Chapter 6 : Only Six And Only Me

416 236 142
                                    

Sebelumnya...

Sakura berhenti di ambang pintu. "Ganti pakaianmu lalu lapisi dengan hoddie dan pakai sepatu sportmu. Aku tahu kau belum tidur, Kiba." Sakura berucap dengan suara rendah, lalu kembali melanjutkan langkahnya.
.
.
Chapter 6 : Only Six and Only Me
.
.
Setelah mendengar suara Sakura, mata remaja lelaki yang mempunyai tato segitiga di pipi terbuka, menampilkan mata tajam dengan iris vertikal berwarna hitam.

Menghela napas pelan, pemuda itu perlahan bangkit dari tidurnya lalu melakukan perintah kakaknya.

Saat keluar, ia tak melihat kakaknya dimanapun, tetapi dua lampu minyak gantung di kiri dan kanan rumah hilang. Ia tahu kakaknyalah yang sudah mengambilnya.

Mereka tidak hanya menyediakan lampu listrik, tetapi juga menyediakan dua lampu minyak gantung di setiap rumah penginapan. Mungkin jika ingin benar benar merasakan berkemah tanpa listrik bisa hanya menggunakan dua lampu itu sebagai penerangannya.

Kiba berpikir dimana kira-kira kakaknya itu berada.

Ah!

Dia ingat.

Berjalan agak cepat, ia menuju suatu tempat.

Hampir sampai. Dan ia melihat dua lampu di gantung pada paku, yang tertancap di dua pohon berbeda. Tak jauh dari area yang cukup terang karena dua lampu itu, terdapat danau. Saat Kiba menengok ke kiri, ia melihat sebuah bangunan dengan penerangn lampu listrik. Itu pasti tempat penyewaan perahu dan peralatan memancing.

Kiba ingat, Megumi berkata jika tak jauh dari penginapan, ada danau. Ia yakin kakaknya itu ada di sana. Tanpa ragu ia mendatangi tempat itu. Dan dia benar. Terlihat dari dua lampu yang tergantung di pohon itu.

Kiba berjalan semakin dekat ke area terang itu.

Bruk!

"Payah!"

Suara kakaknya terdengar dari arah belakang.

Pemuda bertaring itu berjalan teramat santai, hingga ia lengah dan tak menyadari keberadaan kakaknya yang datang dari arah belakang secara tiba-tiba.

Masih dalam keadaan terjatuh, Kiba berbalik melihat kakaknya.

Kakaknya itu, dengan gerakan cepat mengaitkan kakinya pada kaki Kiba dari belakang lalu menariknya kuat. Membuatnya terkejut dan kehilangan keseimbangan lalu terjatuh.

Kiba menatap Sakura. Sakura balas menatapnya, diiringi seringai kecil di wajahnya. "Bangun. Kau tahu aku tak punya adik yang payah, bukan?

Mata Kiba menajam mendengarnya.

Ia menatap kakaknya, lalu bangkit dan mengepalkan tangannya kemudian mengarahkannya pada Sakura, mencoba memukulnya.

Grep!

Sakura dengan cepat menyerongkan tubuhnya, lalu menangkap pergelangan tangan Kiba.

Sett!!

Bergerak cepat menarik tubuh adiknya, lalu ia membawa tangan kanan Kiba ke belakang tubuh Kiba sendiri, menguncinya.

Dukk!

Sakura lalu menekan lutut belakang Kiba dengan keras. Membuat lutut adiknya terantuk tanah dengan bunyi cukup keras.

"Arghh!" Ringis Kiba saat lututnya terantuk tanan dengan keras dan kuncian Sakura pada tangannya menguat.

Kiba yang menyadari tangan kirinya bebas, mencoba menyikut perut Sakura.

Menyadari apa yang hendak Kiba lalukan, Sakura menangkap tangan kiri kiba dan menguncinya juga di balik punggung Kiba sendiri.

"Argh!"

My Family (NaruSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang