Chapter 22 : Danzou's Death

107 33 15
                                    

Chapter sebelumnya...

"Bawa dia kembali dalam keadaan sama seperti semula jika kau ingin aku mempercayakannya padamu, Itachi Uchiha."

Chapter 22. Danzou's Death.

"Kau benar-benar mengerikan," desis Itachi lalu menyambar ponsel dan kunci mobil Sakura di meja. Pergi tergesa. Membuka dan menutup pintu dengan kasar. Sengaja membuat suara dentuman keras.

Lima orang di ruangan masih terkejut dengan apa yang terjadi. Mereka semua menatap Sakura tak percaya.

"Sakura-chan, sadarkah kau jika yang kau lakukan ini berbahaya?" tanya Konan.

"Shisui baru saja melihatmu balapan. Tentu dia akan memakai kecepatan tinggi. Ditambah, melihat bagaimana tampilan mobil itu. Kurasa kau tahu apa yang akan dilakukan Shisui," timpal Kakuzu.

Di sisi lain, Itachi menuruni tangga dengan tergesa, keluar gedung lalu langsung menuju mobil Sakura. Mobilnya ada di area parkir, terlalu lama jika menggunakan mobilnya sendiri, sedangkan kunci mobil Sakura ada padanya dan mobil itu terpakir di dekatnya. Akan lebih cepat jika memakai mobil Sakura. Hal bagus ia menyambar kunci dan ponsel gadis itu tadi.

Sakura memarkir mobilnya menghadap lorong lintasan balap. Tentu agar ia bisa langsung tancap gas tanpa membuang banyak waktu. Aksi drifting hanya pengecoh dan meletakkan kunci mobil ke meja ternyata sudah ada dalam perhitungan Sakura untuk membuat ia menghemat waktu.

Usai menyalakan mesin mobil, Itachi menekan klakson berkali-kali untuk membuat kumpulan orang yang ada di jalan menyingkir, lalu ia menekan pedal gas dalam-dalam. Membuat mobil itu melaju dengan kencang.

Di dalam mobil, Itachi tampak serius. Raut wajahnya tegang, matanya menajam, dengan gigi yang bergemerutuk menahan kesal dan amarah. Dalam benaknya ia mengumpati Sakura berulang kali.

Kembali ke ruangan, kini kelima orang itu berdiri menghadap jendela, melihat bagaimana Itachi memacu mobil dengan kecepatan sangat tinggi, sedangkan Sakura, sedang duduk bersandar dengan kaki bersilang di atas meja. Wajahnya terlihat tenang dengan mata yang tertutup.

Sasori berbalik. Ia menatap Sakura. "Kau tahu, ini seperti pedang bermata dua, Sakura-chan." Sasori tahu pasti jika sesuatu terjadi pada Shisui, bukan hanya Itachi yang akan menjadi gila, tetapi juga Sakura sendiri.

Hidan berjalan ke sofa. "Kau terlalu berani mengambil risiko."

"Kuharap Itachi berhasil dan Shisui-kun baik-baik saja," harap Konan.

"Ya, aku juga berharap begitu," timpal Pain.

Sakura terlihat tenang di permukaan. Namun, tak ada yang tahu jika tangannya yang ada di saku jaket, meremat kain itu dengan erat. Melampiaskan rasa khawatir, takut, dan gelisahnya.

Setelah ruangan itu hening dalam waktu yang cukup lama, Hidan menjadi yang pertama bersuara. "Kenapa mereka belum kembali?"

Terlihat Sasori menatap jam di tangannya, lalu berdiri menghampiri Hidan yang bersandar di bingkai jendela besar. Menatap ke luar. Hidan hanya meliriknya sekilas.

"Sebentar lagi," ucap Sasori pelan.

"Dari mana kau tahu?"

"Intuisi."

Tak lama setelah itu, terdengar suara deru mobil yang kencang, meski wujudnya belum terlihat. Sontak Sasori dan Hidan melihat ke lorong. Menanti sesuatu yang mereka duga, dan gotcha!

"Itu mereka!" seru Hidan.

"Sialan! Jantungku berdetak kencang menunggu mereka kembali seperti saat melakukan bungee jumping tahun lalu," tutur Hidan.

My Family (NaruSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang