada Shion yang baru saja berteriak.

Keributan terlihat di mata mereka. Siapa saja mereka? Tentu saja seperti biasa. Si duo K, Kiba dan Karin. Keduanya saling mendorong, memukul dan mencipratkan air, juga saling berusaha menenggelamkan satu sama lain.

Hanya mereka berdua yang terlibat, tapi kenapa Shion berteriak?

Hah, tentu Shion merasa kesal. Karena keduanya membuat ulah di sekitarnya, yang sedang tiduran santai di atas bebek mainan besar berwarna kuning yang terapung di atas air kolam.

Pakaian Shion menjadi basah akibat ulah kedua kakaknya yang usianya sebaya dengannya. Dirinya bahkan hampir jatuh ke dalam kolam karena Kiba dan Karin juga mendorong dan menarik bebek mainan yang ia naiki.

Awalnya ia tidak masalah jika terciprat sedikit air. Tapi lama kelamaan, bukannya berhenti, keduanya malah menjadi jadi. Hingga kini bisa dibilang jika pakaiannya sudah mendekati basah kuyup meski tanpa mencebur ke dalam kolam.

My Family (NaruSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang