Chapter sebelumnya...
Gadis itu berjalan menjauh dari area pemakaman setelah sebelumnya mengusap nisan yang dipanggilnya nenek. Ah sebenarnya itu bukan neneknya tetapi nenek ibunya. Lalu Sakura juga mengusap serta mencium nisan ibunya. Kedua nisan itu bertuliskan,
'Kaguya otsutsuki'
Dan
'Hamura otsutsuki'.
.
.Chapter 4 : Boutique.
.
.
.
Setelah mengunjungi ibunya disinilah ia berada sekarang. Di depan sebuah bangunan empat lantai yang cukup besar dengan tulisan 'Emerald Boutique' di atasnya serta dinding depan lantai pertama yang terbuat dari kaca transparan, membuat orang-orang bisa melihat beberapa mannequin yang memakai busana karya perancang butik itu.Sakura melangkah masuk ke dalam butik itu dengan tangan kanan yang membawa sekeranjang buah yang tadi dibelinya saat mampir ke toko buah dalam perjalanan ke sini.
"Ah! Nona Sakura, kau datang?"
Seorang pria berwajah amat cantik menyapa Sakura. Pria itu bernama Haku, seorang pramuniaga di sini.
"Sudah beberapa bulan ini, Nona Sakura tidak datang ke butik. Bagaimana kabarmu, Nona? Sepertinya menjadi mahasiswa kedokteran sangat sibuk ya," ujar Haku sambil tersenyum.
"Hem, aku baik. Dimana Oba-san?"
"Ah Guren-san ada di hunian atas, dia menunggumu sejak pagi."
Lelaki cantik berambut hitam panjang dan bertubuh mungil itu menjawab dengan senyuman ramah dan manis di bibirnya.
"Arigatou." Sakura lalu berjalan melewati area showroom yang mempunyai desain coffee shop dan itu membuat ruangan showroom lantai pertama butik ini memiliki kesan hangat dan santai. Di tambah pengaturan pencahayaan yang pas membuat busana serta barang lainnya menjadi semakin menarik. Dan juga dengan tidak terlalu banyak barang yang dipajang membuat area showroom menjadi cukup luas untuk berlalu lalang sehingga pelanggan dapat menikmati koleksi fashion yang ada dengan nyaman.
Desain showroom itu juga sangat cocok dengan barang barang yang ada disana karena jika dilihat baik-baik kita akan tahu bahwa lantai pertama ini berisi busana casual hingga semi-formal dan juga beberapa jenis aksesoris. Meski memiliki banyak jenis barang tetapi yang di pajang hanya satu sampai tiga barang pada setiap jenis. Semua barang-barang yang dipajang juga berhasil menonjolkan setiap bagian yang menjadi highlight nya. Sungguh penataan yang cerdas.
Sakura lalu berjalan ke arah lift menuju lantai empat, lantai teratas.
Setelah sampai di lantai empat, Sakura melewati sebuah pintu kayu berwarna coklat, dan ia terus berjalan menuju pintu lainnya yang berwarna putih. Lalu menekan kombinasi sandi kemudian membuka pintu seraya berkata.
"Tadaima."
Lalu terdengarlah suara yang menyahut disertai langkah kaki yang mendekat.
"Okaeri."
"Akhirnya kau datang juga Sakura-chan, kenapa kau lama sekali? Kue yang kubuat sudah dingin, mungkin sudah tidak enak lagi."
Terlihatlah seorang wanita dewasa berlipstik merah, berkulit terang dan berambut biru dengan style ekor kuda runcing dan sedikit untaian rambut panjang yang membingkai wajahnya. Wanita itu memakai mini dress berkerah warna merah dan di kakinya memakai sandal rumah.
"Jangan berlebihan Oba-san, aku bahkan masih bisa mencium aromanya dari ambang pintu ini," ujar Sakura seraya memasuki rumah itu lalu melepas topi bowler coklat muda dan menggantungnya pada tiang bercabang di samping pintu, yang ternyata sudah ada pakaian hijau dengan kerah berbulu warna putih, serta panjang lengan yang berbeda. Itu adalah milik Guren, wanita yang menyambutnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family (NaruSaku)
Fanfic⚠KBBI, PUEBI, EYD kacau! ⚠Revisi setelah tamat! Seorang gadis yatim piatu yang berasal dari sebuah Panti Asuhan. Kemudian sepasang suami istri datang lalu menjadi orangtuanya dan hidup bahagia. Namun, itu tak bertahan lama, karena tiga tahun kemudia...